Pendek Ceritanya Tapi Penuh Makna, Kearifan Hidup Dibalik Cerita

Erabaru.net. Cerpen yang mengandung prinsip kebenaran, kearifan dibalik cerita

Satu. Orang tua itu berkata kepada anaknya, “Tahan kepalan tanganmu dan katakan padaku apa rasanya?”

Bocah itu mengepalkan tangannya dengan kuat. “Terasa pegal/sakit !” katanya.

Orang tua : “Coba kepalkan lebih kuat lagi”

Bocah : “Malah semakin pegal dan sakit ! katanya mulai meringis! ! ”

Orang tua : “Kalau begitu coba kamu lepaskan!” Bocah itu pun lega : “Terasa nyaman sekarang!

Orang tua : “Saat kamu merasa lelah, dan akan semakin lelah saat semakin kuat kamu mengepalkan tangan, maka pada saat itu, coba kamu lepaskan, kamu akan merasa jauh lebih nyaman ! ”

Maknanya: Dalil yang sangat sederhana, lepaskan baru akan terasa nyaman/plon ! (tidak perlu terlalu bersikeras terhadap sesuatu yang tidak mampu dilakukan)

Dua. Seorang pria ke showroom membeli mobil seharga Rp. 200.000.000. Kebetulan saat itu dia membawa uang tunai Rp. 199,990,000,- masih kurang Rp. 10,000!

Tiba-tiba, dia melihat seorang pengemis di depan pintu, lalu menghampirinya dan berkata kepada pengemis itu.

ILUSTRASI. (Internet)

“Pak bisa tolong beri saya Rp. 10.000,- saya mau membeli mobil!”

Mendengar itu, si pengemis dengan royal memberinya Rp. 20,000,- seraya berkata, “Tolong belikan satu untukku juga.”

Maknanya: Jika Anda telah menyelesaikan lebih dari 90% pekerjaan anda, maka siapa pun bisa dengan mudah membantu Anda sukses, sebaliknya, jika Anda tidak melakukan apa pun, para dewa sakti sekali pun tidak dapat menyelamatkan Anda.

Tiga. Sang guru bertanya : Apa yang akan kamu lakukan jika saat memasak air, kayu bakarnya tidak cukup?

Beberapa muridnya mengatakan segera pergi mencari kayu bakar, ada juga yang bilang pinjam sama tetangga, dan ada yang bilang beli saja.

Guru berkata: Mengapa tidak dibuang separuh saja air dalam teko itu ?

Maknanya: Tidak setiap hal di dunia selalu bisa berjalan lancar sesuai keinginan, ada kehilangan baru akan mendapatkan.

Empat. Demi mewujudkan mimpinya ke luar negeri, seorang pria dari kota menjual sebuah bangunan model all in one (Beberapa bangunan rumah di dalam satu halaman) di kampung seharga Rp. 1 Miliar.

Dia lalu meninggalkan kampung halamannya menuju ke Italia untuk mengeruk pasir dan lumpur sungai yang mengandung emas.

Di sana ia menjalani hari-harinya dengan getir, mengantar barang pesanan dalam segala kondisi, tidak peduli hujan lebat atau badai angin, tengah malam belajar bahasa asing, pernah tujuh kali dirampok dan tiga kali dipukul di daerah kumuh.

Dia bekerja keras dan hemat, dan sekarang tampak sudah tua dari usia sebenarnya.

30 tahun sudah dia berkerja keras, hingga akhirnya berhasil mengumpulkan 1 juta euro atau sekitar Rp. 16,3 miliar.

ILUSTRASI. (Internet)

Dia pun berencana pulang ke negaranya untuk menikmati hari tuanya. Sepulangnya ke rumah, ia mendapati rumah yang dijualnya seharga satu miliar ketika itu sekarang telah mencapai 160 miliar rupiah dan ia pun ambruk seketika mendengarnya.

Maknanya: Mungkin, sebagian besar yang disibukkan oleh seseorang dalam sepanjang hidupnya itu sibuk dalam kegelapan, sibuk yang membabi buta….terkadang, pilihan jauh lebih penting daripada usaha/kerja keras! (jhn/rp)

soulbay.tw

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular