Oleh Shi Xuan
Sehari sebelum KTT G20 dimulai Sabtu (3/9/2016), Presiden Obama dan Xi Jinping mengadakan pertemuan bilateral di Hangzhou untuk bertukar pandangan tentang isu Laut Selatan, HAM dan masalah keamanan cyber. Kedua belah pihak berjanji akan memperluas kerjasama dalam bidang keamanan, perdagangan dan kesehatan.
Gedung Putih dalam jumpa pers setelah pertemuan Obama – Xi Jinping menegaskan bahwa AS akan berada di kawasan Asia Pasifik untuk bekerjasama dengan semua negara demi penegakan hukum internasional, membuat kegiatan perdagangan yang sah berjalan tanpa hambatan, termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan.
Obama juga mendesak Beijing untuk memenuhi komitmen dalam menangani isu Laut Selatan sesuai “Konvensi PBB tentang Hukum Laut.” Merealisasikan janji kerjasama dengan AS untuk menghentikan serangan hacker dan menjaga keamanan cuber. Memelihara kebebasan beragama, norma-norma hak asasi manusia lainnya.
Media Tiongkok melaporkan, Xi Jinping dalam pertemuan itu mengatakan bahwa kepentingan umum antara kedua negara jauh lebih besar daripada perbedaan. Dan kerjasama Tiongkok – AS akan memberikan banyak keuntungan yang berguna selain kedua negara juga dunia.
Xi Jinping menekankan, kedua negara perlu memahami arah perkembangan hubungan bilateral, mencegah konflik, tidak saling konfrontasi, bekerjasama secara konstruktif dengan prinsip saling menguntungkan, dan mempererat hubungan bilateral.
Berita juga menyebutkan bahwa kedua kepala negara itu juga membicarakan beberapa isu yang memiliki perbedaan pandangan. Namun mereka sepakat untuk menanganinya secara konstruktif.
Mengenai isu Laut Selatan Xi Jinping mengatakan, Tiongkok akan tetap menjaga kedaulatan teritorial dan hak maritim di Laut Tiongkok Selatan, bernegosiasi langsung dengan negara bersangkutan untuk mencari solusi penyelesaian sengketa secara damai. Bersama dengan negara-negara ASEAN untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan, untuk itu, berharap kepada AS agar mampu untuk memainkan peran yang konstruktif.
Gedung Putih dalam sebuah pernyataannya mengatakan, Obama dan Xi Jinping sudah sepakat untuk membentuk satu unit pasukan penjaga perdamaian gabungan mitra dunia ketiga. Dan AS berjanji untuk menyediakan militer dan dukungan logistiknya agar pasukan lebih cepat terbentuk.
Selain itu, kedua pihak juga berjanji untuk memperbaiki cara dalam berbagi informasi tentang tersangka teroris asing, termasuk data biografi tersangka dan laporan interogasinya. Juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk melaksanakan serangkaian langkah demi keamanan cyber, memerangi para hacker dan mencegah pencurian kekayaan intelektual.
Kedua belah pihak juga membahas kerjasama militer untuk bidang-bidang yang memiliki kepentingan bersama, termasuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan saling percaya, memperbaiki keamanan operasional, menurunkan resiko konflik senjata antar militer kedua negara.
Gedung Putih mengatakan, kedua negara juga menekankan komitmen untuk memerangi penyelundupan gading. Ahli mengatakan bahwa penyelundupan gading membuat ancaman berupa penurunan populasi dan kematian gajah. Gedung Putih mengatakan, pada awal tahun ini Beijing mengeluarkan larangan untuk mengimpor gading, dan pada saat ini otoritas sedang melakukan pengembangan jadwal, paling lambat sampai akhir tahun ini semua toko-toko domestik dilarang lagi memperdagangkan gading atau barang-barang yang dibuat dari gading.
Kedua kepala negara itu juga menegaskan kembali kesepakatan dengan negara-negara lain dalam mengekang penangkapan ikan komersial oleh kapal-kapal di Laut Arktik Tengah. Pernyataan Gedung Putih mengatakan, AS dan Tiongkok memutuskan untuk mendukung kegiatan ilmiah yang sedang dilakukan ilmuwan di Antartika dan Arktik.
Saat Obama tiba di Bandara Hangzhou, pejabat Gedung Putih sedang terlibat pertengkaran mulut dengan pejabat Tiongkok, beliau akhirnya berhasil melerai. Usai pembicaraan dengan Xi Jinping yang menghabiskan waktu sampai 3.5 jam, kedua kepala negara itu terlihat berjalan-jalan bersama di kebun bunga Xihu dan menikmati minum teh. (sinatra/rmat)