Washington – Senjata dengan mengandalkan energi yang diarahkan atau Directed-energy Weapons (DEW) sedang diprioritaskan dalam anggaran pertahanan baru Amerika Serikat. Kebijakan baru ini diperkirakan akan mempromosikan pengembangan lebih lanjut senjata sonik dan elektromagnetik.
Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional FY2019 (NDAA) menyerukan kepada wakil menteri pertahanan untuk penelitian dan rekayasa agar, “Mengembangkan, menetapkan, dan mengkoordinasikan kegiatan pengujian energi terarah yang memadai untuk memastikan Departemen Pertahanan memenuhi tujuannya dalam mengembangkan dan menyebarkan sistem energi terarah untuk mencocokkan kebutuhan keamanan nasional.”
Undang-Undang itu secara khusus menyebutkan uji coba di Fasilitas Uji Laser, Sistem Energi Tinggi dan Evaluasi Komando Angkatan Darat.
Sistem persenjataan tersebut masih relatif misterius. Namun telah menjadi berita utama baru-baru ini, karena dugaan serangan sonik terhadap diplomat AS di Tiongkok dan Kuba.
Robert J. Bunker, seorang profesor peneliti tambahan di Institut Kajian Strategis di US Army War College, menggambarkan sistem persenjataan dalam wawancara sebelumnya dengan The Epoch Times.
“Hingga akhir 1990-an, informasi mengenai senjata non-mematikan (NLW) dan efek bio manusia mereka, setidaknya bentuk DEW canggih dari mereka, dibahas terutama dalam dunia rahasia,” kata Bunker.
“Sebagai contoh, gelombang mikro bertenaga tinggi (HPM) yang ditargetkan pada manusia dapat meningkatkan suhu otak mereka. Serangan mengakibatkan kejang dan kerusakan pada korban. Sementara infrason dapat menciptakan getaran dalam tubuh manusia, menyebabkan disorientasi dan ketidakmampuan, atau bahkan berpotensi menyebabkan kegagalan organ dalam tubuh,” sambung Bunker.
Bagian lain dari anggaran pertahanan menetapkan otoritas untuk ‘Joint Directed Energy Transition Office’ (Kantor Transisi Energi Bersama Terarah) untuk melakukan penelitian tentang kemampuan gelombang mikro (microwave) berkekuatan tinggi.
Dan bagian lain UU Anggaran Militer mencantumkan energi terarah tersebut sebagai prioritas utama dari empat kategori untuk penelitian dan rekayasa. Tiga kategori lainnya adalah hipersonik, kecerdasan buatan, dan arsitektur satelit ruang masa depan.
“Pertempuran abad ke-21 secara bertahap bergeser dari senjata konvensional, rudal, dan teknologi bom, yang secara mekanis diturunkan. Kini menjadi teknologi DEW yang eksotis dan canggih yang secara harfiah ‘menyulam band spektrum elektromagnetik’ dan kemudian mengarahkan mereka pada kekuatan yang berlawanan,” imbuh Bunker. (Joshua Philipp/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA