Erabaru.net. Ada seorang pemuda yang bertetangga dengan seorang pensiunan tua.
Mereka berdua suka berkebun dan merawat tanaman mereka di kebun.
Pemuda selalu menginginkan kebunnya terlihat lebih baik dan lebih cantik dari kebun orang tua.
Begitu mereka berdua menanam pohon identik di kebun mereka.
Anak muda biasanya menyiram banyak air dan memberi pupuk kandang pada tanaman dan orang tua biasa hanya menyiram dengan sedikit air dan sedikit pupuk kandang.

Tanaman orang muda ini tumbuh menjadi tanaman hijau dan berdaun hijau dimana tanaman orang tua terlihat normal di depan tanaman pria muda.
Suatu malam terjadi hujan deras.
Di pagi hari ketika anak muda melihat kebunnya, dia melihat tanaman yang tumbuh besar dan kuat itu tercabut sedangkan tanaman orang tua ini sama sekali tidak terluka.
Segera orang tua keluar dari rumahnya untuk memeriksa kebunnya.
Pria muda mendatangi pria tua dan bertanya, “Tanaman saya sangat besar dan hijau dan tetap saja tercabut di malam hujan dimana tanaman Anda hanya normal namun tidak tercabut. Mengapa?

Orang tua menjawab, “Dengar, Anda telah memasok segala sesuatu yang dibutuhkan tanaman, dalam kelimpahan. Tanaman tidak harus mencarinya karena akar tanaman ini tidak harus masuk jauh ke dalam tanah. Saya memasok cukup untuk membuatnya tetap hidup dan di hutan akar tanaman harus turun jauh di dalam tanah untuk memenuhi kebutuhannya.
Itu sebabnya tanaman Anda tidak bisa bertahan saat cuaca buruk tiba. ”
Aturan yang sama juga berlaku untuk anak-anak. Yang penting bukan hanya di luar tapi di dalam.

Pelajaran dari cerita di atas adalah kita harus memberi mereka cukup untuk kebutuhan dasar tapi setelah itu kita harus membiarkan mereka belajar sendiri. Ini akan membantu mereka menjadi orang yang lebih baik dan kuat. (hui/rp)