Kongres internasional tentang transplantasi organ yang diadakan sekali dalam 2 tahun digelar di Hongkong mulai 18 – 23 Agustus 2016. Sebagian besar dari 53 orang dokter asal Daratan Tiongkok yang berpartisipasi dalam kongres tersebut tercatat terlibat dalam kajahatan penggambilan paksa organ dari tubuh hidup.
Menurut data laporan yang dipublikasikan Partai Komunis Tiongkok/ PKT, selama 6 tahun, mulai 1994 hingga 1999 rumah sakit di seluruh Tiongkok hanya menyelenggarakan total kira-kira 18.500 kasus transplantasi organ. Tetapi semenjak penindasan terhadap Falun Gong Tiongkok dikobarkan oleh Jiang Zemin, selama 6 tahun (2000 s/d 2005) itu jumlah transplantasi organ tiba-tiba melonjak tinggi hingga mencapai sekitar 67.000 kasus.
PKT telah menyajikan kepada dunia sebuah angka ekspansi transplantasi organ yang luar biasa besarnya. Pada 2005 saja, mereka sudah menyelesaikan 20.000 kasus transplantasi organ.
Menurut perkiraan Amnesti Internasional, jumlah terpidana mati yang dieksekusi setiap tahunnya adalah sekitar 2.000 orang. Diasumsikan bahwa organ yang ditransplantasikan selama 1994 – 1999 yang sebanyak 18.500 kasus itu sudah dapat dikonfirmasikan sumbernya atau dianggap benar. Maka, bila angka tersebut dipakai sebagai jumlah patokan untuk menghitung kasus transplantasi yang dilakukan antara 2000 – 2005. Maka bagaimana PKT menjelaskan dari mana asal sumber organ yang berjumlah 48.500 itu?
Bagaimana Tiongkok yang memiliki angka donatur organ terkecil di dunia mampu menjadi negara besar dalam perdagangan organ tubuh manusia?
Tiongkok menjadi negara terbesar kedua setelah AS yang telah menyelesaikan jumlah transplantasi organ. Sejumlah besar pasien asing bergegas ke Tiongkok untuk menerima transplantasi organ memicu pertanyaan masyarakat internasional.
Aktivis HAM asal Kanada David Kilgour, Pengacara HAM Kanada David Mates serta seorang penulis dan wartawan investigasi senior asal AS Ethan Gutmann bersama-sama telah menerbitkan sebuah laporan baru tentang transplantasi setebal 817 halaman pada 22 Juni tahun ini. Laporan mengungkapkan bahwa transplantasi yang dilakukan di Tiongkok setiap tahunnya bisa mencapai jumlah antara 60.000 – 100.000 kasus. Dalam 15 tahun terakhir angka total transplantasi diyakini sudah mencapai 1.500.000 kasus.
Laporan itu menimbulkan reaksi keras dari masyarakat internasional. Ketiga orang tersebut berturut-turut telah mendatangi Kongres AS, Parlemen Inggris, Parlemen Eropa untuk membeberkan fakta. Termasuk sejumlah media mainstream seperti CNN pun mendapat laporan yang mendalam tentang materi yang mereka bawakan.
Epoch Times pada Senin (22/8/2016) untuk pertama kalinya menyelenggarakan forum internasional yang membahas masalah pengambilan paksa organ hidup di Daratan Tiongkok. Forum akan dihadiri oleh para ahli observasi dari pemerintah negara asing, para politisi Negara Barat, Pengacara HAM, para ahli yang berkecimpung dalam bidang transplantasi organ dan etika medis serta organisasi investigasi internasional.
Anggota kongres senior AS Chis Smith yang sering mengadakan dengar pendapat untuk menghentikan praktek jahat PKT mengambil paksa organ hidup di gedung kongres. Ia yang pada 12 Juni lalu mendesak disahkannya Resolusi No. 343 yang berisikan meminta PKT segera menghentikan pengambilan organ dari tubuh praktisi Falun Gong dan tahanan nurani di Tiongkok. Forum kali ini juga akan mendengarkan pernyataan tertulis dari Smith.
Organisasi non-perintah yang melakukan survei global terhadap Falun Gong, WOIPFG juga mengirim utasan ke forum untuk membeberkan bagaimana mereka memperoleh banyak bukti langsung tentang pengambilan organ hidup sebagaimana perintah yang diturunkan dari mantan Ketua PKT Jiang Zemin.
Para ahli yang berkecimpung dalam bidang transplantasi organ dan etika medis serta organisasi investigasi internasional juga akan membawakan topik pembicaraan tentang kasus transplantasi organ di Tiongkok yang tidak manusiawi, termasuk para pasien yang pergi ke Tiongkok untuk secara tidak langsung mendorong PKT melakukan hal yang biadab. (sinatra/rmat)