Distrik Texas Mengesahkan Hukuman Fisik untuk Siswa-siswa yang Melanggar Aturan Sekolah

Erabaru.net. Pejabat sekolah dari distrik Texas, AS telah menyetujui cara kontroversial untuk mendisiplinkan siswa yang tidak taat dan patuh terhadap peraturan sekolah.

Melansir dari USA Today, kebijakan tersebut akan memungkinkan “dayung” yang  kemungkinan besar terbuat dari kayu, untuk mengatur hukuman fisik ketika seorang siswa berperilaku tidak baik di sekolah.

Dewan pengawas dari Three Rivers Independent School di Texas Selatan menyetujui kebijakan baru tersebut pada 18 Juli lalu.

Ilustrasi. (Internet)

Asosiasi Guru Kelas Texas (TCTA) mendefenisikan hukuman fisik sebagai “penderitaan fisik yang disengaja dengan cara memukul, menampar, atau kekuatan fisik lainnya digunakan sebagai sarana disiplin.”

Dewan Pengawas memilih menyetujui kebijakan tersebut, sehingga menghasilkan suara akhir 6-0 untuk mendukung penerapan hukuman di sekolah-sekolah distrik Texas.

Kebijakan tersebut menyatakan bahwa tindakan disipliner hanya dapat digunakan oleh koordinator atau kepala Bimbingan Konseling sekolah yang bertugas mendisiplinkan siswa sekolah.

Ilustrasi. (Internet)

Orangtua akan dapat memutuskan apakah akan memilih atau tidak keluar dari kebijakan baru saat mendaftarkan anak mereka untuk tahun ajaran berikutnya.

“Jika orang tua tidak nyaman dengan hal itu, itulah akhir dari diskusi,” kata seorang inspektur pengawas sekolah distrik Texas, Mary Springs kepada Caller-Times.

Texas adalah satu dari 15 negara bagian AS di mana hukuman fisik termasuk dalam hukuman sah.

Sementara delapan negara bagian lainnya tidak memiliki undang-undang yang melarangnya.

Kebijakan baru di Three Rivers Independent School Distrik Texas akan mulai diberlakukan pada awal tahun ajaran 2017-2018.

Sumber: mapsofworld.com

Pada November lalu, mantan sekretaris pendidikan John B. King Jr mengirim sebuah surat kepada para pemimpin negara yang mendesak untuk melarang penggunaan hukuman fisik di sekolah-sekolah.

King berpendapat bahwa praktik ini terkait dengan efek jangka pendek dan jangka panjang yang merugikan bagi siswa, seperti yang dilaporkan USA Today.

Dalam suratnya, King mengutip sebuah studi yang menyimpulkan bahwa siswa yang mendapat hukuman fisik di sekolah menunjukkan adanya peningkatan perilaku agresif dan menantang dalam jangka pendek.

Namun, dalam jangka panjang, siswa lebih cenderung bergulat dengan penyalahgunaan zat dan masalah kesehatan mental, termasuk depresi, gangguan kepribadian, dan stres. (intan/rp)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular