Amazon Berjuang Melawan Suap Dalam Kinerja Tiongkok

Amazon, pengecer internet terbesar di dunia, mengacak-acak bisnisnya di Tiongkok baru-baru ini, bukan untuk memerangi kinerja yang buruk, tetapi untuk menindak penyuapan di antara karyawannya di negara tersebut. Laporan-laporan mengatakan bahwa para penjual independennya telah membayar para karyawan bagian data pelanggan untuk menghapus ulasan-ulasan negatif, dan sejenisnya.

Di Amerika Serikat, Amazon membanggakan pencapaiannya 49,1 persen dari pasar e-commerce. Total pendapatannya mencapai $18,4 miliar pada tahun 2017, tertinggi di pasar e-commerce global.

Amazon Tiongkok, sebaliknya, hanya memiliki 0,8 persen dari pasar dengan sekitar $300 juta dalam pendapatan. Ini hanya menyumbang 1,6 persen dari total pendapatan pada tahun 2017.

Namun, ada 34 persen penjual independen tertinggi Amazon yang berbasis di Tiongkok, yang menjual produk-produk murah Tiongkok ke para pelanggan Amazon secara global, menurut laporan pasar Marketplace Pulse.

Amazon memiliki sekitar lima juta penjual di 12 pasar. Sekitar satu juta dari mereka adalah anggota baru yang bergabung tahun ini, menurut Feedback Express. Suap mungkin telah menjadikan para pemasok Tiongkok terlihat sukses besar.

Wall Street Journal melaporkan pada 16 September bahwa Amazon memulai penyelidikan pada Mei terkait penyuapan di antara karyawannya di Tiongkok dan negara lain. Beberapa karyawan menjual data perusahaan ke pihak ketiga,

Menurut Jungle Scout, tiga produk pertama yang terdaftar di halaman hasil pencarian Amazon mendapatkan setidaknya 60 persen dari total klik, sementara produk di halaman pertama mendapatkan sekitar 80 persen dari total tersebut.

Untuk masuk ke ambang ini, para penjual harus meningkatkan nama dan uraian produk, memilih kata kunci yang tepat, meningkatkan volume penjualan, memastikan tidak ada ulasan negatif, dan sebagainya.

Meskipun Amazon memiliki persyaratan integritas yang ketat, para pemasok Tiongkok telah menyuap staf perusahaan untuk meningkatkan peringkat produk-produk mereka.

Menurut laporan tersebut, penjual dapat membayar $80 hingga $2.000 melalui perantara untuk membeli data rahasia dari Amazon, termasuk alamat email pelanggan dan daftar kata kunci populer. Untuk harga yang tepat, penjual bahkan dapat memulihkan akun-akun yang telah diblokir.

Misalnya, jika pelanggan meninggalkan ulasan negatif, penjual dapat membayar karyawan Amazon $300 melalui perantara untuk menghapus ulasan negatif tersebut. Untuk harga yang lebih rendah, penjual juga dapat membeli email pelanggan dan menghubungi dia secara langsung dengan permintaan atau insentif untuk menghapus ulasannya.

Laporan itu mengatakan bahwa ada karyawan dari Tiongkok dan negara lain yang terlibat dalam suap. Setelah terungkapnya masalah ini, Reuters mengutip juru bicara Amazon pada 17 September yang mengatakan bahwa “kami mempertahankan karyawan kami dengan standar etika yang tinggi dan siapa pun yang melanggar kode kami menghadapi hukuman kedisiplinan.”

Amazon didirikan oleh Jeff Bezos pada tanggal 5 Juli 1994. Pada tahun 2004, perusahaan ini mengakuisisi e-commerce Tiongkok, Joyo, seharga $75 juta, dan mengubah namanya menjadi Joyo Amazon pada 2007, kemudian Amazon China pada tahun 2011.

Namun Amazon China sedang berjuang. Pangsa pasarnya menurun dari 20 persen menjadi 0,8 persen dalam 14 tahun terakhir. Jumlah karyawan dan kapasitas gudangnya telah berkurang separuhnya. (ran)