Mendadak Menjadi Miskin dengan Berdusta di Balik SKTM, Mana Kejujuran dari Orangtua?

Erabaru.net.  Saat ini masyarakat dihebohkan dengan maraknya warga yang mendadak menjadi miskin demi putra-putrinya lolos saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Pengakuan miskin ini dituangkan oleh para orangtua yang disertakan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).  

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa dirinya memantau Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM) yang disertakan dalam berkas Pendaftaran Peserta Didik Baru. Namun demikian setelah diverifikasi lebih lanjut, hasilnya sungguh mengejutkan karena di luar dugaan.

“Tadi pagi saya memantau verifikasi SKTM di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Hasilnya ditemukan 78.065 SKTM palsu yang akhirnya dibatalkan,” tulis Ganjar Pranowo dalam akun Instagramnya @ganjar_pranowo.

Ganjar Pranowo seperti ditulis portal resmi Pemprov Jawa Tengah, mengingatkan agar orangtua agar tetap menjunjung tinggi kejujuran. Dia berharap para orangtua menghilangkan anggapan tentang sekolah favorit, sehingga memaksakan anaknya diterima di sekolah yang dimaksud dengan cara bedusta.

“Saya hanya mengingatkan di awal kepada orangtua, jangan ngapusi,” kata Ganjar.  

Ganjar menuturkan sejumlah sekolah mengumpulkan wali murid, mengundang polisi, terus kemudian menarik diri satu satu, maka sebenarnya itu efek Jera yang lumayan bagus, dan akhirnya mereka mengoreksi diri. Tapi saya mengingatkan lagi, kalau masih nekat, risiko lho ya. Kalau nanti ketahuan, kita keluarkan dari sekolah,” tegas Ganjar.

Menurut Ganjar, kebijakan pemerintah bermaksud memberantas kemiskinan dengan mengutamakan masyarakat tak mampu untuk melanjutkan pendidikan di sekolah negeri. Meski demikian, kebijakan pemerintah ini diminta tak disalahgunakan dengan menggunakan SKTM.

Ganjar menuturkan sebenarnya masih banyak sekolah pilihan lainnya yang bisa dipilih oleh para calon siswa seperti sekolah swasta. Walaupun kemudian ternyata masih terkendala dengan biaya, Ganjar mengatakan pihaknya bersedia mengurus beasiswa dan memberikan bantuan.   

“Sekolah swasta yang hebat itu juga banyak. Jangan sampai semua rebutan. Kalau urusannya kami tidak mampu. Biar kami urus. Minta beasiswa, dan sebagainya,” kata gubernur.

Hingga Selasa (10/7/2018), Pemprov Jateng menemukan sekitar 78.065 penyalahgunaan SKTM  dan jumlahnya terus bertambah.

Untuk di Jawa Tengah, hingga Rabu (11/07/2018) tercatat jumlah pendaftar SMAN 113.092 orang, dengan kuota 113.325 orang. Pengguna SKTM/ KIP 62.461 orang, dan yang lulus seleksi SKTM hanya 26.445 orang. Untuk SMKN, jumlah pendaftar 108.459 orang, dengan kuota 98.486 orang. Pengguna SKTM/ KIP 86.393 orang, lulus seleksi SKTM 44.003 orang, atau gagal lulus seleksi 42.390 orang. (asr)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular