Cerita Haru Ayah dan Anak

Erabaru.net. Ada seorang lelaki tua bernama Jerry tinggal di sebuah desa yang sangat jauh dari kota dimana putera tunggalnya berada.

Suatu hari, Jerry ingin menjenguk puteranya di kota, dia menuju ke alamat surat yang pernah dikirim oleh puteranya.

Jerry mengetuk pintu dengan penuh semangat namun sayangnya.., bukan puteranya yang membuka pintu.

“Bukankah anakku Thomas tinggal di sini?” tanya Jerry.

“Tidak, dia sudah pindah,” jawab orang itu.

Kecewa, Jerry hendak pergi, tetapi seorang tetangga mendekatinya dan berkata,

“Apakah Anda mencari Thomas? Ini alamat kantornya.”

Jerry berterima kasih padanya dan menuju ke kantor puteranya.

Di meja penerima tamu, dia bertanya, “Dapatkah Anda memberi tahu saya lokasi Thomas di kantor ini? Saya ayahnya.”

“Silahkan tunggu,” jawab resepsionis, sambil memutar telepon.

Semua berjalan begitu cepat

Thomas terkejut dan mengatakan kepada resepsionis untuk segera mengantar ayahnya.

Air mata mengalir di pipinya saat Jerry melihat putranya. Thomas senang melihat ayahnya.

https://www.youtube.com/watch?v=enFSOZ1cvOA

Mereka berbicara dengan situasi canggung, lalu Jerry bertanya,

“Putraku, bisakah kamu pulang satu hari? Kamu sudah lama pergi dari rumah. Kami merindukanmu…”

“Tidak ayah, aku sangat sibuk sehingga saya tidak mungkin meninggalkan pekerjaanku!”

Jerry hanya tersenyum, “Oke, kalau begitu ayah akan kembali ke desa malam ini.”

“Ayah bisa tinggal bersamaku selama beberapa hari,” kata Thomas.

“Tidak, Nak, kamu sibuk dengan pekerjaanmu. Orang tua sepertiku akan menjadi beban bagimu.”

Beberapa waktu berlalu dan Thomas merasa tidak enak telah mengecewakan ayahnya, lalu dia mengambil cuti untuk menemui ayahnya.

Ketika dia tiba di rumah, orang tuanya tidak ada di sana.

Dia kaget dan bertanya pada tetangga, “Apa yang terjadi di sini? Orang tua saya ada di mana sekarang?”

Tetangga memberinya alamat tempat di mana orang tuanya tinggal.

Itu seperti kuburan, dan mata Thomas dipenuhi dengan air mata.

deviantart.net

Ayahnya melambai padanya. Mereka berpelukan sebentar.

Jerry bertanya, “Bagaimana kabarmu? Ayah tidak berharap kamu akan datang ke tempat ini.”

Thomas merasa malu dan terus menunduk.

“Apa yang salah Nak? Apa ada yang terjadi?” tanya Jerry.

“Tidak ada ayah, aku tidak pernah menyangka ayah di tempat seperti ini,” jawab Thomas.

Jerry tersenyum, “Ayah telah mengambil pinjaman untuk kuliahmu, dan ketika kamu menginginkan mobil baru.”

Akhirnya, pinjaman itu menumpuk dan ayah tidak mampu membayarnya kembali.

Ayah tidak ingin membebanimu dengan masalah ini, jadi ayah tetap diam.

Akhirnya, ayah menjual rumah dan pertanian untuk membayar pinjaman itu.”

Thomas berbisik, “Ayah bisa memberitahuku.”

Jerry berbalik dan berkata, “Tidak, Nak …

Kamu sangat sibuk dan stres dengan pekerjaanmu. Ayah ingin kamu bahagia, jadi ayah diam saja.”

Thomas memeluk ayahnya dan menangis tak terkendali,

“Aku tidak tahu ayah, tolong maafkan aku.”

Jerry tersenyum dan berkata, “Hei, itu tidak perlu. Ayah senang apa yang ayah dapatkan sekarang.

Yang ayah ingin adalah kamu meluangkan waktu untuk kami, kami sangat mencintaimu,

pada usia tua ini, sulit untuk sering pergi untuk melihatmu.”

Orang tua akan selalu ikhlas memberikan segalanya hanya untuk membuat Anda bahagia, tetapi biasanya kita menerima begitu saja, terlambat menghargai apa yang mereka lakukan untuk kita.

Ketika menemukan jalan sukses Anda, teruskanlah, namun jangan tinggalkan orang tua karena dari merekalah kesuksesan Anda itu datang. (vv/an)

Video Rekomendasi:

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular