Studi Mengungkapkan Bahwa Suami Faktor Penyebab Istri Stres Dua kali Lebih Banyak daripada Anak-anak Mereka

Erabaru.net. Deno Fleno dan suaminya, Phil, memiliki dua anak manis berusia 7 dan 3. Ketika orang bertanya berapa banyak anak yang mereka miliki, Phil tidak ragu dan langsung membalas bahwa ia memiliki dua anak. Di sisi lain, Deno selalu menjawab bahwa ia memiliki tiga anak. Ini dimulai sebagai lelucon keluarga tetapi kadang-kadang, itu tidak, setidaknya untuk Deno.

“Anak berusia 7 tahun akan berusia 7 tahun. Tapi seorang anak berusia 35 tahun yang bertingkah seperti anak berusia 7 tahun lebih membuat stres karena mereka seharusnya tahu lebih baik, ”jelas Deno.

Sayangnya, Deno bukan satu-satunya ibu yang merasa seperti itu. Perasaannya ternyata saling berhubungan dengan 3220 ibu lainnya.

Survei oleh TODAY, dari 7.000 ibu di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa tingkat stres rata-rata untuk ibu cukup tinggi, pada 8,5 dari 10. Sementara faktor umum seperti karier penuh waktu, kurangnya waktu, dan anak-anak adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tingkat stres, survei mengungkapkan bahwa sumber stres terbesar adalah para ayah!

Menurut survei, 46 persen dari ibu-ibu stres dengan pasangan mereka karena ayah faktor membuat mereka stress dua kali lebih banyak dari anak-anak mereka.

Ketika ditanya tentang rincian lebih lanjut tentang pilihan mereka, para ibu mengatakan bahwa ayah dari anak-anak mereka seringkali lebih seperti anak kecil daripada pasangan yang setara.

Hal ini disebabkan kurangnya bantuan dari pasangan mereka serta para ibu merasa bahwa mereka melakukan sebagian besar tugas menjadi orangtua dan rumah tangga dibandingkan dengan ayah.

Karena stres bertambah dari waktu ke waktu, itu dapat memberi dampak besar bagi umur panjang dan kesehatan ibu.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Padova, istri cenderung menjadi lebih sehat dan menunjukkan tingkat stres dan depresi yang lebih rendah setelah para suami meninggal. Sebaliknya, kesehatan suami cenderung memburuk ketika mereka kehilangan istri.

Para peneliti tidak dapat memberikan penjelasan yang meyakinkan tentang hasil tetapi mereka berspekulasi bahwa ini adalah karena para suami sangat bergantung pada istri mereka daripada sebaliknya.

Namun demikian, ini tidak berarti bahwa orangtua harus menyesuaikan diri dengan stres. Ada beberapa tips yang dapat membawa pasangan lebih dekat bersama seperti membagi tugas menjadi orangtua dan tugas rumah tangga dengan pasangan Anda.

Sebagai contoh, para ayah dapat mengambil alih janji dokter, penjemput dan mengantar anak sekolah sementara para ibu dapat menangani pekerjaan rumah anak-anak, mendisiplinkan dan memberi hukuman.

Lagi pula, dibutuhkan dua orang untuk menari tango dan kedua orangtua harus terlibat dalam pengasuhan anak-anak mereka serta menjaga hubungan mereka.(yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=JhZOWGP2jkI&feature=youtu.be

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular