Gedung Putih Membuka Front Baru dalam Perang Dagang dengan Tiongkok

WASHINGTON – Pemerintahan Trump meningkatkan tekanan dalam perang dagang yang sedang berlangsung dengan Beijing dengan mengadopsi strategi baru untuk mengekang pencurian kekayaan intelektual (IP) oleh Tiongkok.

Sebuah laporan baru-baru ini oleh The Wall Street Journal, mengutip sumber yang akrab dengan masalah ini, mengklaim bahwa Washington sedang bersiap untuk bergerak melampaui tarif dan “menggunakan kontrol ekspor, dakwaan, dan alat-alat lain” untuk menangani Tiongkok.

Pemerintah AS baru-baru ini telah mengambil “tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya” untuk membela pembuat chip memori terbesar Amerika, Micron Technology. Departemen Perdagangan dan Kehakiman telah menindak perusahaan milik negara Tiongkok karena mencuri rahasia-rahasia dagang Micron.

Pada 1 November, Departemen Kehakiman mengeluarkan dakwaan terhadap Fujian Jinhua Integrated Circuit milik Tiongkok, mitra bisnisnya United United Microelectronics Corp dari Taiwan, dan para karyawan, termasuk presiden Jinhua, karena bersekongkol melakukan pencurian rahasia dagang, spionase ekonomi, dan kejahatan-kejahatan terkait. Perusahaan-perusahaan tersebut dituduh mencuri rahasia dagang Micron terkait dengan pembuatan chip memori akses random dinamis (DRAM) lanjutan.

Micron adalah satu-satunya perusahaan yang berbasis di AS yang memproduksi DRAM, teknologi yang tidak dimiliki oleh Tiongkok hingga sekarang. Rejim Tiongkok secara terbuka mengidentifikasi pengembangan DRAM dan teknologi mikroelektronika lainnya sebagai prioritas ekonomi nasional.

Departemen Kehakiman juga telah mengajukan gugatan perdata untuk mencegah Jinhua dan mitranya melakukan ekspor ke Amerika Serikat untuk produk-produk apa pun yang dibuat dengan menggunakan rahasia dagang yang dipermasalahkan tersebut.

Micron yang berbasis di Idaho menyambut baik keputusan Departemen Kehakiman ini.

“Micron telah menginvestasikan miliaran dolar selama beberapa dekade untuk mengembangkan kekayaan intelektualnya,” kata perusahaan, dalam siaran pers. “Tindakan yang diumumkan hari ini menegaskan bahwa penyelewengan pidana akan ditangani dengan tepat.”

Langkah tersebut muncul setelah Departemen Perdagangan mengumumkan pada Oktober bahwa ia telah membatasi ekspor untuk Jinhua dengan menambahkan perusahaan tersebut ke dalam “daftar entitas“, karena ia menimbulkan ancaman keamanan nasional bagi Amerika Serikat.

Departemen Perdagangan menyatakan bahwa perusahaan tersebut mengancam “kelayakan ekonomi jangka panjang para pemasok AS untuk komponen-komponen-komponen penting ini terhadap system-sistem militer AS.”

Menurut para ahli, langkah yang dilakukan oleh pemerintahan Trump ini adalah upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menggunakan alat hukum yang telah diketahui secara luas untuk menghukum entitas-entitas asing yang mendukung terorisme, mengirim barang-barang ke negara-negara yang terkena sanksi, atau melanggar aturan kontrol ekspor.

Pejabat-pejabat AS sekarang sedang mencari kasus-kasus tambahan dimana mereka dapat melindungi perusahaan Amerika terhadap pencurian IP oleh Tiongkok, sumber tersebut mengatakan kepada Journal, berharap bahwa para pemimpin bisnis akan bekerja sama dengan pemerintah AS.

BIAYA PENCURIAN IP

Biaya tahunan pencurian IP untuk perekonomian AS bisa mencapai $600 miliar, menurut laporan Komisi IP tahun 2017 oleh Biro Nasional Penelitian Asia. Dan Tiongkok adalah pelanggar IP teratas di dunia.

“Pencurian IP oleh ribuan aktor Tiongkok terus merajalela, dan Amerika Serikat terus-menerus membeli hasil penemuan miliknya sendiri dan milik negara lain dari para pelanggar Tiongkok,” kata laporan itu.

Beijing sangat berkomitmen pada kebijakan ekonomi dimana termasuk secara agresif memperoleh teknologi dan informasi asing, kebijakan-kebijakan yang telah berkontribusi terhadap pencurian IP yang lebih besar.

Dalam dekade terakhir, melalui praktik-praktik yang agresif dan mendistorsi perdagangan ini, Tiongkok telah berhasil menciptakan juara nasionalnya sendiri di industri-industri utama, membantu mereka memperluas pangsa pasar dan menyalip pesaing-pesaing luar negeri.

Taktik-taktik Beijing telah melemahkan daya saing perusahaan-perusahaan Amerika seperti Micron.

Untuk mengakhiri “agresi ekonomi” Tiongkok, pemerintahan Trump telah memungut bea atas barang Tiongkok senilai $250 miliar dan memberlakukan pembatasan-pembatasan investasi Tiongkok. Beijing telah membalas dengan tarif sendiri terhadap produk-produk AS.

Tindakan pemerintahan Trump yang belum pernah ada sebelumnya untuk membela Micron tersebut telah membuka sebuah front baru dalam perang perdagangan AS-Tiongkok.

Langkah itu dilakukan beberapa minggu sebelum pertemuan yang direncanakan Presiden Donald Trump dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping pada KTT G-20 di Buenos Aires. Kedua belah pihak sedang mempertimbangkan pertemuan formal, bilateral di KTT yang mungkin juga termasuk diskusi tentang perdagangan.

Selama pembicaraan perdagangan bilateral tahun ini, pemerintahan Trump telah mempresentasikan pada para pejabat Tiongkok sebuah daftar panjang yang berisi tuntutan-tuntuan perdagangan termasuk mengakhiri pencurian IP.

Para pejabat Tiongkok, bagaimanapun, tidak memberikan indikasi bahwa mereka siap untuk memenuhi tuntutan-tuntutan Washington. Putaran terakhir pembicaraan berakhir pada bulan Agustus tanpa langkah konkret menuju kesepakatan.

Daftar ini sangat penting bagi pemerintah, kata Larry Kudlow, penasihat ekonomi top Gedung Putih, pada acara Washington Post pada 1 November.

“Jika mereka tidak membuat penawaran yang memuaskan, maka presiden akan terus agresif mengejar agendanya. Dan saya pikir dia berhak untuk melakukannya,” katanya.

“Terus terang, pelaku utama adalah Tiongkok,” tambahnya. “Saya pikir hanya mereka yang dapat memecahkan kebuntuan.” (ran)

Rekomendasi video:

Trump Isyaratkan Mata Mata PKT Merajalela di Amerika Serikat

https://www.youtube.com/watch?v=o_tupgGXrp4