Oleh: Cheng Xiaorong
Artiekl ini lanjutan dari artikel sebelumnya, Melihat Hak Asasi Perlindungan Lingkungan di Tiongkok.
Sejak 11 Juni, ribuan warga desa Dou komunitas Jiannan di jalan Dongshan wilayah Jiangning kota Nanjing provinsi Jiangsu memprotes pencemaran lingkungan oleh pembakaran incinerator, mengalami penindasan sejumlah besar polisi, puluhan orang ditangkap.
Pembuangan sampah ini sudah ada lebih dari 20 tahun, hanya berjarak 500 meter dari daerah pemukiman warga desa, selama beberapa waktu telah berhenti beroperasi karena Youth Olympic Games, kemudian dipaksakan untuk beroperasi lagi.
Warga mengatakan bahwa proporsi penderita kanker meningkat secara bertahap, bahkan usia penderita terus menurun, setiap tahun hampir 20 orang meninggal karena kanker. Sumber air dan udara desa tersebut semua sudah tercemar. Warga desa menyatakan, demi untuk generasi mendatang, warga desa harus protes, menolak pencemaran, kembalikan langit biru desa Dou.
Gaoling di Xi’an – Dari miniatur sampai ke pemandangan lengkap
Kali ini kasus protes wilayah Gaoling di Xi’an, bukan saja membuat orang memperhatikan masalah pencemaran lingkungan di Gaoling bahkan di seluruh RRT, juga sekali lagi mencerminkan sikap pejabat PKT yang mengabaikan kehidupan masyarakat dan gejala korupsi di kalangan pejabat.
Daerah Gaoling berada di pusat provinsi yang padat penduduk, merupakan daerah besar penghasil makanan dan sayur mayur. Insinerator yang akan dibuka terletak 2,3 km dari wilayah Gaoling, 40 km dari wilayah kota utama Xi’an, dalam radius beberapa ratus meter terdapat dua buah sekolah dan wilayah padat penduduk. Di tempat tersebut sekarang ini sudah ada sebuah pabrik baterai dan insinerator sampah medis, desa Diliang yang ditempatinya sudah menjadi “desa kanker”.
“Tanpa ada pejabat yang bersih, tidak terdapat sumber air bersih”
Menghadapi protes yang muncul silih berganti, penanganan yang biasa diambil oleh pemerintah setempat antara lain termasuk: peredaman suara media massa, represi polisi, dipaksa menandatangani surat persetujuan, memaksakan peluncuran proyek berpolusi atau penundaan jadwal ala kadarnya.
Para pengunjuk rasa dituduh sebagai “pemberontak”,”ilegal”. Tindakan yang mengabaikan kehidupan masyarakat, dan membungkam suara rakyat, adalah tidak terbayangkan terjadi dalam negara demokrasi, namun dalam kekuasaan PKT adalah normal.
Lu Guang, fotografer Tiongkok pernah menyatakan bahwa masalah pencemaran di Tiongkok terutama terjadi karena didorong oleh kepentingan pemerintah daerah. Pemerintah Daerah ingin mengembangkan ekonomi, ingin memperluas kekuatan mereka sendiri, menginginkan kinerja, berusaha menarik investor, mengelabuhi atasan dan bawahan, tidak membiarkan atasan tahu kenyataan proyek yang dibangun.
Wakil Direktur Pusat Perlindungan Lingkungan Tiongkok Zhang Lijun, pernah memperingatkan bahwa di beberapa daerah, demi mendapatkan uang dan keuntungan, para pejabat korup telah melindungi industri lokal yang mengakibatkan polusi.
Ada warga RRT yang mengatakan, ”Tanpa ada pejabat yang bersih, tidak akan ada sumber air bersih.”
Kata-kata yang tepat. Melihat tembus situasi para pejabat pemerintah PKT yang kacau dan korup hari ini, mengamati perspektif sifat asli PKT yang palsu, jahat dan penuh kekerasan, maka akan dapat ditemukan benih pencemaran lingkungan yang tersembunyi. Hanya dengan menghapus PKT, hak asasi terhadap lingkungan baru akan berhasil secara fundamental, langit akan kembali berwarna biru, kampung halaman baru akan dapat dipertahankan segar selamanya. (pur/whs/rmat)
TAMAT