Meditasi dan musik adalah efektif untuk menghilangkan nyeri dan mengendalikan kecemasan pada penderita kanker payudara yang melakukan biopsi. Penelitian baru yang dilakukan di Institut Kanker Duke di Durham, North Carolina, AS, mengungkapkan metode alternatif untuk membantu penderita kanker payudara mengatasi nyeri dan stres selama prosedur biopsi.
Jarum biopsi standar yang dipandu oleh USG yang biasanya digunakan adalah jarum yang sangat tipis. Metode aspirasi jarum halus adalah jenis biopsi kanker payudara yang sangat sedikit melukai, sehingga sangat sedikit menyebabkan ketidaknyamanan. Nyeri akibat jarum halus ini biasanya dapat dikendalikan dengan baik. Namun, faktor lain dapat memengaruhi pengalaman seseorang, seperti ambang batas nyeri seseorang, kecenderungan psikologis (misalnya, takut jarum), dan kecemasan yang terkait dengan prosedur dan diagnosis.
Karena ketidaknyamanan fisik dan emosional, penderita mungkin tidak mampu bertahan selama prosedur biopsi sehingga akan membahayakan hasil uji biopsi.
Dr. Mary Scott Soo pemimpin penulis penelitian menjelaskan “Jarum biopsi yang dipandu oleh USG untuk mendiagnosis kanker payudara sangat efisien dan sukses, tetapi kecemasan dan nyeri berdampak negatif pada perawatan penderita. Penderita yang mengalami nyeri dan kecemasan akan bergerak selama prosedur, yang mengurangi efektivitas biopsi, atau penderita tidak mematuhi pemeriksaan dan pengujian tindak-lanjut.”
Dalam penelitian tersebut, 121 peserta wanita penderita kanker payudara menjalani biopsi dengan jarum yang dipandu oleh USG. Beberapa peserta mendengar rekaman meditasi, yang bertujuan untuk menanamkan sikap positif dan menyingkirkan emosi negatif. Kelompok kedua, peserta boleh memilih mendengar musik instrumental jazz, piano klasik, kecapi dan suling, suara alam, atau musik yang sedang digemari. Kelompok ketiga, peserta diberikan perawatan standar, berupa percakapan dan dukungan dari dokter melakukan biopsi.
Peserta penelitian yang mendengarkan rekaman meditasi atau musik selama prosedur biopsi jauh lebih sedikit mengalami kecemasan dan kelelahan, dibandingkan dengan peserta penelitian yang menerima perawatan standar. Selain itu, peserta penelitian yang mendengarkan rekaman meditasi jauh lebih sedikit mengalami nyeri akibat biopsi dibandingkan dengan peserta penelitian yang mendengar musik.
Obat anti-kecemasan juga merupakan pilihan untuk mengobati nyeri dan menghilangkan stres selama prosedur biopsi kanker payudara. Namun, efek penenang dari obat anti-kecemasan membatasi pergerakan dan kemandirian penderita, karena penderita harus bergantung pada seseorang untuk mengantarnya pulang setelah prosedur. Di sisi lain, meditasi dan musik menawarkan alternatif yang terjangkau dan sederhana dibandingkan dengan obat anti-kecemasan.
Peneliti berharap untuk meningkatkan penelitian dalam skala yang lebih luas dan melihat apakah hasil ini dapat digunakan untuk praktek yang berbeda.
Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of American College of Radiology.(Epochtimes/Vivi)