Erabaru.net. Setelah 11 tahun menikah, sepasang suami istri dikaruniai seorang putra.
Mereka saling mencintai dan putra semata wayangnya itu adalah permata hidupnya.
Saat putranya berusia sekitar dua tahun, di suatu pagi ,sang suami melihat sebuah botol obat terbuka di atas meja. Sang suami terlambat pergi bekerja sehingga ia menyuruh istrinya untuk menutup botol obat itu dan menyimpannya di lemari.
Sang istri sedang sibuk di dapur, sehingga lupa akan hal itu.
Sang putra melihat warna botol obat yang menarik, segera menghampiri dan meminum semua isi botol obat itu. Obat itu adalah obat beracun khusus untuk orang dewasa dengan dosis kecil.
Ketika sang putra pingsan, ibunya bergegas membawanya ke rumah sakit, tapi sang putra meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sang ibu memegang wajah mungil putranya dan menangis tanpa henti, hatinya hancur berkeping-keping.
Rasa sakit dan ketakutan saling berpacu, namun ia masih belum percaya apa yang telah terjadi, mungkin ia dapat melanjutkan hidup tanpa putranya, namun bagaimana ia menghadapi suaminya?
Saat sang ayah yang putus asa datang ke rumah sakit dan melihat tubuh putranya yang kaku terbaring di tempat tidur rumah sakit, ia menatap sang istri.
Akhirnya sang istri mampu untuk menatap mata suaminya yang dingin dan kaget, mereka saling memandang.
Lalu sang suami berkata: “Aku mencintaimu, sayang …” Lalu sang suami menghampiri sang istri dan mereka berpelukan.
Video Rekomendasi:
Sang putra telah meninggal dunia. Sang suami tidak dapat menghidupkannya kembali. Sang istri kehilangan anak tunggalnya.
Tiada gunanya menyalahkan sang istri. Lagipula, andai sang suami menyempatkan diri untuk menyimpan botol obat itu, maka hal ini tidak terjadi.
Yang dibutuhkan sang istri pada saat seperti itu adalah penghiburan dan simpati dari sang suami. Maka itulah yang diberikan sang suami pada istrinya.
Seringkali kita sibuk menghabiskan waktu untuk mencari orang yang dipersalahkan, baik dalam suatu hubungan, atau dengan rekan kerja dan kita kehilangan kehangatan dalam hubungan antarmanusia yang sebenarnya dapat kita nikmati dengan saling memberi dukungan.
Lepaskan semua iri hati, cemburu, dendam, keegoisan, dan ketakutan ,maka Anda akan menemukan bahwa sebenarnya hal tersebut tidak sesulit yang Anda pikirkan.
“Dan yang terpenting: Hargai apa yang Anda miliki.”
“Jangan melipatgandakan sakit hati, beban mental dan penderitaan dengan cara mengampuni.”(eb)
Mungkin Anda juga suka :