Ibu Ini Mengikat dan Menggantung Anak Tunggalnya Selama 47 Tahun, Alasannya Membuat Pilu

Ketika masuk ke rumah keluarga kecil ini, pertama yang terlihat adalah seorang pria kurus yang digantung.

Anggota badan pria kurus ini dibalut dengan tali plastik, dan ini telah berlangsung selama 47 tahun lamanya, orang-orang pun tidak tega melihatnya.

Ibu berusia 86 tahun ini membelai rambut anaknya, sambil mendesah, “Di dalam rahim, ia seperti anak-anak normal lainnya, tapi sejak menderita penyakit ini …..keluarga sudah berupaya semaksimal mungkin, mencari dokter terkenal, tapi tetap saja tidak berdaya.”

Sementara itu, adik perempuan si laki-laki kurus itu juga mengatakan, “Selama 47 tahun ini, kakak selalu merasa tersiksa ketika kejang-kejang (epilepsy)-nya kumat, seisi ruangan selalu dibuat berantakan setiap saat meronta karena siksaan penyakit yang menderanya. Demi kenyamanan saat makan atau perawatan lainnya, jadi kami terpaksa menggantungnya.”

Sambil meneteskan air mata sang ibu 86 tahun ini menuturkan, “Selama saya masih hidup, saya akan merawatnya, saya hanya takut bagaimana kalau saya sudah tiada, siapa lagi yang akan merawatnya. Kami hanya berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan keluarga seperti kami ini.”

Ketika peristiwa ini beredar, kini telah ada yayasan amal yang bersedia membantu mereka, begitu juga dengan pemerintah yang akan membantunya setiap bulan dengan dana sebesar 300.000 Dong Vietnam atau sekitar Rp. 180.000,-

Penyebab epilepsi dan bantuan darurat saat kumat.

Kejang parsial disebabkan oleh cetusan muatan listrik yang abnormal dari fokus epileptogenik yang terbatas pada satu atau lebih daerah korteks serebri. Kejang fokal, dapat timbul dari setiap area korteks serebri, tetapi lobus frontalis, temporalis, dan parietalis merupakan daerah-daerah yang paling sering terkena.

Manifestasi klinis terjadinya epilepsy sangat kompleks dan beragam, dapat dinyatakan sebagai Paroxysmal dyskinesias (kondisi neurologis yang dicirikan oleh episode mendadak abnormal gerakan tak sadar (hyperkinesias), gangguan sensorik, gangguan pada sistem saraf otonom, gangguan kesadaran dan gangguan mental.

Tanda tanda epilepsi bisa dialami pria wanita anak anak serta dewasa dengan frekuensi yang berbeda namun dapat hilang dengan sendirinya.

Epilepsi atau sering disebut ayan merupakan kejang kejang tubuh secara spontan yang disebabkan telah terjadi letupan medan listrik yang ada pada jaringan otak sehingga mempengaruhi dan mengganggu gerakan kesadaran tubuh dan perilaku seseorang tanpa disadarinya.

Rasio terjadinya epilepsi pada anak-anak jauh lebih tinggi daripada orang dewasa, seiring dengan bertambahnya usia, frekuensi epilepsy akan menurun. Namun, rasio terjadinya epilepsy akan meningkat lagi setelah memasuki usia lanjut (diatas 65 tahun), hal ini dikarenakan penyakit serebrovaskular, pikun dan penyakit neurodegenerative.

Pengobatan dengan obat antiepilepsi yang formal, dapat mengendalikan sekitar 70% epilepsy pada penderita. Sementara 50%-60% penderita bisa sembuh setelah pengobatan sekitar 2-5 tahun, penderita bisa kerja dan hidup seperti orang-orang normal pada umumnya.

Pasien yang merasakan tanda-tanda epilepsinya akan kumat sebaiknya segera menginformasikan kepada anggota keluarga atau orang-orang di sekitar, dan segera memapah penderita ke tempat tidur, sementara bagi mereka yang tidak sempat bisa segera membaringkannya.

Hal ini untuk mencegah penderita tiba-tiba kehilangan kesadarannya, dan segera pindahkan benda-benda keras atau tajam di sekitar, ini untuk mengurangi cedera fisik saat penyakitnya kumat.

Segera lepaskan kerah penderita, arahkan kepalanya ke samping, agar dapat membuang muntahan dari rongga mulut, mencegah jangan sampai masuk ke trakea yang dapat menyebabkan napas tersedak. Jangan menyumat dengan benda apapun ke dalam mulut penderita, jangan dikasih minum obat-obatan, supaya tidak membuat sesak napasnya.

Jangan menekan anggota badan penderita secara paksa saat ia dalam keadaan kejang-kejang, tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan patah tulang dan cedera otot, sehingga semakin membuat penderita tersiksa. Kejang –kejang biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu lima menit. namun, sebaiknya segera bawa penderita ke rumah sakit jika kejangnya berlangsung secara terus menerus atau kerap kejang-kejang. (jhoni/rp)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular