MANADO – Hujan deras dengan durasi lama di wilayah Sulawesi bagian utara telah menyebabkan banjir di beberapa tempat seperti Kota Manado, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kota Bitung sejak Kamis (26/1/2017).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kejadian di Manado, banjir melanda 20 kelurahan di 7 kecamatan yaitu Kecamatan Bunaken Darat, Tumimping, Singkil, Paldua, Tikala, Paal Dua, dan Wenang pada Kamis (26/1/2017) sejak pukul 06.00 Wita hingga malam.
Menurut Sutopo, banjir disebabkan luapan dari Sungai Tondano dan drainase perkotaan yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga menimbulkan banjir. Di beberapa tempat juga terjadi longsor.
Lebih dari 1.000 unit terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter. Lebih dari 5.000 jiwa terdampak langsung oleh banjir. Tidak ada laporan korban jiwa meninggal akibat banjir dan longsor. Masyarakat mengungsi di tempat ibadah, sanak saudara dan tempat yang lebih aman.
BPBD Kota Manado bersama unsur lainnya dari TNI, Polri, Tagana, Basarnas, PMI, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, relawan dan masyarakat membantu penanganan banjir. Bantuan makanan siap saji telah didistribusikan kepada masyarakat. Pendataan masih terus dilakukan.
Sementara itu, banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Banjir melanda 11 desa di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tolinggula, Sumalata, dan Biau pada (26/1/2017). Sekitar 777 unit rumah, 886 hektar sawah, 17 sekolah dan bangunan lain terendam banjir.
Banjir juga melanda 8 kecamatan di Kota Bitung, Sulawesi Utara akibat meluapnya Sungai Girian dan drainase yang buruk. Banjir menggenangi Kecamatan Ranowulu, Matuari, Girian, Madidir, Maesa, Aer Tembaga, Lembeh Utara, dan Lembeh Selatan. Lebih dari 266 unit rumah terendam banjir. Sebanyakk 988 jiwa mengungsi ke masjid dan rumah kerabatnya. Penanganan darurat masih dilakukan BPBD bersama unsur lainnya. (asr)