Oleh Chen Meiye
Pemimpin tertinggi Islamic State (IS) Abu Bakr al-Baghdadi berserta ketiga orang pemimpin lainnya sedang dalam kondisi kritis karena keracunan makanan. Saat ini ia telah dipindahkan ke sebuah lokasi rahasia. Berita dilaporkan Daily Mail Inggris pada Senin (3/10/2016).
Disinyalir bahwa makanan yang diberikan untuk meracuni pemimpin tertinggi IS beserta ketiga orang lainnya itu berasal dari daerah Be’aaj di kota kuno Niniwe (Nineveh). Laporan menyebutkan bahwa IS sudah mengeluarkan surat perintah menelusuri dan menangkap peracun.
Setelah melepaskan diri dari al-Qaedah, Baghdadi membentuk kelompok pemberontakan lain yang independen bernama Islamic State. Ia kemudian memperluas lingkup pengaruh sampai ke Suriah, dan Arab Sunni di Irak. Laporan juga menyebutkan bahwa Baghdadi di masa lalu telah berulang kali diracuni orang.
Baghdadi yang bernama asli Ibrahim Awad Ibrahim oleh banyak orang dipercaya lahir di Samarra, Irak pada tahun 1971. Beberapa orang percaya bahwa ia sudah menjadi seorang prajurit pada masa Saddam Hussein berkuasa. Meskipun ada juga orang beranggapan bahwa ia berubah menjadi seorang radikal setelah 4 tahun ditahan oleh AS di Camp Bucca yang terletak di bagian selatan Irak. Konon, sejumlah pemimpin al-Qaedah juga pernah mendekam dalam kamp tersebut.
Oktober 2011, AS secara resmi menuduh Baghdadi sebagai teroris, dan menawarkan hadiah uang sebesar USD 10 juta kepada pemasok info keberadaan, atau yang berhasil menangkap termasuk yang membunuhnya.
Kebrutalan para militant IS dalam membunuh ribuan orang di Timur Tengah dan Eropa mengejutkan dunia. Identitas dan keberadaan pemimpin tertinggi IS tidak akan dipublikasikan. Meskipun ada berita yang menyebutkan bahwa Baghdadi berada di Raqqa, Suriah, tetapi sulit untuk dapat dikonfirmasikan.
Berita keracunan keempat petinggi IS tersebut berasal dari media di Irak. Kabarnya lagi, ada 16 orang militan IS termasuk pemimpin kelompok telah tewas dalam bom yang meledak akibat kelalaian sendiri.
Stasiun TV satelit Irak Al-Sumaria memberitakan bahwa salah satu dari sekian orang anggota IS yang mengenakan sabuk dengan bahan peledak di pinggang, telah menyulut ledakan pada saat pertemuan tingkat tinggi IS di daerah Hawija yang berada di antara kota Mosul dengan Bagdad. (Sinatra/rmat)