Erabaru.net. Ada sepasang bersaudara yang tinggal di lantai 80 apartemen. Suatu hari mereka pulang dari wisata.
Saat tiba di gedung apartemen, mereka melihat terjadi pemadaman listrik di gedung itu!
Meskipun mereka membawa tas barang bawaan, tapi tampaknya mereka tidak punya pilihan lain, lalu sang kakak berkata pada adiknya, “Kita naiki tangga saja!”
Lalu, mereka pun mulai menaiki tangga sambil membawa dua tas besar.
Ketika sampai di lantai 20, mereka pun mulai merasa lelah, kemudian sang kakak berkata, “Tasnya terlalu berat, begini saja, kita letakkan tas ini disini, nanti setelah listriknya nyala, kita ambil lagi naik lift.”
Lalu, mereka meletakkan barang bawaan di lantai 20, dan memang jauh lebih lebih nyaman setelah beban mereka berkurang, kemudian mereka menaiki tangga lagi.
Mereka terus berjalan naik sambil berbicara dan tertawa, tapi suasana nyaman itu tidak berlangsung lama, karena setelah sampai di lantai 40, keduanya benar-benar lelah sekali.

Dan mengingat baru sampai setengah undakan, keduanya pun saling menyalahkan, saling menuduh tidak memperhatikan pemberitahuan pemadaman listrik, sehingga berakhir seperti itu.
Mereka terus berjalan naik sambil sambil bertengkar hingga sampai di lantai 60.
Sampai di sini, mereka pun lemas sampai tidak mampu bertengkar lagi. Tak lama kemudian sang adik berkata kepada kakaknya, “Sudahlah kak, kita jangan bertengkar lagi, ayo terus naik lagi.”
Mereka pun berjalan naik lagi tanpa suara, sampai akhirnya tiba di lantai 80!
Dan dengan gembira keduanya bergegas ke pintu apartemen, namun mereka baru sadar kunci pintu apartemen berada di dalam tas yang ditinggalkan di lantai 20!

Pesan: Ada yang mengatakan bahwa cerita ini sebenarnya mencerminkan kehidupan kita.
Sebelum berusia 20 tahun, kita hidup di bawah harapan keluarga dan guru kita, memikul banyak beban dan tekanan besar, serta tidak cukup dewasa dan kemampuan yang tidak memadai, sehingga tak terelakan langkah kita pun tidak stabil.
Setelah berusia di atas 20 tahun, kita meninggalkan tekanan orang-orang, menurunkan beban, lalu mulai berjuang mengejar impian kita, dan tanpa terasa 20 tahun pun berlalu dengan ceria begitu saja.

Tapi sampai pada usia 40 tahun, baru sadar masa remaja kita telah berlalu, dan mulai muncul banyak penyesalan.
Menyesali ini dan itu, mengeluhkan itu dan ini, membenci ini-itu dan sebagainya yang disesalkan dengan menghabiskan 20 tahun hanya dalam keluhan dan penyesalan.
Sampai pada usia 60 tahun, baru disadari, perjalanan hidup kita ternyata hampir selesai, lalu berkata pada diri sendiri untuk tidak mengeluh, hargai saja sisa hidup yang akan dilalui!
Kemudian secara diam-diam mengakhiri sisa hidup. Sampai pada akhir hayat, baru teringat seolah ada sesuatu yang belum dituntaskan.
Dan ternyata semua impian kita itu tertinggal semasa remaja di usia 20 tahun. (jhn/rp)
soulbay.tw