Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Selasa (27/9/2016) melaporkan bahwa rata-rata 9 di antara 10 orang di dunia menghirup udara berkualitas buruk atau kotor. WHO mendesak semua pihak untuk ikut serta dalam memecahkan masalah polusi udara yang menyebabkan kematian bagi lebih dari 6 juta orang di seluruh dunia.
Direktur Kesehatan Masyarakat dan Departemen Lingkungan dari Organisasi Kesehatan Dunia, Dr. Maria Neira dalam penjelasan kepada wartawan mengatakan bahwa data baru yang dilaporkan oleh United Nations Global Health, “Cukup untuk membuat kita semua menaruh perhatian yang ekstrim”.
Ahli WHO mengatakan, masalah pencemaran udara di kota memang lebih serius, tetapi kualitas udara di daerah pedesaan juga lebih buruk daripada yang dibayangkan banyak orang.
Maria Neira dalam sebuah pernyataannya mengatakan bahwa sesuai dengan laporan, kualitas udara di negara miskin lebih buruk dibandingkan dengan di negara maju, namun masalah penyemaran udara sekarang, “Sudah mempengaruhi semua negara dan semua lapisan masyarakat”.
“Ini adalah keadaan darurat bagi kesehatan masyarakat dunia,” kata Maria Neira.
Menurut Neira, mengambil tindakan untuk menanggulangi penyemaran udara sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi. Ia menghimbau pemerintah untuk mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu lalang di jalanan, memperbaiki cara dalam mengelolah limbah, menggunakan bahan bakar masak yang bersih.
Data yang dilaporkan WHO itu adalah didasarkan pada survei global yang dilakukan di lebih dari 3.000 lokasi di seluruh dunia. Survei menemukan, lebih dari 92 % penduduk dunia bermukim di tempat-tempat yang kualitas udaranya di bawah standar atau buruk. (Central News Agency/sinatra/rmat)