Oleh: Cheng Xiaorong
Masyarakat yang mementingkan kesejahteraan umum telah membuat “peta desa kanker di Tiongkok”, di seluruh negeri terdapat 247 buah desa kanker, yang terbanyak adalah provinsi Henan dan Jiangsu.(Gambar Internet)
Menurut inventarisasi “Epoch Times” dari 10 peristiwa besar kerusuhan massa 2015 di RRT, 5 diantaranya adalah masalah protes pencemaran lingkungan. Masyarakat di berbagai tempat sudah tidak lagi mempercayai para pejabat PKT.
Sejak Selasa (11/10/2016) yang berlangsung selama lima hari, beribu-ribu masyarakat Xi’an provinsi Shanxi, wilayah Gaoling telah turun ke jalan-jalan untuk memprotes pemerintah daerah yang akan membangun tempat pembakaran sampah di daerah padat penduduk.
Pada Sabtu (15/10/2016) terdapat belasan ribu orang yang berpartisipasi dalam pawai, telah melingkupi seluruh wilayah Gaoling. Pemerintah setempat mengerahkan personel polisi dalam jumlah besar melakukan tindakan represif.
Seperti diketahui, Kepala Pemerintah Wilayah tersebut hanya pada tanggal 11 muncul dalam waktu beberapa menit saja, masih belum menghasilkan solusi konkrit apapun, namun Provinsi Shanxi memerintahkan untuk melarang liputan mass media. Masyarakat setempat mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan protes sampai pemerintah secara resmi mengumumkan pembatalan proyek tersebut.
Partai Komunis Tiongkok/PKT secara membabibuta mengejar pertumbuhan ekonomi yang cepat, telah mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup, masyarakat harus membayarnya dengan nilai kesehatan yang sangat berharga.
Wakil ketua China Environmental Science Academy Yang Chaofei pernah menunjukkan bahwa sejak 1996, kasus besar isu lingkungan hidup telah meningkat setiap tahunnya rata-rata sebesar 29%, pada 2011. Insiden besar lingkungan telah meningkat sebesar 120%.
Inventarisasi “Epoch Times” dari 10 peristiwa besar kerusuhan massa 2015 di RRT, 5 diantaranya adalah masalah protes pencemaran lingkungan. Masyarakat berbagai tempat sudah tidak lagi mempercayai para pejabat PKT, tua dan muda keluar dari rumah, memegang spanduk dan meneriakkan slogan-slogan untuk membela kampung halaman.
Menentang polusi, hak asasi terhadap lingkungan hidup
Pada 11 Oktober 2016, seratus lebih warga desa Wang Fu kabupaten Dianbai kota Maoming provinsi Guangdong, Tiongkok telah bentrok keras dengan pihak kepolisian karena pemerintah setempat membangun stasiun transfer sampah. Belasan warga desa ditangkap, juga ada warga desa yang mengalami luka parah dan dirawat di rumah sakit. Pemerintah setempat memblokade informasi.
Seperti yang diketahui, sebidang tanah di suatu persimpangan jalan desa sebelum 2011 pernah menjadi kolam sampah. Karena ditentang oleh warga desa, pemerintah setempat telah menerbitkan sertifikat resmi yang menyatakan bahwa dikemudian hari tidak lagi diizinkan membuang sampah di sana.
Namun, secara tak terduga, belakangan ini pemerintah justru akan membangun stasiun transfer sampah di tempat tersebut, sampah rumah tangga kota Maoming dilakukan transfer setelah dikompresi. Dengan demikian seluruh warga desa memilih untuk menentang sepenuhnya.
Pada 6-8 Agustus, belasan ribu warga Lianyungang turun ke jalan, memrotes keras pemerintah setempat yang akan membangun pabrik pengolahan limbah nuklir. Pada 7 Agustus malam terjadi bentrok keras dengan polisi. Media massa semua bungkam, banyak warga yang secara langsung menyiarkan di internet. Pernah ada seorang pejabat menyatakan, ”Apapun kerusuhan yang kalian lakukan tidak akan mengubah keputusan pemerintah.”
Pada 28 Juli 2016, seratusan warga desa Jinguiba, Shuanglongzhen kota Langzhong di Sichuan mendatangi balai kota untuk melakukan protes, dan terjadi bentrok dengan polisi, warga desa ada yang ditangkap. Insiden ini timbul karena gunung sampah di tempat tersebut, selama lebih dari 10 tahun menimbulkan bau menyengat abadi, air kotor membanjir, nyamuk lalat merajalela, mengarahkan desa tersebut menjadi desa kanker.
Warga desa menuliskan spanduk “Bersihkan sampah, kembalikan kampung halamanku yang indah”, “Uruslah lingkungan yang kotor, jauhkan dari ancaman kanker”dan lain-lain.
Pada 27 Juni 2016 Pemkot Qianjiang provinsi Hubei bermaksud membangun pabrik pestisida “Aguste” dalam kota, hal mana menyebabkan puluhan ribu warga turun ke jalan sebagai protes.
Menurut warga, sejak 90-an abad yang lalu, Chemical Park yang terletak di desa Zekou kota Qianjiang sudah membuat seluruh wilayah Qianjiang terkontaminasi, kalau dibangun lagi pabrik racun pestisida, bukankah tidak ada jalan hidup bagi warga.
Media massa pernah melaporkan, dua puluhan pabrik kimia berbagai jenis yang tersebar di sepanjang Sungai Han dalam Chemical Park, warga desa dapat melihat asap tebal mengepul melalui cerobong asap mereka. Desa Dongtan yang bersebelahan dengan pabrik kimia Jin Hua Run telah menjadi “desa kanker”.
Pada 25 dan 26 Juni, puluhan ribu warga kota Xiantao di provinsi Hubei turun ke jalan dalam hujan, memrotes pembangunan incinerator di pusat kota. Pemerintah setempat mengerahkan ribuan polisi untuk memadamkannya, terjadi bentrok hebat di antara kedua belah pihak, lebih dari 10 orang ditangkap.
Menurut yang diketahui, pemerintah daerah melakukan pemutusan jaringan listrik dan internet. Semua media dibungkam, video yang dikirimkan melalui jaringan internet dengan cepat dihapus, semua berita diblokade. Polisi mengancam kelompok WeChat dan ketua kelompok yang berpartisipasi dalam kegiatan protes. (pur/whs/rmat)
BERSAMBUNG