Erabaru.net. Meski penting, pendidikan memang sering diabaikan, terutama oleh masyarakat kalangan bawah. Mereka dipaksa untuk berhenti belajar dan mulai bekerja di usia muda. Tapi walaupun harus berbuat demikian, mereka tetap terjebak ke dalam lingkaran kemiskinan yang tidak pernah berakhir!
Namun, ada beberapa orang yang berhasil memutus lingkaran tersebut dan keluar sebagai pemenang. Dan salah satu orang yang berhasil melakukan hal tersebut adalah Ishwar Singh Bargah.

Berasal dari sebuah desa kecil di Chattisgarh, India, Bargah merantau ke Kota Bhilai untuk mencari pekerjaan, dengan hanya berbekal ijazah SMA.
Dia mulai bekerja sebagai salesman garmen dengan gaji 150 rupee per bulan. Tak lama kemudian pamannya memberinya pekerjaan sebagai tukang kebun di Akademi Kalyan, dimana gaji di sana jauh lebih baik daripada pekerjaannya itu.
Ishwar telah mendaftarkan diri dalam program Bachelor of Arts di kampus tersebut. Dedikasinya pada pekerjaannya serta pendidikannya, membuat Bargah mendapat apresiasi khusus dari pihak perguruan tinggi.
Di kampus yang sama, dia diberi tugas sebagai penjaga parkir, supervisor konstruksi dan berbagai pekerjaan lainnya.

Setelah menyelesaikan studinya pada tahun 1989, pihak perguruan tinggi mempekerjakannya sebagai dosen seni.
Dia bekerja sebagai dosen pada siang hari dan menjadi penjaga kampus pada malam hari. Dia pun segera dipromosikan untuk posisi asisten profesor.
Bargah juga tidak berhenti menaiki tangga untuk mengenyam pendidikan. Dia menyelesaikan studi masternya, bahkan mampu melanjutkan studi untuk meraih gelar doktor saat dia bekerja.

Pada tahun 2005, Bargah melanjutkan studi magister dan doctor di Akademi Kalyana Shiksha Mahavidyalaya.
Sang walikota melihat potensinya sangat cocok untuk memimpin kampus baru tersebut. Dia kemudian diangkat menjadi rektor di kampus yang sama, dimana dia pernah bekerja sebagai tukang kebun di sana!
Ishwar Singh Bargah adalah contoh hidup dari apa yang bisa dilakukan untuk menentukan dan berusaha meraih tujuan hidup.
Ia tidak hanya berani bermimpi besar, tapi bekerja keras untuk memenuhi dan mewujudkan mimpinya tersebut.
Kebanyakan orang akan menerima kekurangan mereka, dan membiar diri mereka didikte orang lain untuk meraih masa depan mereka.
Mereka tidak menyadari bahwa kekuatan untuk mengubah hidup mereka, sebenarnya terletak di tangan mereka sendiri!(intan/yant)
Sumber: ntd.tv