Tiongkok Memata-matai Percakapan Ponsel Trump, Mencoba Menggoyahkan Kebijakan

WASHINGTON – Mata-mata Tiongkok sering menguping Presiden AS Donald Trump ketika ia menggunakan ponselnya yang tidak aman untuk bergosip dengan teman-teman lama, dan Beijing menggunakan apa yang ia pelajari untuk mencoba menggoyahkan kebijakan AS, New York Times melaporkan pada 24 Oktober, mengutip pejabat AS saat ini dan sebelumnya.

Ajudan-ajudan Trump telah berulang kali memperingatkan dia bahwa panggilan ponselnya tidak aman dan mata-mata Rusia secara rutin menguping pembicaraan-pembicaraan tersebut, tetapi mereka mengatakan presiden masih menolak untuk melepaskan ponselnya, lapor Times.

Pejabat-pejabat tersebut mengatakan para agen mata-mata AS telah belajar dari orang-orang di pemerintahan asing dan dengan mencegat komunikasi-komunikasi dari pejabat-pejabat asing bahwa Tiongkok dan Rusia sedang mendengarkan percakapan-percakapan ponsel presiden.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar tentang laporan Times tersebut.

Tiongkok memiliki pendekatan canggih terhadap panggilan-panggilan telepon yang disadap dan berusaha menggunakannya untuk menentukan apa yang dipikirkan Trump, dengan siapa dia bicara, dan cara terbaik untuk menggoyahkan dia, lapor Times, mengutip para pejabat.

Beijing khususnya mencoba menggunakan apa yang ia pelajari untuk mencegah perselisihan perdagangan saat ini antara kedua negara tersebut semakin meningkat.

Para pejabat Tiongkok mengandalkan pengusaha Tionghoa dan orang-orang yang lainnya yang memiliki hubungan dengan Beijing untuk memberikan argumen-argumen dan sudut pandang kepada teman-teman Trump dalam upaya untuk mempengaruhi dia.

Kekhawatiran telah meningkat pada beberapa kesempatan tahun ini tentang aktivitas penyadapan ponsel di wilayah Washington. Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan dalam sebuah surat kepada beberapa senator pada bulan Maret bahwa mereka telah mengamati aktivitas di Washington yang konsisten dengan para penangkap identitas pelanggan telepon seluler.

Seorang pejabat FCC (Federal Communications Commission) mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa masalah itu serius dan alat-alat penyadapan dapat digunakan oleh para penjahat atau aktor-aktor asing.

The Washington Post melaporkan pada bulan Juni bahwa sebuah penelitian federal menemukan tanda-tanda canggih penyadapan ponsel dekat Gedung Putih dan lokasi sensitif lainnya tahun lalu. (ran)

Rekomendasi  video:

Strategi Siber Trum Melawan Spionase Siber

https://www.youtube.com/watch?v=TPt8j9ojqPI