Erabaru.net. Orang-orang yang mencintai alam bebas pasti gemar melakukan berkemah, bermain ski, kayak, dan hiking. Ketika mereka berada di tengah alam, di situlah mereka merasa hidup!

Bob Headings, penduduk asli Columbus, Ohio, AS, termasuk tipe pria pecinta alam.
Sepanjang hidupnya, Bob selalu menikmati gaya hidup aktif. Dia bahkan terus mendaki di Grand Canyon bersama teman-temannya saat masih muda.
Dia biasa suka berkeliaran di luar rumah, sampai sebuah kecelakaan mengubah hidupnya.
Saat ia sudah berkeluarga, Bob dan istrinya, Lucille, sering mengajari anak-anak mereka untuk mencintai alam.
Jadi, saat liburan keluarga, ketiga putra mereka, Roger, Randy, dan Rick, menunggu untuk bisa menikmati kegiatan di luar rumah.

Tapi karena kejadian yang tidak mengenakkan, Bob harus melepaskan gairahnya tersebut.
Sepuluh tahun yang lalu, dia terjatuh dari atap tempat dia bekerja.
Kecelakaan tersebut menyebabkan 17 tulang rusuk dan tulang belakangnya patah, serta paru-parunya tertusuk.

Tak lama kemudian, Bob kehilangan kemampuan untuk berjalan.
Dia menerima kata-kata dokter secara positif, tapi anak-anaknya dan cucu-cucunya tentu saja merasa sedih.
Mereka tahu Bob adalah orang yang tangguh. Tapi keluarganya juga tahu bahwa semangat dan mental dan fisiknya akan sangat terpengaruh.

Selama bertahun-tahun, anak-anaknya berusaha keras untuk melakukan tugas rumah sehari-hari, seperti membantu ibu mereka mengurus ayah mereka.
Mereka juga memastikan akses ayahnya ke bengkel lancar dengan menggunakan kursi roda.
Dari waktu ke waktu, mereka membawanya keluar sehingga ibu mereka bisa memiliki cukup waktu untuk mengurus dirinya sendiri.
Bersama-sama, mereka perlahan melakukan semuanya dan berhasil mengatasi situasi dan hambatan.

Sembilan tahun setelah kecelakaan itu, Randy salah satu putranya dan keluarganya pergi ke Grand Canyon untuk berlibur.
Ketika mereka menunjukkan foto mereka pada ayahnya, pria tua itu mengatakan bahwa dia sangat ingin kembali ke sana.

Randy pun berusaha untuk mewujudkan keinginan ayahnya tersebut.
Untungnya, ia menemukan semacam kursi roda tunggal, yang disebut TrailRider, yang dirancang khusus untuk memungkinkan orang-orang yang memiliki masalah mobilitas bisa menjelajahi alam terbuka.

Randy menceritakan pada ayahnya tentang rencananya, dan ia pun langsung menyetujuinya.
Randy memutuskan untuk mengajak semua anggota keluarganya mendaki bersama.
Ketika mereka berlatih untuk melakukan pendakian, Randy juga melakukan uji coba Trailrider dengan Bob di taman lokal.


Ketika hari pendakian tiba, mereka sudah merencanakan rute yang mirip dengan rute yang Bob lalui saat masih muda.
Pada hari pertama perjalanan, mereka mendaki jalur Kaibab Selatan.


Keesokan harinya, mereka mendaki di sepanjang punggung bukit, di mana mereka melihat pemandangan pegunungan yang indah. Bob masih tetap terpesona akan keindahan di sana.
Pada hari terakhir, mereka memulai perjalanan pulang mereka melalui jalur Bright Angel. Secara keseluruhan mereka menempuh jalur pendakian sejauh 1,335 km.



Perjalanan pulang ternyata jauh lebih sulit. Rick telah merancang sebuah sistem pengaman yang melekat pada TrailRider ayahnya, yang memungkinkan empat anggota keluarga untuk membantu sang ayah melakukan perjalanan.
Michael, anggota termuda kelompok tersebut, memimpin barisan untuk menuruni bukit.


Sebelas jam kemudian, para pendaki tersebut berhasil turun dengan selamat. Mereka disambut dengan gembira oleh Lucille dan kerumunan penonton.



Bob benar-benar bersyukur atas pengalaman indah ini. Keluarganya telah membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Anda meletakkan hati Anda di dalam aktivitas ini.

Pegunungan yang tinggi pun tak bisa menghentikan langkah keluarga ini.(intan/yant)
Sumber: ntd.tv