Media Tiongkok Ungkap Trik-trik Perdagangan Para Pemalsu Kosmetik

Agen bea cukai AS telah menyita banyak barang palsu dari Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, dengan salah satu barang yang paling umum adalah produk-produk kosmetik palsu.

Sekarang, outlet media Tiongkok sedang menyoroti bagaimana para pemalsu di Tiongkok beroperasi. Harian Informasi Ekonomi yang dikelola negara mengatakan, dalam artikel 11 September, bahwa produksi kosmetik-kosmetik palsu melibatkan rantai industri yang sudah mapan dari entitas dan perusahaan-perusahaan kriminal yang berbeda.

Pertama, entitas kriminal di negara lain membeli produk kosmetik asli dan beberapa bahan mentah, menggabungkannya untuk menghasilkan produk setengah jadi. Kemudian, mereka mengirimkan barang-barang tersebut ke Tiongkok untuk sentuhan akhir guna mengubahnya menjadi imitasi merek-merek terkenal yang masuk akal.

Beberapa perusahaan pengepakan Tiongkok ikut terlibat, setelah menyempurnakan proses-prosesnya sehingga barang-barang yang mereka jual ke para pemalsu mirip dengan produk asli. Perusahaan lain terampil dalam mencetak barcode produk palsu tersebut, sehingga semakin sulit bagi pembeli untuk membedakan produk asli dari tiruan-tiruannya.

Banyak produk-produk palsu dijual melalui platform e-commerce yang berbeda di Tiongkok. Karenanya, tanda terima [kwitansi] pembelian dari pengecer sangat penting bagi pembeli untuk dapat mengonfirmasi keaslian produk. Akibatnya, beberapa perusahaan di Tiongkok mengkhususkan diri dalam menciptakan kwitansi-kwitansi palsu untuk menyertai kosmetik palsu dan barcode palsu yang cocok dengan barcode pada produk palsu tersebut.

Label-label pengiriman juga penting untuk menentukan apakah produk dikirim dari tempat-tempat di luar Tiongkok, yang akan membuat produk kosmetik nampak lebih meyakinkan daripada alamat domestik. Banyak pembeli yang waspada terhadap produk-produk buatan Tiongkok yang bersifat palsu dan dengan demikian menghindari produk-produk dikirim dari Tiongkok.

Akibatnya, beberapa perusahaan pengiriman resmi telah berkolusi dengan para pemalsu, memberikan slip-slip pengiriman palsu seharga 10 yuan ($1,46) per slip kepada para pemalsu.

Para cendikiawan Tiongkok menjelaskan, dalam berbicara dengan Harian Informasi Ekonomi, bahwa ringannya hukum pidana Tiongkok tentang produk palsu dan pelanggaran merek dagang telah memungkinkan para pemalsu untuk merajalela.

Misalnya, kasus pidana ditetapkan hanya jika total penjualan produk palsu mencapai 50.000 yuan (sekitar $7.290), menurut Harian Informasi Ekonomi. Dan total penjualan produk-produk yang melanggar paten harus setidaknya 100.000 yuan sebelum kasus pelanggaran paten (sekitar $14,570) diputuskan.

Ny. Yan, seorang penjual yang bekerja di daigou business, pedagang online yang melakukan perjalanan ke negara-negara lain untuk membeli produk-produk dan menjualnya di Tiongkok dengan harga yang melambung, memperingatkan akan adanya pemalsuan di dalam jalur pekerjaannya, dalam sebuah wawancara dengan Informasi Ekonomi Harian. Salah satu trik yang paling mudah adalah slip-slip pengiriman palsu untuk membuat produk-produk tersebut tampak telah dikirim langsung dari luar negeri.

Di Amerika Serikat, seseorang yang dinyatakan bersalah atas pelanggaran merek dagang dapat didenda hingga $2 juta dan dipenjara hingga 10 tahun. Di Tiongkok, hukuman pidana maksimum adalah penjara 7 tahun, sedangkan denda maksimal adalah 250.000 yuan ($36.447).

Shi Jianzhong, wakil kepala di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Tiongkok di Beijing, menyerukan hukuman pidana yang lebih keras terhadap para pemalsu. Dia menambahkan bahwa perusahaan e-commerce harus memiliki tanggung jawab yang lebih besar di bawah hukum jika produk-produk yang dijual di platform mereka adalah palsu.

Salah satu kejanggalan terbesar tentang kosmetik-kosmetik palsu di Tiongkok terjadi pada bulan Maret. Menurut Jiangsu Net yang dikelola pemerintah Tiongkok, polisi di Kota Suzhou di pesisir provinsi Jiangsu Tiongkok telah menangkap 16 orang di beberapa provinsi dan menyita lebih dari 155.000 produk kosmetik palsu. Barang-barang yang disita termasuk lipstik, parfum, dan bedak tabur.

Di antara produk yang disita tersebut adalah 121.980 produk yang diberi label Dior, 124.444 produk berlabel Benefit, 15.784 produk berlabel MAC Cosmetics, dan 4.016 produk berlabel Chanel. Jika produk ini asli, mereka akan memiliki nilai pasar yang diperkirakan mencapai 1,5 juta yuan ($218.477).

Di Amerika Serikat, agen-agen pabean baru-baru ini juga menemukan kosmetik-kosmetik palsu yang berasal dari Tiongkok. Pada bulan Mei dan Juli, agen-agen tersebut menemukan pengiriman lewat Laredo, Texas, dengan lebih dari 260.000 potong pakaian palsu, elektronik konsumen, kosmetik, dan perhiasan. Jika asli, barang-barang ini akan bernilai $59 juta di pasar.

Pada tahun 2012, Lynn Lavigne, penduduk Vineland, New Jersey, dijatuhi hukuman tiga tahun masa percobaan dan enam bulan kurungan rumah, dan diperintahkan untuk membayar denda $44.215, karena menjual kosmetik merek MAC palsu dari pemasok-pemasok di Tiongkok. Setidaknya lima kali antara tahun 2009 dan 2011, pejabat bea cukai AS menyita pengiriman produk MAC palsu yang ditujukan ke alamat Vineland-nya. (ran)

Rekomendasi video:

https://www.youtube.com/watch?v=X9J-MX8QL1Y