Erabaru.net. Mungkin Anda pernah mendengar banyak cerita terkait menantu yang melakukan tindak kekerasan terhadap mertua atau sebaliknya. Dalam cerita berikut ini, meskipun tidak menyaksikan langsung bagaimana si menantu melakukan tindak kekerasan terhadap ibu mertuanya, namun, endingnya meninggalkan renungan dan introspeksi pada pembaca.
Kisah menantu perempuan yang tidak pernah membantah ibu mertuanya
Pada tahun kesepuluh kekaisaran Yongzheng (Kaisar ke-5 dinasti Qing), salah satu kerabat dari seorang pejabat kerajaan memiliki seorang menantu perempuan yang patuh dan tidak pernah membantah ibu mertuanya.
Suatu hari, tiba-tiba kilatan petir menembus jendelanya. Percikan api menembus jantung dan tulang rusuk kiri sang menantu. Tidak hanya dia, suaminya juga disambar petir, sekujur badannya dari punggung sampai ke pantat terbakar, dan napasnya tampak tersengal-sengal lalu jatuh pingsan.
Setelah cukup lama, suaminya baru sadar kembali. Ketika dia melihat mayat istrinya, dia pun menangis dan berkata, “Semua ini gara-gara saya, terkadang saat bertengkar dengan ibu, kamu hanya menumpahkan uneg-unegmu pada saya, dan secara diam-diam mengusap air matamu sendiri, tapi kenapa justru kamu yang disambar petir?”
Dia tidak tahu bahwa dalangnya harus dihukum berat di dunia dan akhirat.
Dalam cerita ini, pertikaian antara suaminya dengan ibu mertuanya itu sebenarnya dialah (menantu) biang keladinya, jadi hal ini memberitahu kita bahwa Tuhan itu Maha melihat dan mengetahui.
Banyak orang suka mengatakan hal-hal buruk, memfitnah atau membuat retak hubungan seseorang di belakang. Mereka pikir akan bebas dari hukuman karena hanya berdiri dibelakang dan tidak melakukannya sendiri, tapi mereka salah besar kalau berpikir seperti ini.
Hubungan antara ibu mertua dan menantu
Hubungan antara bapak-ibu mertua dan menantu menentukan kebahagiaan masing-masing keluarga. Semua orang tahu ini, tetapi tidaklah mudah untuk membuat harmonis hubungan ini.
Karena ibu mertuanya telah menghabiskan seluruh masa remaja dan kerja keras atau jerih payahnya mengandung putranya. Dia yang melahirkan putranya kemudian merawat, membesarkan, membimbing dan mengajarinya tatacara bersikap, berperilaku sebagai sosok manusia seutuhnya. Namun, setelah putra beranjak dewasa, si anak lalu memberikan hatinya kepada seorang wanita yang sepenuhnya asing.
Antara ibu mertua dan menantu, tampaknya ada persaingan dalam merebut/mendapatkan perhatian atau kasih sayang dari seorang pria, karena itu, hubungan antara ibu mertua dan menantu selalu menjadi masalah yang pelik dalam sebuah keluarga.
Tetapi itu tidak benar! Karena itu hanya sudut pandang dari perspektif kepentingan pribadi ibu mertua atau menantu.
Memperlakukan mertua dengan tulus, dan secara tulus menghormati mereka, baru akan membawa berkah kebahagiaan pada generasi mendatang.
Mungkin masih hangat dalam benak kita, saat kecil dulu sering mendengar ibu bercerita tentang “Mulut”. Diceritakan bahwa telinga, mata, kaki, dan tangan semuanya iri dengan mulut. Dia hanya tahu makan sepanjang hari, bersantai ria dan tidak mengerjakan apa pun sepanjang tahun. Jika ditilik dari perspektif kepentingan pribadi, dilema ini memang sulit untuk diselesaikan.
Mereka pun kemudian memutuskan membiarkan mulut mengurus sendiri. Akibatnya, mulut pun menjadi lapar, telinga berdengung, mata kabur, dan anggota badan lemah. Ketika mulut penuh dengan makanan, telinga, mata, dan anggota tubuh pun seketika bergelora seperti sebelumnya.
Pada saat itu, mereka baru mengerti bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab, kewajiban, dan arti bagi mereka masing-masing, dan setiap orang memiliki hubungan yang erat satu sama lain.
Sama seperti orang yang hidup membutuhkan oksigen, makanan, air, sinar Matahari, mineral untuk menutrisi fisik. Tetapi ini hanya bisa menjamin kelangsungan hidup manusia. Orang-orang perlu memahami moralitas individu, perlu berkomunikasi, butuh cinta keluarga, cinta suami-istri, dan butuh persahabatan.
Karena itu, istri yang cerdas adalah orang yang tahu akan prinsip hukum alam, istri yang cerdas berterima kasih kepada leluhur, khususnya ibu mertua yang melahirkan suaminya dan mengajarinya bagaimana berperilaku. Karena mereka, Anda baru bisa mendapatkan buah manisnya sekarang.
Istri yang cerdas tidak akan iri ketika dia melihat suaminya berbakti dan perhatian pada ibunya. Istri yang bijak akan menjadi menantu yang berbakti, dan tahu bagaimana menumbuhkan hubungan harmonis antara suami dengan bapak-ibu mertuanya. Dia tidak akan meminta suaminya untuk memilih antara dia dan ibu mertuanya.
Istri yang bijaksana juga tidak akan memonopoli perhatian dan kasih sayang suami, atau dengan sengaja menunjukkan betapa mesra dan cintanya suami-istri di depan orangtuanya. Karena jantung akan berhenti berdetak terlepas dari hilangnya ventrikel kiri atau kanan.
Ibu mertua dulunya juga seorang menantu/istri orang. Menantu juga akan menjadi ibu mertua di kemudian hari, Jadi bagaimana Anda memperlakukan ibu mertua Anda sekarang, maka menantu Anda kelak juga akan memperlakukan Anda seperti itu.
Yakinlah, bahwa setiap perbuatan “Baik itu ada balasan baiknya.” semua orang di dunia harus mendapatkan kendali atas sebab-akibat.
Menanggung akibat dari setiap perbuatan, cepat atau lambat pasti akan kembali ke diri kita. Terutama melontarkan kata-kata ketika merasa kesal, ucapan ini memiliki kekuatan negatif yang ekstrim kuat, yang dapat menghancurkan pikiran manusia sepenuhnya dan menciptakan lingkaran setan. Akhirnya cenderung berkembang dengan cara yang tak terbayangkan.
Kata-kata berasal dari mulut kita, tetapi berasal dari hati setiap orang. Tuhan hanya melihat hati umat-Nya, selalu memperlakukan dengan baik orang baik dan menghukum orang-orang jahat.
Karena itu, jika Anda ingin menikmati kesejahteraan hidup jangka panjang, Anda harus memupuk hati Anda dan mencurahkan perhatian dan toleransi terhadap orang lain. Jika memfitnah orang lain dipastikan akan mencelakai diri Anda sendiri nantinya. Dan kita seharusnya menyingkirkan pandangan/pikiran buruk/negatif terhadap orang lain.(jhn/yant)
Sumber: bldaily.com
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
Video Rekomendasi: