Tapi keesokan harinya, dan hari ketiga, saya tidak melihat kantong kertas itu lagi.
Dan karena bos meninggal, sehingga tamu-tamu yang datang pun berkurang, jadi, tidak ada sisa makanan lagi yang bisa kubawa pulang.
Beberapa minggu kemudian, menu tiga kali makan sehari keluarga saya pun tidak terjamin lagi.
Saya memutuskan untuk meminta istri bos saya untuk memberi saya kenaikan gaji, atau saya harus berhenti dari pekerjaan saya dan mencari pekerjaan lain.
Setelah saya mengatakan kepadanya, istri mendiang bos tampak terkejut dan bertanya, mengapa dalam dua tahun terakhir di sini tidak pernah mendengar kamu mengeluhkan soal gaji rendah ?
Mengapa tiba-tiba gajimu tidak bisa memenuhi kehidupan keluarga sekarang? Saya membuat banyak alasan, tapi tidak bisa meyakinkannya.
Akhirnya, saya pun mengatakan yang sebenarnya tentang kantong makanan yang saya ambil setiap hari semasa hidup bos..
Dia bertanya sejak kapan kantong makanan itu tidak ada lagi di sana, dan saya mengatakan kepadanya bahwa itu terjadi setelah kematian suaminya.
Saat berbicara tentang hal itu, tiba-tiba saya menyadari kantong makanan itu lenyap setelah sang bos meninggal.
Mengapa sebelumnya saya tidak berpikir ke sana, itu adalah makanan dari bos yang untuk saya. Mengapa bisa begini ya?
Karena saya tidak pernah menyangka orang yang tidak peduli dengan saya akan sangat murah hati!
Istri bos itu tiba-tiba menangis. Aku menghiburnya dan meminta maaf karena meminta kenaikan gaji.
Saya benar-benar tidak tahu suaminya memberi saya makanan, saya katakan kepadanya bahwa saya akan terus tinggal di sini, dan bersedia melayani mereka.