Madrid — Sebuah pengadilan Spanyol memutuskan pada 8 Oktober 2018 waktu setempat, bahwa seorang dokter mencuri seorang bayi yang baru lahir hampir lima dekade lalu. Ini adalah salah satu dari sekian banyak korban penculikan selama masa kediktatoran Spanyol abad ke-20. Akan tetapi pengadilan membebaskan pelaku dari hukuman karena ‘undang-undang pembatasan’ telah berakhir masa berlakunya.
Pengadilan Madrid mengatakan, dokter kandungan berusia 85 tahun, Eduardo Vela, tidak dapat dihukum. Sebab salah satu dari bayi yang dicuri, yang juga penggugat dalam kasus ini, Ines Madrigal, tidak mengajukan keluhan sampai tahun 2012. Itu adalah lebih dari satu dekade setelah kejahatan yang paling mengerikan terjadi.
Pengadilan memang menemukan, bagaimanapun, bahwa Vela bertanggung jawab atas penculikan Madrigal pada tahun 1969. Vela juga memalsukan kelahirannya oleh orang tua angkat Madrigal, dan memalsukan dokumen resmi lainnya.
Putusan hakim yang dikeluarkan pada Senin (8/10/2018) adalah yang pertama bagi Spanyol, dalam kaitannya dengan perdagangan anak besar-besaran yang terjadi sejak awal Perang Saudara di negara itu pada tahun 1936. Penculikan sistematis terjadi selama puluhan tahun, hingga kematian diktator Jenderal Francisco Franco pada tahun 1975.
Rejim melakukan kampanye untuk mengambil anak-anak dari keluarga miskin, tahanan atau musuh politik. Penguasa diktator kadang-kadang ‘merampok’ bayi dari sang ibu ketika baru lahir. Mereka kemudian berbohong dan mengatakan bahwa anak mereka telah mati selama persalinan. Anak-anak itu kemudian diberikan kepada keluarga pro-Franco atau gereja, yang mendidik anak-anak tentang ideologi rezim dan setia pada Katolik Roma.
Vela, seorang direktur klinik di Madrid yang dianggap berada pada episentrum skandal itu, membantah tuduhan selama persidangan tahun ini.
Madrigal, pada usia 18 tahun mulai mengetahui bahwa dia tidak tinggal bersama orang tua kandungnya. Dia mengatakan tidak bisa mengajukan gugatan sebelumnya, karena dia baru mengetahui tentang skema penculikan itu pada tahun 2010. Ketika itu, ibu angkat yang mengadopsinya, yang meninggal tiga tahun kemudian, mengungkapkan rincian tentang apa yang terjadi di klinik Vela.
Tes DNA mengkonfirmasi pengakuan tersebut. Sayangnya, orang tua biologis Madrigal tidak pernah ditemukan.
Madrigal, sekarang berusia 49 tahun, mengatakan dia menganggap putusan pengadilan provinsi itu ‘pahit’. Dia mengaku akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung negara.
“Saya senang karena para hakim mengakui bahwa ada pencurian, bahwa saya dibawa pergi dari ibu saya. Tetapi saya tidak berpikir bahwa mereka akan berhenti menghukumnya. Para hakim harus memiliki keberanian,” katanya kepada wartawan.
Madrigal adalah satu-satunya kasus ‘bayi yang dicuri’, di Spanyol, yang telah sampai ke tahap pengadilan. Sebagian besar tuntutan hukum telah ditolak di masa lalu oleh pengadilan, karena diajukan setelah undang-undang pembatasan berakhir.
Spanyol baru mulai menyelidiki kasus ‘anak-anak yang dicuri’ satu dekade yang lalu. Ketika itu, Hakim Pengadilan Nasional, Baltasar Garzon membuka penyelidikan terhadap lebih dari 30.000 anak-anak yang berada ‘di bawah perawatan’ rezim diktator. (AP/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA