Trump dan Xi Jinping Optimis Tentang Perdagangan Setelah Percakapan Telepon

WASHINGTON / BEIJING — Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping, yang berbicara melalui telepon pada 1 November, menyatakan optimisme tentang menyelesaikan sengketa perdagangan mereka menjelang pertemuan dengan konsekuensi serius pada akhir November di Argentina.

Namun dalam beberapa jam penilaian yang optimis, Departemen Kehakiman AS telah membidik perusahaan Tiongkok lain yang dituduh melakukan praktik tidak adil, bagian dari kampanye tekanan menyeluruh oleh pemerintahan Trump yang menargetkan Tiongkok.

Bagaimanapun, para investor telah menyambut dibukanya kembali dialog tersebut dan laporan tentang Trump akan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan perang tarif tersebut, bersamaan saham di Asia mencapai tertinggi tiga minggu pada hari Jumat dan pelemahan dolar.

Trump mengatakan di Twitter bahwa diskusi perdagangan dengan Tiongkok “berjalan dengan baik,” dan bahwa ia berencana untuk bertemu Xi di sela-sela KTT G20, di Argentina, setelah keduanya melakukan diskusi telepon yang “sangat bagus”.

Bloomberg, mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini, kemudian melaporkan bahwa Trump ingin mencapai perjanjian perdagangan dengan Tiongkok pada pertemuan G20 dan bahwa setelah percakapan telepon dengan Xi, dia telah meminta para pejabat untuk mulai menyusun langkah-langkah yang layak.

Kantor berita tersebut mengatakan tidak jelas apakah Trump akan mengurangi tuntutan-tuntuannya dimana Tiongkok telah menolaknya, dan mengutip seseorang yang mengatakan pencurian kekayaan intelektual adalah topik diskusi yang menghasilkan perselisihan tentang kemungkinan terjadi kesepakatan.

Dalam komentar di media pemerintah, Xi mengatakan dia berharap Tiongkok dan Amerika Serikat akan mampu mempromosikan hubungan yang stabil dan sehat, dan bahwa dia bersedia bertemu Trump di Argentina.

“Tim perdagangan kedua negara harus memperkuat kontak dan melakukan konsultasi tentang masalah yang menjadi perhatian kedua belah pihak, dan mendukung rencana yang keduanya dapat terima untuk mencapai konsensus pada masalah-masalah perdagangan Tiongkok-AS,” kata Xi di televisi CCTV.

Xi menceritakan kembali setelah percakapan telepon dengan Trump bahwa mereka berharap untuk memperluas kerjasama perdagangan.

Tidak ada seorang pun pemimpin yang menyebutkan rincian kemajuan yang mungkin di dalam diskusi langsung yang pertama yang mereka ketahui dalam beberapa bulan.

Para pejabat pemerintahan Trump telah mengatakan bahwa pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok tidak dapat disimpulkan hingga muncul tindakan-tindakan spesifik yang bersedia dilakukan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan AS untuk perubahan-perubahan skala luas pada kebijakan-kebijakan tentang transfer teknologi, subsidi-subsidi industri dan akses pasar.

Kedua negara telah memberlakukan tarif ratusan miliar dolar pada barang-barang impor satu sama lain dan Trump telah mengancam akan mengenakan tarif pada sisa ekspor Tiongkok senilai $500 miliar lebih ke Amerika Serikat jika sengketa-sengketa tersebut tidak dapat diselesaikan.

Jacob Parker, wakil presiden untuk operasi-operasi Tiongkok di Dewan Bisnis AS-Tiongkok di Beijing, mengatakan ada banyak tantangan yang akan membutuhkan negosiasi-negosiasi penting sebelum pertemuan antara Trump dan Xi untuk memastikan keberhasilan.

“Perundingan-perundingan apa yang kurang sampai saat ini adalah tentang tingkat keterlibatan (kepresidenan). Jika Presiden Trump membuat kesepakatan dengan Presiden Xi, tidak ada orang di atas mereka yang membatalkannya,” katanya.

“Kita optimis ini adalah sebuah terobosan jalan pendek satu arah yang curam yang memungkinkan untuk ketegangan-ketegangan perdagangan yang semakin antagonis dan berharap ia mengarah ke jeda dan negosiasi baru,” katanya.

PENCURIAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

Tepat setelah tampilan visual optimis dari pembicaraan telepon Trump dengan Xi tersebut, Departemen Kehakiman mengumumkan sebuah daftar tentang tindakan-tindakan terbaru terhadap apa yang pemerintahan Trump sebut kecurangan Tiongkok melalui pencurian kekayaan intelektual, subsidi-subsidi dan aturan perusahaan yang tidak adil yang mengganggu perusahaan-perusahaan AS di Tiongkok.

Sebuah dakwaan Departemen Kehakiman telah menargetkan dua perusahaan yang berbasis di Tiongkok dan Taiwan dan tiga orang, mengatakan mereka telah berkomplot telah mencuri rahasia dagang dari perusahaan semikonduktor AS Micron Technology Inc.

Minggu ini, jaksa telah mengumumkan dakwaan terhadap 10 terdakwa, termasuk dua perwira intelijen Tiongkok dan peretas-peretas komputer lainnya dan rekan-rekan komplotannya, yang semuanya dituduh membobol komputer perusahaan Amerika untuk mencuri data tentang mesin kipas turbo yang digunakan dalam pesawat-pesawat jet komersial.

Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Tiongkok mungkin merupakan tantangan keamanan jangka panjang terbesar bagi Washington dan Amerika Serikat telah terlibat dalam “upaya multi arah … untuk meyakinkan Tiongkok agar berperilaku seperti negara normal dalam perdagangan” dan menghormati hukum internasional.

Namun Trump melantunkan nada yang lebih ramah di Twitter setelah percakapan telepon dengan Xi.

“Baru saja melakukan percakapan yang panjang dan sangat baik dengan Presiden Xi Jinping dari Tiongkok. Kami berbicara tentang banyak subjek, dengan penekanan besar pada Perdagangan,” tulis Trump dalam twitter. “Diskusi tersebut berjalan dengan baik dengan pertemuan yang dijadwalkan di G-20 di Argentina. Juga diskusi yang bagus tentang Korea Utara!”

Awal pekan ini, Trump mengatakan dia telah memikirkan akan menjadi “kesepakatan besar” dengan Tiongkok tentang perdagangan, namun telah memperingatkan bahwa dia memiliki miliaran dolar tarif baru yang siap untuk diberlakukan jika kesepakatan tidak terwujud.

Amerika Serikat telah mengenakan tarif atas barang-barang Tiongkok senilai $250 miliar, dengan pajak $200 miliar dari total yang ditetapkan untuk meningkat menjadi 25 persen dari 10 persen pada 1 Januari 2019.

Tiongkok telah menanggapi dengan pajak pembalasan atas barang-barang AS senilai 110 miliar dolar AS. (ran)

Rekomendasi video:

Tiga Kelemahan Tiongkok yang Menyulitkan Bernegosiasi Dagang

https://www.youtube.com/watch?v=myzbajB5N-A