Erabaru.net. Seorang ibu dari Texas Timur, Amerika Serikat, yang bernama Amy Weakley merayakan kelulusannya, bersama dengan putrinya di Hari Ibu. Amy berhasil menyelesaikan kuliahnya di jurusan administrasi bisnis, di Universitas Texas di Tyler, Texas pada semester ini.
Saat Amy berjalan ke panggung pada tanggal 6 Mei, putrinya, Madison juga berjalan tepat di belakangnya.
“Saya senang akhirnya bisa lulus, tetapi saya juga sangat bangga pada Ibu saya yang bisa menyelesaikan kuliahnya dengan baik,” ujar Madison.
Jalan menuju kelulusan bukanlah hal yang mudah bagi ibu maupun anak perempuannya itu.
“Sebenarnya dia bisa saja menyerah atau berhenti di tengah jalan, tapi ternyata tidak. Dia terus berusaha melewatinya, dan inilah hasil dari kerja kerasnya tersebut,” kata Madison yang menceritakan tentang perjuangan Ibunya.
“Banyak kelas yang saya ambil di malam hari. Saya pun mendapat banyak sekali hambatan, seperti pulang terlambat atau tidak bisa melakukan pekerjaan rumah dengan baik,” jelas Amy.
Saat putrinya berusaha menyelesaikan kuliah dalam empat tahun, Amy mengambil beberapa kelas dalam satu semester selama delapan tahun. Amy juga bekerja full time di Sekolah Bisnis dan Teknologi UT Tyler.
“Jika Anda mengenal Amy, terkadang Anda tahu semuanya itu sulit, tapi Anda akan tahu bukan dari Amy,” kata Dr. Barbara Wooldridge, rekan kerja yang nantinya akan menjadi murid Amy.

“Saya menyadari betapa semangatnya dia, sehingga saya mulai mengomel ‘Kapan kamu akan mendaftar ke sekolah? Kapan kamu akan mendaftar ke sekolah?’,” kata Wooldridge.
Amy mengaku seluruh bentuk dukungan yang diberikan keluarga dan teman-temannya dapat membantu membawanya untuk mengenyam pendidikan kembali setelah 15 tahun berlalu.

“Saya merasa ketakutan saat hendak menghadiri kelas pertama saya. Saya selalu bertanya dalam hati ‘apakah saya akan menjadi orang paling tua di kelas’ atau ‘apakah saya akan mengingat bagaimana melakukan A + B = C?’. Namun, kekhawatiran itu hanya anggapan saya belaka,” ujar Amy.
Orang-orang di sekitar Amy mengatakan bahwa dia sangat gigih

Dia melahirkan Madison, enam bulan setelah lulus SMA. Di tahun berikutnya, Jamie Nelson, teman Amy, menyaksikan secara langsung perjuangan yang harus dilakukan temannya itu.
“Banyak tantangan saat dia menjadi ibu tunggal. Anda akan menunggu gajian hanya untuk membesarkan seorang anak, dan dia tidak pernah membiarkan hal itu mengecewakannya. [Dia] selalu fokus untuk memberikan kehidupan terbaik bagi Madison dan selalu bersikap positif,” ungkap Nelson.
Pada tahun 2004, Amy menikah lagi dengan seorang pria, bernama Clint. Dia bilang Clint bukan hanya suaminya, tapi juga ayah dari Madison.

Beberapa bulan setelah pernikahan mereka, dokter mendiagnosa Clint menderita gangguan bipolar, yang kemudian dia perjuangkan selama 11 tahun lamanya.
“Ayah tiri saya meninggal dunia, dia bunuh diri dua tahun lalu. Tepatnya, seminggu sebelum ujian akhir. Sehingga keadaan itu sangat sulit bagi saya, dan saya tidak bisa membayangkan betapa sulitnya Ibu saya,” kata Madison sambil berurai air mata.
Terlepas dari kehancuran dan kesedihan mereka pasca kematian Clint, Amy dan Madison memilih untuk menyelesaikan kelas mereka dan mengambil ujian akhir.

“Saya rasa sesulit apa pun kejadian yang harus Anda alami, Anda selalu bisa melewatinya dan mencapai tujuan Anda. Yang dibutuhkan hanyalah dedikasi dan tekad yang kuat,” jelas Amy.
Dia menambahkan, ada suatu nasehat yang sering dikatakan ibu Amy, “Setiap hari, biasakan Anda terbangun dan tersenyum. Itu memang hanya pilihan, namun saya memilih untuk melakukan hal tersebut setiap hari.”
Madison mengaku sangat senang karena dapat merayakan kelulusan bersama sang Ibu, tepat di Hari Ibu. “Saya benar-benar bangga padanya, karena dia (Ibu) dapat menyelesaikan sesuatu yang tidak pernah dipikirkannya,” ujar Madison.
Madison akan melanjutkan pendidikan masternya di bidang akuntansi musim gugur ini. Sedangkan sang Ibu juga akan melakukan hal yang sama dengan anaknya untuk kembali mengejar gelar master dalam bidang administrasi bisnis.( wusa9.com/Intan)