Erabaru.net. Tiga orang bocah sedang bermain di hutan, dan tanpa sengaja celana mereka pun robek saat bermain dengan senangnya.
Dihadapkan dengan lubang di celana dan wajah cemas anak-anak, tiga orang ibu ini pun mengatasi hal itu dengan sikap yang berbeda.

Ibu pertama mengangkat tangannya dan langsung menampar anaknya diiringi dengan teguran keras.
Kemudian menyimpan celana anaknya yang robek, lalu memperingatkan anaknya dengan suara lantang, “Lain kali tidak boleh lagi bermain di hutan! ”
Ibu kedua tidak memarahi juga tidak memukul, diam-diam ia menjahit celana anaknya yang robek, hingga meninggalkan bekas jahitan pada celananya.

Sedangkan ibu ketiga menghibur anaknya, “Tidak apa-apa, siapa sih yang tidak suka bermain? Nenekmu bilang ayahmu bahkan lebih nakal daripada kamu semasa kecilnya”.
Kemudian sang ibu menjahit celana anaknya yang robek dengan dengan pola sekuntum bunga yang indah, seakan-akan memang ada gambar bunga di celananya itu.
Masalah yang sama, namun, karena menggunakan tiga solusi yang berbeda, sehingga hasilnya pun tidak sama.
Ibu pertama membuat anaknya merasa takut dan kecewa, sehingga anak itu mau tidak mau harus hidup dibawah paksaannya.

Ibu kedua standar/biasa-biasa saja, anak-anak mendapatkan lingkungan hidup alami.