Bocah yang bernama Uday, usia 7 tahun asal Irak baru-baru ini dipaksa jadi pembom bunuh diri oleh organisasi teroris Islamic State/ IS.
Ia ditemukan oleh militer Irak di daerah pinggiran kota Mosul lalu dibawa untuk melepaskan bom yang sudah dililitkan di pinggangnya.
Saat kantongan bom yang dibuat sedemikian rupa agar tidak kentara dan bisa terlilit di pinggangnya itu sedang dilepas, bocah yang dari wajahnya tampak ketakutan mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi.
‘Daily Mail’ melaporkan, rekaman gambar hidup itu diambil pada 18 Maret, Uday yang mengaku berusia 7 tahun ia ditemukan militer Irak di pinggiran kota Mosul saat dalam pelarian meninggalkan IS bersama keluarganya.
Ia juga mengatakan bahwa ‘Paman’ di sana yang menginstruksikan dia agar melakukan serangan (bunuh diri) terhadap militer Irak.
Dalam video, seorang anggota militer Irak dengan menghadap ke kamera menjelaskan sesuatu sambil melepas baju atas bocah yang dibiarkan dengan kedua tangannya terangkat di atas.
Kemudian melepas kain perban putih yang dililitkan ke pinggang bocah, setelah itu secara hati-hati memutus tali sabuk. Saat itu terlihat bom yang sudah dihubungkan dengan baterai dan sebuah ponsel.
Tampak dari wajahnya, Uday ketakutan sampai bergerak mundur. Saat itu anggota militer Irak itu menenangkan, “Sudah tak usah takut”.
Setelah memutus sambungan kabel antara bom dengan baterai dan ponsel, bahaya sudah dapat teratasi. Netizen mengundah gambar rekaman tersebut melalui LiveLeak dan menyebutkan bahwa bocah tersebut mungkin menjadi pembom bunuh diri yang paling muda selama ini.
Dengan dukungan militer sekutu AS, militer pemerintah Irak sejak tahun lalu sudah mulai merebut kembali sejumlah kota besar yang diduduki IS. Bagian timur Mosul berhasil dikuasai militer Irak sejak Desember tahun lalu. Pada 12 Maret pejabat militer Irak mengatakan bahwa lebih 30 % dari wilayah bagian barat Mosul sudah dapat direbut kembali dari tangan IS.
Saat ini, militer Irak masih terus mengepung untuk merebut kembali sejumlah wilayah yang masih dikuasai IS. Tetapi para anggota teroris menembaki wilayah pemokiman sebagai perlawanan. Hari Selasa, ketika militer Irak mencoba untuk mengevakuasi warga sipil dari kota lama, terganggu karena mendapat perlawanan dari sniper IS.
Menurut perkiraan Organisasi Internasional untuk migrasi bahwa, sejak Oktober tahun lalu militer Irak mulai menyerang Mosul. Sudah lebih dari 200.000 warga sipil yang mengungsi dari Mosul.
Hanya dalam 2 pekan yang sudah lewat itu saja, tidak kurang dari 65.000 orang warga sipil yang terpaksa mengungsi, meninggalkan kampung halaman mereka. (Sinatra/rmat)
https://www.youtube.com/watch?v=g6f9rIeSTt0