Dua Kali Dia Mewakili Kanada dalam Ajang Miss World, Wall Street Daily Menyerukan Trump Mengadakan Pertemuan dengannya, Mengapa Dia Mendapatkan Begitu Banyak Perhatian?

Erabaru.net. Anastasia Lin (Lin Yefan) pada tahun 2015 dan 2016 mewakili Kanada mengikuti kontes kecantikan Miss World mendapat perhatian luas dari media massa. Ia tidak kalah dengan pemenang Miss World dalam 2 periode ini.

Perjalanan Miss World Anastasia Lin dimulai pada tahun 2013. Tahun ini, Anastasia Lin pertama kali berpartisipasi dalam kontes kecantikan Miss World Kanada.

Karena Anastasia Lin menolak untuk ikut kontes dengan baju renang, sehingga hanya mendapat juara ketiga.

Pada tahun 2014, penyelenggara kontes kecantikan Miss World membuat keputusan bersejarah – pemakaian baju renang ditiadakan di tahun yang akan datang.

Tahun 2015, Anastasia Lin kembali mengikuti kontes kencantikan Miss World Kanada, dan kali ini dii yang menjadi pemenangnya.

Final Miss World tahun 2015 diadakan di Sanya,Tiongkok. Anastasia Lin, yang telah lama aktif dalam masalah hak asasi manusia masyarakat Tionghoa dan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong, sehingga Pemerintah Tiongkok tidak memberikan visa padanya, dia pun akhirnya tidak dapat mengikuti putaran final Miss World tersebut.

Pada tahun 2016, organisasi Miss World memutuskan untuk memberi kesempatan sekali lagi kepada Anastasia Lin. Tahun ini dia sebagai finalis yang mewakli Kanada. Tingkat perhatian media global terhadap Anastasia Lin , melebihi pemenang semua Miss World.

Anastasia Lin lahir di Kota Changde, Provinsi Hunan, Tiongkok pada tahun 1990. Pada usia 13, dia berimigrasi ke Kanada bersama ibunya dan menyandang dua gelar sarjana  dari Departemen Drama dan Hubungan Internasional Universitas Toronto.

Universitas Hunan yang terletak di kaki Gunung Yuelu di Hunan Changsha Tiongkok, dan dekat dengan Akademi Yuelu, ini membuat Pegunungan Yuelu yang hijau dan air sungai yang jernih disertai atmosfir akademis yang kental. Pada tahun 1990, Anastasia Lin lahir di sini,dan tumbuh dewasa.

Anastasia Lin pernah mengatakan bahwa orangtuanya memiliki dampak yang besar terhadap pertumbuhannya.

“Ibu memperhatikan pengaruh budaya, memperhatikan budaya berkultivasi diri, dan dari ayahnya memperoleh rasa tanggung jawab social,” katanya.

Sejak berusia 2 tahun, ibunya telah mengajar Anastasia Lin bahasa Inggris, main piano, kaligrafi, ini menggembleng Anastasia Lin menjadi yang serba bisa pada hari ini.

Ketika dia menginjak masa remaja, orangtuanya mengirimnya untuk belajar menari, bernyanyi.

Sejak kecil ia mulai belajar “Dream of Red Mansions” (Hong Lou Meng) dan sastra orang Tiongkok kuno lainnya yang terkenal, juga mempelajari puisi “Dream of Red Mansions” (Hong Lou Meng), resep makanan, pakaian dan sebagainya.

Mempelajari tentang kebebasan dan demokrasi sejati di Kanada

Ketika berusia 13 tahun, Anastasia Lin bersama ibunya berimigrasi ke Kanada.

Dia mengatakan dalam sebuah wawancara sebelumnya: “Setelah berimigrasi ke Kanada baru tahu apa itu kebebasan yang sebenarnya, baru benar-benar mengetahui benar benar melakukan apa yang ingin dilakukan dan mengatakan apa yang ingin dikatakan.”

Sebagai seorang praktisi Falun Dafa yang berprinsip pada “Sejati, Baik dan Sabar”, di Kanada, dia secara bebas dapat berpegang teguh dan mempraktikkan keyakinannya sendiri, tapi di Tiongkok daratan, karena keyakinan ini orang akan dianiaya oleh PKT.

meditasi
Duduk dalam ketenangan adalah bagian meditasi Falun Gong. (Internet)

Falun Dafa (Falun Gong) adalah ajaran yang berprinsip pada Sejati, Baik, Sabar. Lima perangkat latihan lambat, lamban dan bulat dapat digunakan untuk mengembangkan kebugaran jiwa dan kebugaran raga. Sejak penyebaran Falun Dafa di tahun 1992, Falun Dafa telah menyebar ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia, sehingga ratusan juta praktisi telah meningkat secara moral dan sehat.

Dalam rezim komunis, nilai universal kebebasan beragama, kebebasan pers dan hak asasi manusia pada umumnya tidak mendapat jaminan.

Di bawah sistem totaliter seperti itu, PKT mulai menganiaya praktisi Falun Gong pada bulan Juli 1999 dan menjadi serius setelah Revolusi Kebudayaan dan 64 peristiwa pelanggaran hak asasi manusia.

Jutaan praktisi Falun Gong disiksa oleh PKT dan bahkan secara hidup-hidup ditransplantasi organ tubuhnya dan dibunuh.

Tema dari pemilihan Miss World adalah “Misi dari Keindahan” “Beauty with Purpose”. “menyuarakan untuk orang-orang yang teraniaya di Tiongkok”, ini adalah misi dari Anastasia Lin, sebelum kontes telah menarik perhatian media mainstream global.

“Tema ‘Misi dari keindahan ‘ saya adalah menghentikan transplantasi organ-organ, dan orang-orang yang tidak bersalah itu disembelih dan organ mereka diperdagangkan,” ujarnya.

Karena dia bersikeras pada misi ini, pihak berwenang Tiongkok menolak untuk memberikan visa kepadanya, jadi dia kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam final Miss World 2015.

Media internasional dengan antusias melaporkan kejadian tersebut, masyarakat internasional juga bertanya: “Mengapa rezim PKT begitu takut akan penyelenggaraan ratu kecantikan ini?”

Karena hal ini, organisasi Miss World memberikan kesempatan yang adil kepada Anastasia Lin, memberi kesempatan kembali kepada dia mewikili Kanada untuk berpartisipasi dalam kontes Miss World tahun 2016 yang diadakan di Washington.

Oleh sebab itu, sekali lagi, Anastasia Lin menerima perhatian media yang tinggi. “The Wall Street Journal” bahkan meminta Presiden Trump bertemu dengan Anastasia Lin Miss World Kanada yang tidak pernah tunduk pada Partai Komunis Tiongkok.

Pada malam final Miss World, pemutaran perdana film The Bleeding Edge, yang dibintangi Anastasia Lin dilakukan pada 14 Desember 2016 di ibukota Washington AS.

“The Bleeding Blade” menceritakan seorang pakar jaringan internet Barat yang bertanggung jawab dalam blokade internet Tiongkok “Golden Shield Project” mengalami gagal jantung mendadak, dikirim ke rumah sakit untuk transplantasi jantung.

Kemudian, dia menemukan bahwa sumber organ itu mencurigakan dan selanjutnya dia mulai melakukan investigasi, selangkah demi selangkah dia menemukan fakta kebenaran transplantasi organ ilegal di Tiongkok, dan memutuskan dengan risiko nyawa terancam untuk menyelamatkan seorang ibu muda yang berlatih Falun Gong yang menghadapi ancaman diambil organ tubuhnya..

Film dengan tema yang menggemparkan, baru saja memenangkan “Gabriel Award” ke-51. Penghargaan ini terutama dipresentasikan untuk karya film dan televisi yang mempromosikan nilai kemanusiaan dan makna kehidupan.

Meskipun Anastasia Lin tidak memenangkan gelar Miss World pada tahun 2016, dia telah mencapai tugas “Miss World” dengan tema “Misi dari keindahan”: di masyarakat internasional mengekspos kejahatan PKT untuk mengambil organ tubuh.(hui/yant)

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=lQ3eE-DmJa8

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular