Erabaru.net. Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia menggelar nonton bareng film animasi asal Taiwan, On Happiness Road, di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (5/09/2018) malam.
Seorang jurnalis yang ikut menonton film ini, Aiz menuturkan film yang dia saksikan tersebut sangat bagus dan memiliki pesan moral tinggi. Hanya saja, kata dia, bagi orang awam perlu berpikir keras sedikit untuk memahami alur ceritanya yang maju mundur.
“Pesan moral tinggi, soal ceritanya harus benar-benar fokus mungkin melayang sedikit akan hilang alur ceritanya,” ujarnya.
Menurut Aiz, Film berbahasa mandarin ini yang berkisah tentang suka duka dan perjuangan hidup dari gadis Taiwan bernama Li Shu Chi menggambarkan bahwa hal terpenting adalah jangan pernah jauh dari keluarga.
“Jadi intinya bagaimana keluarga akan menjadi orang yang pertama kali menerima bagaimana pun keadaan anaknya, jadi poinnya keluarga,” ujarnya.
Senada dengan Rifki yang berprofesi sebagai peneliti menuturkan justru kebahagian yang selalu didamba-dambakan ada di sekitar diri kita masing-masing yakni keluarga. Apalagi kini, banyak orang memahami bahwa sejatinya kehidupan di luar negeri yang lebih baik secara mutlak.
Lebih jauh Rifki menguraikan kebahagian bersumber dari hal-hal sederhana. Ternyata semua itu sudah ada di hadapan kita. Kenyataan ini seakan-akan mengisyaratkan ambisius yang diraih seakan-akan menutupi apa yang berada di hadapan diri kita masing-masing.
“Kita tak sadar banyak hal justru bikin bahagia adalah hal-hal yang sederhana, bahagia di kampung halamannya sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu, Ambasador TETO di Indonesia, John Chen mengatakan pemerintah Taiwan demi mendorong ‘Kebijakan Baru Asia Selatan’ mengutamakan pertukaran kerjasama antar masyarakat, budaya, pendidikan dan pariwisata untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang Taiwan.
Menurut Chen, film ini sebagai jembatan penting untuk memperkenalkan budaya masing-masing. Oleh sebab itu, TETO dan Kementerian Kebudayaan Taiwan selama dua tahun berturut-turut bekerjasama dengan Bali International Film Festival atau Balinale.
Film ini pertama kali dirilis di Taiwan pada bulan Januari, tahun 2018. Naskah film nasional ini mendapat bantuan subsidi dan butuh waktu selama empat tahun untuk selesai diproduksi.
Ternyata, film ini banyak meraih penghargaan di dunia internasional. Golden Horse Award, Grand Prize di Tokyo Anime Festival sebagai film animasi terbaik pernah diraih oleh film ini. Tak hanya di Asia, di benua Eropa dengan penghargaan Best Animated Feature Film Award di Stuttgart Animation Festival juga diraih oleh film ini.
Penghargaan lainnya adalah film animasi terbaik dalam Taipei Film Award 2018, dan film animasi terbaik di Seoul International Film Animasi Festival. (asr)
Video Rekomendasi :
https://www.youtube.com/watch?v=jLnd0FokygU