Erabaru.net. Pencarian terhadap korban Lion Air PK-LQP terus dilakukan oleh Basarnas bersamaan proses operasi kembali dilanjutkan. Jumlah kantong jenazah korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 186 kantong.
“Hingga Selasa (06/ 11) pukul 21.00 WIB, Lion Air menerima konfirmasi dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) evakuasi 22 kantong jenazah, sehingga total terbaru ialah 186 kantong,” demikian Corporate Communications Lion Air, Ramaditya Handoko dalam keterangan tertulisnya.
Dia merinci, kantong jenazah yang dievakuasi yakni pada 5 November 2018 sebanyak 26 kantong, 4 November 2018 sebanyak 34 kantong, 3 November 2018 sebanyak 31 kantong, 2 November 2018 sebanyak delapan kantong, 1 November 2018 sebanyak sembilan kantong, 31 Oktober 2018 sebanyak delapan kantong, 30 Oktober 2018 berjumlah 24 kantong dan 29 Oktober 2018 berjumlah 24 kantong.
Proses identifikasi (Disaster Victim Identification) yang berada di RS POLRI tetap dilakukan. Tim DVI POLRI telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi 44 jenazah hingga Selasa (06/ 11/2018).
Lion Air merilis, rencana operasi melibatkan kekuatan personel 1.324 yang sudah termasuk tim penyelam gabungan.
Rincian jumlah tersebut terdiri BASARNAS 201 orang, TNI Angkatan Darat (AD) 56 orang, TNI Angkatan Laut (AL) 456 orang, TNI Angkatan Audara (AU) 12 orang, POLRI 220 orang, Petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) 131 orang, Bea Cukai 30 orang, Palang Merah Indonesia (PMI) 30 orang.
Personil lainnya dari Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) 18 orang, Indonesia Diver lima orang, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Semarang 10 orang, Pertamina 84 orang, Dinas Perhubungan Jakarta 15 orang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 42 orang serta Potensi SAR Gabungan 14 orang.
Untuk pencarian unsur laut (wilayah perairan) tetap mengerahkan 69 unit kapal sesuai hari sebelumnya.
Luas area pencarian bawah air diperluas 5,4 KM2, antara lain daerah prioritas 1A bawah air dengan kapal Baruna Jaya serta daerah prioritas 1B dengan kapal Dunamos.
Daerah prioritas 2 untuk pencarian permukaan air seluas 360 NM2 yang dioperasikan oleh 40 kapal dari BASARNAS, Kementerian Perhubungan, Polisi Air (Polair), KPLP, Bea Cukai dan Pertamina. Kemudian daerah prioritas penyisiran darat dilakukan sepanjang garis pantai Tanjung Pakis sejauh 15 KM.
Daerah prioritas penyelaman diperluas 1,8 KM2 yang diperkuat menjadi 176 orang dibandingkan hari sebelumnya 152 orang tim penyelam gabungan, dengan rincian 41 orang TIM Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), 28 orang Detasemen Jalamangkara (Denjaka), 17 Tim penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir, lima orang Kantor Sar Semarang, tujuh orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), Korps Brigade Mobil (Brimob) empat orang, 16 orang POSSI Semarang, Indonesia Diver lima orang, Polair 14 orang serta Kantor Sar Lampung satu orang.
Rencana operasi melalui pencarian udara seluas 190 NM2 menggunakan tiga helikopter, yaitu satu unit HR -1519, satu unit HR -1301, satu unit HS -4207.
Untuk unsur penanganan di darat tetap tersedia ambulance 30 unit, yang meliputi sembilan unit dari POLRI, PMI enam unit serta 14 unit instansi lainnya. (asr)