Erabaru.net. “Selamat pagi tuan/nyonya/nona, saya berasal dari sebuah wilayah miskin, saya sangat membutuhkan bantuan yang mendesak sekarang, bisakah Anda memberi saya sedikit uang?”
Di era internet sekarang, banyak orang pernah menerima pesan semacam itu.
Kebanyakan orang hanya tersenyum kecut atau mencibir setelah membaca pesan itu, kemudian langsung menghapusnya.
Bukan karena mereka yang kebetulan menerima pesan penipu itu tak berperasaan, namun, asal tahu saja, pesan penipuan semacam itu terlalu banyak.
Demikian juga dengan Youtuber bernama Dan yang menerima pesan serupa.
“Halo tuan, nama saya Joel dari Liberia, Afrika Barat. Saya mohon atas nama Tuhan, saya membuthkan bantuan Anda, baik itu bantuan secara bisnis atau keuangan, saya mohon kepada Anda.”

Sebagai seorang blogger film yang malang melintang di dunia internet, Dan sudah banyak melihat penipuan semacam itu.
Dan berpikir, “Tidak ada salahnya menggoda/mempermainkan sejenak penipu yang memalukan itu. Paling tidak, dia tidak sempat untuk menipu orang lain lagi kalau saya permainkan dulu.”
Dengan pemikiran itu, Dan pun menjawab pesan tipuan Joel. Dia bertanya pada Joel (penipu-red), bagaimana cara dia (Dan) bisa membantunya.

Joel mengusulkan agar Dan mengirimkan serangkaian perangkat elektronik untuknya, kemudian menjualnya, dan Joel akan membagi keuntungannya dengan Dan.
Dan yang mendengar usulannya itu pun tersenyum mengejek, ternyata memang seorang penipu, mungkinkah orangnya bisa ditemukan lagi setelah mengirim perangkat elektronik seperti permintaannya?
Untuk lebih jauh mempermainkan penipu itu, Dan pun mengarang sebuah cerita, dia mengatakan kepada Joel, bahwa dia adalah seorang pebisnis di bidang fotografi.
Jika Joel ingin mendapatkan uang, maka Joel bisa mengirimkan beberapa foto Joel sendiri untuk Dan.

Dan pikir masalahnya sudah berakhir, dan penipunya akan menyerah.
Tapi tak disangka, tak lama kemudian, “penipu” itu benar-benar mengirim beberapa lembar fotonya.


Meskipun, mungkin karena perangkatnya atau karena masalah teknis, foto-foto kirimannya itu tampak jelek.
Menipu dengan foto berkulitas rendah seperti itu, bisa jadi si penipu bukan sosok orang yang benar-benar bodoh?
Dan termenung sejenak, tiba-tiba dan secara samar-samar terbersit dalam benaknya, mungkin … orang ini benar-benar butuh bantuan?
Bagaimana pun, para penipu tidak akan mengikuti permintaan Anda.
Untuk mencari tahu lebih jauh, dia membeli sebuah kamera murah seharga $ 30 dolar AS atau sekitar 400 ribu rupiah dan mengirimkannya ke penipu bernama Joel itu, menyuruhnya terus mencoba memotret foto.
Segera setelah itu, Joel yang telah menerima kamera dari Dan kemudian mengiriminya setumpuk foto untuk Dan.
Meski foto yang dijepretnya masih tampak jelek dan buram, tapi bisa dirasakan kalau Joel itu memang bekerja keras.
Dan meluangkan waktunya, mulai memberi Joel beberapa keterampilan/teknik fotografi dasar.
“Tangan harus stabil, memilih tempat dengan pencahayan yang bagus/sesuai saat memotret.”
Perlahan-lahan, foto yang dikirim Joel tampak lebih jelas dan bening, komposisi gambar juga semakin mantap.
Dari foto-foto itu, Dan melihat Liberia yang menyedihkan. Begitu indah, tapi juga sangat miskin.