Ilmuwan Senior Keluar dari Google Atas Rencana Disensornya Mesin Pencari di Tiongkok

Seorang ilmuwan riset senior di Google berhenti setelah berita tentang sebuah proyek mesin pencari di Tiongkok bocor ke media.

Jack Poulson, yang bekerja untuk departemen penelitian dan intelijen mesin, mengakhiri pekerjaannya pada 31 Agustus, The Intercept melaporkan.

Kisah 1 Agustus oleh The Intercept tentang rencana-rencana Google untuk membangun mesin pencari yang disensor di Tiongkok menyebabkan kegemparan di perusahaan tersebut. Sumber-sumber membocorkan berita proyek tersebut, yang hanya diketahui oleh sebagian kecil karyawan.

Poulson membawa masalah ini kepada para manajernya. Dia memutuskan untuk mengundurkan diri pada pertengahan Agustus, melihat bahwa Google akan melanjutkan rencananya.

Dia tidak ingin terlibat dalam perusahaan yang akan menyensor informasi atas permintaan pejabat-pejabat Komunis Tiongkok, hanya untuk dapat masuk kembali ke pasar Tiongkok.

“Karena keyakinan saya bahwa perbedaan pendapat merupakan hal mendasar bagi demokrasi-demokrasi menjalankan fungsinya, saya terpaksa mengundurkan diri untuk menghindari kontribusi, atau keuntungan dari, terkikisnya perlindungan bagi para pembangkang yang berbeda pendapat,” tulis Poulson dalam surat pengunduran dirinya, yang diperoleh oleh The Intercept.

Mesin Pencarian Disensor Pertama Google di Tiongkok, 2006-2010

Agar Google memiliki akses ke pasar pencarian Tiongkok lagi, mereka harus mengatur server-server dan menyimpan data para pengguna di Tiongkok daratan sebagai tuan rumah. Pihak-pihak berwenang Tiongkok akan memiliki akses masuk ke data tersebut. Poulson khawatir situasi ini akan digunakan untuk menindas para pembangkang politik.

Google telah menuduh Tiongkok melakukan hal itu, ketika Google menemukan Tiongkok telah meretas akun-akun email para aktivis politik di server-servernya sebelum keluarnya mereka dari Tiongkok tahun 2010 dipublikasikan secara besar-besaran, menurut laporan dari The Wall Street Journal dan Spiegel Online.

“Saya melihat niat kita untuk menyerah pada penyensoran dan permintaan pengawasan dengan imbalan akses ke pasar Tiongkok sebagai penyitaan nilai-nilai dan posisi negosiasi pemerintah kita di seluruh dunia,” lanjut Poulson, dalam surat itu, melihat bagaimana perubahan keteguhan hati Google tersebut sebagai sebuah langkah yang bisa menjadi preseden buruk.

“Ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa negara-negara lain akan berusaha memanfaatkan tindakan-tindakan kita di Tiongkok untuk menuntut kepatuhan kita untuk mendukung permintaan-permintaan keamanan mereka.”

Google belum menjawab pertanyaan dari kelompok hak asasi manusia, wartawan, dan lainnya tentang perubahan arah Google untuk penyensoran. Para karyawan di dalam Google juga menerima kebisuan dari perusahaan ketika mencari jawaban tentang konsekuensi-konsekuensi etis proyek tersebut. Beberapa telah meninggalkan perusahaan bersama dengan Poulson.

Google telah dipuji ketika meninggalkan pasar Tiongkok pada tahun 2010. Langkah tersebut dipelopori oleh pendiri Google, Sergey Brin. Dia percaya keputusan tersebut atas pengalamannya menghabiskan tahun-tahun awal di bawah Uni Soviet, dan melihat “ciri-ciri khas” otoriter yang sama dari kontrol yang kejam di Tiongkok Komunis.

Google telah mengoperasikan mesin pencarian yang disensor di Tiongkok dari tahun 2006 hingga 2010. Seorang insinyur yang telah bekerja pada proyek tersebut telah menulis surat yang menyatakan penyesalannya dalam membantu Google atas kerja samanya dengan otoritas Tiongkok saat itu, dan menyarankan Google melawan untuk mundur.

Insinyur Google resmi Brandon Downey mengkritik rasionalisasi dasar Google karena pernah bekerja dengan otoritas Tiongkok. Dia menggambarkan keputusan perusahaan tersebut seperti ini:

“Lihatlah, Tiongkok sudah menyensor internet. Jadi mengapa kita tidak memberikan informasi pada masyarakat setidaknya apa yang bisa kita berikan, karena sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali?”

Dia menanggapi rasionalisasi (alasan pembuatan) tersebut seperti ini:

“Google telah melakukan ini sekali, dan berakhir dengan bencana.”

Dia juga menyampaikan permintaan maaf karena telah terlibat dalam proyek penyensoran pertama Google di Tiongkok.

“Saya ingin mengatakan saya menyesal telah membantu melakukan ini. Saya tidak tahu berapa banyak ini telah berkontribusi memperkuat dukungan politik untuk penyensoran rezim tersebut di RRT, meskipun itu salah. Hal itu tidak melakukan apa pun selain menguntungkan saya dan karir saya, dan itu sesuai dengan definisi klasik tentang perilaku yang menunjukkan kurangnya kededulian secara moral: saya telah mendapatkan segalanya dan sebagai imbalannya mungkin itu telah membuat kehidupan beberapa orang lain menjadi lebih buruk.” (ran)

https://www.youtube.com/watch?v=XYskDBnCmf4&t=3s