Erabaru.net. Bayi badak tersebut tidak mau pergi dari sisi induknya saat ia ditemukan oleh kelompok kesejahteraan hewan.
Staf dari Pusat Spesies Terancam Punah Hoedspruit harus menyelamatan badak tersebut setelah induknya dibunuh oleh para pemburu.
Hewan itu ditempatkan dengan induk pengganti untuk mencoba dan menghiburnya hingga menemukan kenyamanan dengan penjaga manusianya.
Ini saat yang menyedihkan ketika seekor bayi badak harus diselamatkan oleh kelompok kesejahteraan hewan setelah ia ditemukan menangis di dekat mayat induknya.
Badak berusia tiga bulan itu ditinggalkan dalam keadaan yatim piatu setelah para pemburu membunuh induknya karena tanduknya.
Staf dari kelompok kesejahteraan hewan Pusat Spesies Terancam Punah Hoedspruit (HESC), dari Pretoria, Afrika Selatan mengatakan bahwa badak muda tersebut ditemukan menangis dan tidak mau pergi dari sisi induknya.
Dokter hewan harus melakukan tugas dengan hati-hati untuk memasukkan bayi itu agar ia bisa diangkut dengan hati-hati ke pusat HESC, jika tidak tanpa induk, dia akan mati di alam liar.


Seekor bayi badak bayi berhasil diselamatkan oleh kelompok kesejahteraan hewan setelah dia ditemukan menangis di samping mayat induknya.

Staf dari kelompok kesejahteraan hewan Pusat Spesies Terancam Punah Hoedspruit, dari Pretoria, Afrika Selatan mengatakan bahwa badak muda tersebut ditemukan menangis dan tidak mau pergi dari sisi induknya.

Dokter hewan harus melakukan tugas dengan hati-hati untuk memasukkan bayi itu agar ia bisa diangkut dengan hati-hati ke pusat HESC, jika tidak, tanpa induk, dia akan mati di alam liar.
Staf kemudian bekerja sepanjang malam untuk memeriksa bayi badak tersebut jika ada cedera dan membantunya terbiasa dengan lingkungan barunya.
Hewan itu juga ditempatkan dengan induk pengganti untuk mencoba dan menghiburnya hingga menemukan kenyamanan dengan penjaga manusianya, Christo Schreiber.
“Terlepas dari kesulitannya, ia bisa tidur dengan nyenyak dalam penjagaan. Hewan itu berada dalam keadaan yang lebih tenang di pagi hari. Perawatannya sekarang dimulai dengan susu tanpa lemak untuk menopangnya,” kata Christo, dari HESC.

HESC mengkhususkan diri dalam membantu hewan yang terluka atau yatim piatu di seluruh Afrika Selatan.

Bayi Badak yatim piatu itu berfoto bersama salah satu pekerja di kelompok kesejahteraan.