Tela Innovations Ajukan Gugatan Terhadap Lenovo, Pemasok PC Terbesar Tiongkok

Tela Innovations, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di California, mengajukan gugatan pada Komisi Perdagangan Internasional AS yang menuduh Lenovo, pemasok komputer pribadi (PC) terbesar di Tiongkok, mengekspor produk-produk ke Amerika Serikat yang melanggar paten-patennya.

Pada 19 Desember, Tela mengajukan gugatan pada komisi tersebut, U.S. International Trade Commission (USITC), untuk melindungi hak patennya tentang solusi desain litografi yang telah dioptimalkan untuk sirkuit terintegrasi. Lenovo Group Ltd. di Tiongkok, dan Lenovo (United States) di Morrisville, North Carolina, terdaftar di antara yang digugat.

Tela, yang berkantor pusat di Los Gatos, mengklaim bahwa 520S-231KU compact all-in-one desktop Lenovo dan barang-barang lainnya yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok tersebut menggunakan “sirkuit-sirkuit terpadu tertentu dan produk-produk yang mengandung komponen-komponen yang sama” seperti produk-produk miliknya sendiri.

Elektronik-elektronok Lenovo dibuat di Tiongkok, kemudian diekspor ke dan dijual di Amerika Serikat. Jika Tela memenangkan kasus ini, hal itu akan menunjukkan bahwa Lenovo telah bertindak melanggar Bagian 337 dari undang-undang Tariff Act of 1930 (19 A.S.C. 1337). Lenovo kemudian dapat terkena larangan memasarkan produk-produk ini.

Untuk mendukung klaim-klaimnya, Tela menyediakan pengenalan produk dan foto-foto tentang Lenovo 520S-231KU, yang menunjukkan bagian-bagian yang relevan.

Pada tahun 2017, pendapatan Lenovo adalah US$45,35 miliar, dibandingkan dengan Dell $78,66 miliar. Tiga puluh satu persen dari pendapatan Lenovo tahun itu berasal dari Amerika.

Menurut Bagian 337 Undang-Undang Tarif tersebut, USITC pertama-tama akan meninjau pengaduan tersebut, setelah itu keputusan untuk memulai penyelidikan biasanya dicapai dalam 30 hari kalender. Secara historis, USITC telah berupaya untuk menyelesaikan sebagian besar investigasi dalam waktu 15 bulan. Jika Lenovo dinyatakan bersalah atas tuduhan tersebut, perusahaan dapat menghadapi tiga hukuman kesalahan: perintah pengecualian-umum, perintah pengecualian-terbatas, atau perintah berhenti dan berakhir.

Perintah pengecualian umum memerintahkan CBP Amerika Serikat (U.S. Customs and Border Protection) untuk mengecualikan semua produk yang melanggar, tanpa memperhatikan sumbernya, dari mulai masuk ke Amerika Serikat. Pesanan dengan pengecualian terbatas memerintahkan CBP untuk mengecualikan produk yang melanggar yang berasal dari perusahaan tertentu, Lenovo dalam hal ini, dari mulai masuk ke Amerika Serikat. Perintah berhenti dan berakhir memerintahkan terdakwa untuk menghentikan tindakan tidak adilnya, termasuk menjual produk-produk yang dipermasalahkan di pasar AS.

Dalam gugatannya, Tela meminta perintah pengecualian terbatas ditambah perintah berhenti dan berakhir.

Dalam kasus yang sama, Tela juga mengajukan gugatan terhadap Acer Taiwan, AsusTek, dan Micro-Star International, serta Intel dan MSI Computer.

Lenovo didirikan pada tahun 1984 sebagai cabang dari Chinese Academy of Sciences. Akademi tersebut menjadi perusahaan induk Lenovo setelah bergabung dengan bursa saham Hong Kong pada tahun 1994.

Pada tahun 2005, Lenovo mempercepat aksesnya ke pasar luar negeri dengan mengakuisisi bisnis PC IBM, termasuk lini laptop ThinkPad dan lini tabletnya. Pada tahun 2014, Lenovo mengakuisisi Motorola Mobility dari Google. Selain dari akuisisi-akuisisi ini, Lenovo juga telah mengakuisisi pemilik CCE, perusahaan elektronik Brasil Digibras, dan perusahaan perangkat lunak AS Stoneware.

Lenovo telah mendirikan usaha patungan dengan perusahaan elektronik Jepang NEC dan Fujitsu, perusahaan manufaktur elektronik Jerman Medion, serta EMC dan DataCore Amerika.

Sejak tahun 2013, PC dan laptop Lenovo telah ditemukan mengandung backdoor di dalam perangkat-perangkat keras mereka yang memungkinkan manipulasi perangkat secara jarak jauh, kata laporan media. Australia, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru telah mengumumkan larangan-larangan menggunakan produk-produk Lenovo oleh badan-badan intelijen mereka.

Backdoor adalah sarana akses tersembunyi untuk mendapatkan akses ke sistem komputer untuk mendapatkan data yang dikandungnya.

Pada tahun 2015, perangkat lunak Israel Superfish, yang sebelumnya telah diinstal pada laptop-laptop Lenovol, telah ditemukan akan menjadikan para pengguna rentan terhadap celah-celah kebocoran keamanan. Pada tahun 2017, Lenovo setuju untuk membayar $3,5 juta sebagai bagian dari penyelesaian dengan Komisi Perdagangan Federal A.S.

Mengajukan gugatan-gugatan pada USITC telah semakin menjadi alat bagi perusahaan-perusahaan AS maupun Tiongkok untuk menyelesaikan sengketa paten. Pada bulan Mei, pembuat peralatan suara Amerika Bose mengajukan keluhan yang menyatakan bahwa sejumlah perusahaan, di Tiongkok dan di tempat lain, telah melanggar hak cipta perusahaannya untuk perangkat-perangkat earpiece.

Pada bulan September, Autel Robotics, anak perusahaan Autel AS yang berbasis di Tiongkok, menuduh bahwa pesaing Tiongkok DJI telah melanggar fitur pesawat tak berawak (drone) yang dipatenkan untuk fotografi udara.

Sementara itu, Tiongkok adalah sumber bagi lebih dari 70 persen pemalsuan terkait perdagangan fisik dunia, dengan nilai lebih dari $285 miliar, menurut laporan tahun 2016 oleh Kamar Dagang AS. (ran)

Rekomendasi video:

Strategi Siber Trum Melawan Spionase Siber

https://www.youtube.com/watch?v=TPt8j9ojqPI