Korea Utara adalah sebuah negara yang misterius, tapi justru karena alasan ini, sehingga menginspirasi banyak wartawan untuk mengunjunginya.
Ketika mengunjungi Pyongyang, Stana Ferrari, seorang fotografer asal Italia diam-diam mengabadikan sistem kereta api bawah tanah di Pyongyang, Korea Utara, dan sekilas terlihat benar-benar mengejutkan.
Mengapa terkejut?
Saya seakan-akan memasuki mesin waktu ketika masuk ke dalam sistem kereta bawah tanah Pyongyang. Di setiap sudut kereta bawah tanah Pyongyang anda bisa melihat mosaic dan lukisan sosialisme pemimpin Korea Utara, selain itu juga merupakan salah satu kereta bawah tanah terdalam di dunia, sekaligus sebagai tempat perlindugan serangan udara saat perang, kata Stana.

Hal yang lebih ganjil lagi adalah stasiun ini tidak dinamai sesuai lokasi tetapi dinamai sesuai tema revolusi Korea Utara, termasuk reunifikasi dan kemenangan.
Dan memberi kesan damai ketika anda masuk ke dalam kereta bawah tanah, saya benar-benar merasa seperti dilemparkan kembali ke masa lalu 1940-an.
Namun, keganjilan yang sangat dirasakan Stana adalah penduduk setempat bahkan tidak akan melihat kami seolah-olah mereka menyadari tapi mencoba untuk mengabaikan kami. Jadi naik metro kami agak canggung tapi menarik.”
Kebanyakan dari mereka diawasi dan menyendiri kemungkinan sebagai akibat dari peringatan konstan terhadap turis dan propaganda nasional. Pemandu wisata juga mengingatkan wisatawan untuk tidak berinteraksi dengan penduduk setempat.


Foto-foto candid yang berhasil diabadaikan Stana Ferrari, fotografer asal Roma, Italia. (dailymail/joni/rmat)