Erabaru.net. Pasangan ini makan jauh lebih sedikit daripada rata-rata orang, namun mereka terlihat sehat.
Mereka hampir tidak makan selama hampir satu dekade.
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasa lapar, karena mereka percaya adanya energi dari alam semesta, dan dari diri mereka sendiri.
Akahi Ricardo, 36, dan Camila Castello, 34, adalah pengikut aliran Breatharianisme.
Mereka percaya bahwa mereka bisa hidup tanpa makanan dan minuman, dan kehidupan dapat dipertahankan hanya dengan kekuatan vital.
Para ilmuwan memang mengatakan bahwa membatasi jumlah kalori yang Anda makan dapat membantu Anda hidup lebih lama.
Namun untuk menjaga umur agar tetap panjang, sepertinya salah juga untuk membiarkan diri dari kelaparan.
Mereka melakukan puasa terputus-putus, dimana mereka tidak sarapan, lalu makan siang sekitar jam 1 siang, lalu makan malam jam 7 malam, mereka sudah mendapat banyak manfaat.Ini menggerakkan mekanisme yang sama untuk hidup lebih lama seperti halnya pembatasan kalori.
Kabar baiknya adalah, Anda mendapatkan manfaat hidup lebih lama, kekurangannya, Anda harus menahan lapar.Camilla mengatakan bahwa dia makan hanya lima kali selama kehamilan pertamanya. Dia sekarang memiliki dua anak yang sehat.

Pasangan itu hanya makan tiga kali seminggu. Biasanya mereka makan beberapa buah atau kaldu atau sup.

Walaupun memiliki dua anak kecil, tapi mereka tidak menerapkan kepercayaan tersebut kepada anak-anak, dan mendorong mereka untuk makan dengan asupan normal.
“Selama tiga tahun, Akahi dan saya tidak makan apapun sama sekali dan sekarang kita hanya makan sesekali, yaitu kita berada dalam situasi sosial seperti pesta atau ingin mencicipi buah,” kata Camila.
“Saat hamil anak pertama, saya berlatih menerapkan Breatharian. Mulanya, saya memang merasa berat, tetapi lama-lama saya merasa benar-benar hidup dalam cahaya dan mampu bertahan walaupun tidak makan apa-apa. Saya menjalani pemeriksaan kehamilan rutin. Dokter saya pun memastikan pertumbuhan rata-rata bayi saya yang sangat sehat. Selain itu, saat tes darah saya selama tiga trimester, tidak ada masalah apapun sehingga saya bisa melahirkan bayi laki-laki yang sehat,” kata Camila.
Menurut Akahi, jelas, biaya hidup jauh lebih kecil daripada kebanyakan keluarga dan itu memungkinkan mereka menghabiskan uang kita untuk hal-hal yang benar-benar penting seperti bepergian dan jalan-jalan bersama.

Selama kehamilan keduanya, Camila makan lebih banyak, terutama buah dan sup sayuran, namun mengatakan jumlahnya jauh lebih rendah dari jumlah yang disarankan.
“Sebenarnya manusia bisa hidup dengan mudah tanpa makanan, selama mereka terhubung dengan energi yang ada di alam melalui pernapasan kita,” ujar Camilla.
Pasangan itu sekarang telah meningkatkan makan mereka sampai tiga atau empat kali seminggu.

Ada orang lain yang tidak berhasil dalam melakukan puasa seperti ini, dan sayangnya beberapa di antara mereka tidak kuat sehingga meninggal.
Ini adalah metode yang sangat membutuhkan pemantauan dan pemikiran yang hati-hati.
Beberapa biksu pun hidup dalam kondisi isolasi, namun mereka masih bisa bertahan di tengah kondisi yang terbatas.
Seharusnya masyarakat modern juga bisa menjaga pola makan yang sehat dan sederhana, dengan mempertahankan diet seimbang. (intan/rp)
https://www.youtube.com/watch?v=nOMPyeyRBug&feature=youtu.be