Erabaru.net. Laporan seorang wanita Italia, yang mengklaim bahwa dia dilecehkan oleh 25 pria mabuk saat dia berjalan sendirian di Florence sebelum tengah malam.
Tepat pada saat dia khawatir dia dalam bahaya segera diculik dan diperkosa oleh pria itu, seorang penjual mawar datang membantunya.
Ketika Gaia Guarnotta (25) sedang berjalan sendirian saat pukul 11:30 di dekat Piazza della Repubblica di Florence, Italia. Di tengah jalan, sekelompok pria mabuk tampaknya mencoba menculiknya, menurut sebuah laporan yang diterima MailOnline.

Guarnotta, seorang fotografer asal Livorno, Italia, mengatakan bahwa orang-orang itu memanggil nama-nama hinaan.
Dia mengklaim bahwa dia mencoba melarikan diri, tapi mereka menyeret lengannya dan melepaskan kacamatanya.
“Saya sedang berjalan sendirian di jalan pada pukul 23.30. Saya suka jalan kaki, saya suka Florence dan saya suka berjalan di malam hari,” tulisnya dalam sebuah postingan Facebook.
“Lalu mimpi buruk itu pun dimulai.”
Dia menambahkan bahwa para pemabuk yang kejam itu kemudian mulai melecehkannya lagi.

Untungnya, Hossein Alamgir, seorang penjual mawar berusia 58 tahun, melihat keributan tersebut dan berusaha membantunya, dengan mengusir orang-orang itu.
Bagaimana cara dia mengusir 25 pria menjadi sebuah pertanyaan besar bagi para warganet, karena tidak diketahui apakah Guarnotta atau Alamgir yang menghubungi polisi untuk meminta pertolongan, dan belum ada kabar tentang laporan polisi yang diajukan tersebut.
Ketika ceritanya diterbitkan, ia menerima berbagai komentar.
Seorang warganet menulis, “Kedengarannya seperti aksi publisitas belaka. Karena tidak mungkin orang tua bisa mengusir 25 pemerkosa yang potensial, apalagi mereka dalam keadaan mabuk. Kedengarannya sangat mencurigakan bagiku. ”
Yang lain berkomentar, “Tidakkah menurut Anda agak aneh bahwa polisi tidak pernah terlibat dalam kejadian ini?”
Sementara warganet lain berbagi pengalamannya sendiri.
“Saya sering menghabiskan banyak malam di Florence dan tidak pernah memiliki masalah dengan pria Italia setempat. Sebagian besar penduduk setempat yang minum di bar atau pub tidak pernah minum berlebihan dibandingkan dengan masyakarat lain yang bukan orang Italia. Bagus jika pria tersebut bisa membantu Anda, dan berharap dia baik-baik saja.”
Menurut Direttanews, Alamgir, yang telah berimigrasi ke Italia dari Bangladesh pada tahun 2005, membawa Guarnotta ke tempat yang aman. Dia memberinya beberapa makanan dan handuk, selain memberinya mawar.

“Terima kasih kepada dunia ini karena masih ada orang seperti Hossein, yang rela membantu tanpa mengharapkan imbalan,” kata Guarnotta. “Wajahnya tidak akan pernah saya lupakan”.
Pasti akan menjadi saat yang sangat menyedihkan bagi wanita manapun untuk mengalami hal seperti itu lagi.
Jadi, apa pendapat Anda tentang kisah ini? Apakah nyata atau hanya rekayasa belaka?
www.ntd.tv