Inggris dan Prancis Perketat Upaya Tangkal Imigran Gelap

Paris – Pemerintah Prancis akan mengerahkan Angkatan Lautnya dan menggunakan drone, radar, dan CCTV untuk mengatasi peningkatan jumlah migran gelap. Para imigran berusaha mencapai Inggris dengan kapal kecil dari wilayah Prancis.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe Castaner mengatakan keamanan yang diperketat akan mengakhiri penyeberangan ilegal dan beresiko. Dia menambahkan bahwa bahwa perbuatan mereka, “Tidak hanya ilegal, tetapi juga sangat berbahaya.”

Menyeberangi perairan yang memisahkan Inggris dan Prancis dengan sebuah perahu karet kecil telah disamakan oleh polisi dengan upaya melintasi jalan raya padat dan cepat dengan berjalan kaki. “Bentangan air itu adalah salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia,” sambung rilis Castaner.

Sementara Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid menyatakan peningkatan jumlah migran yang berusaha melakukan perjalanan sepanjang 21 mil melintasi Selat Inggris sebagai ‘insiden besar’.

Sebuah kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris Raya telah dialihkan dari operasi rutinnya untuk berpatroli di Selat Dover pada 4 Januari 2019. Pemindahan lokasi patroli untuk mencegah migran melakukan penyeberangan.

“Kapal angkatan laut itu merupakan langkah sementara sampai dua kapal Border Force kembali dari Mediterania untuk mengawal jalur penyeberangan itu. Mereka akan bergabung dengan kapal yang sudah berpatroli di perairan,” kata Javid.

Angka resmi dari pemerintah Inggris menunjukkan bahwa ratusan migran telah berusaha untuk menyeberangi perbatasan laut dari Prancis utara ke pantai selatan Inggris dalam beberapa bulan terakhir. Pihak berwenang Prancis mengatakan sebagian besar dari mereka yang mencoba melakukan perjalanan itu adalah warga negara Iran.

Pada tahun 2018, total 539 migran berusaha melintasi ‘saluran’, dengan 434 upaya, atau 80 persen dari itu, dilakukan dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Sebanyak 40 orang bahkan mencoba menyeberang pada Hari Natal.

Prancis berhasil mencegat 227 imigran gelap sebelum mereka berhasil menyusup ke Inggris.

Sementara jumlah yang mencoba menyeberang dengan perahu kecil, sering kali perahu sangat kecil, memang masih lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan jumlah keseluruhan imigran ilegal yang mencoba memasuki Inggris. Sebab, rute ini memang melalui air dingin yang membekukan, sehingga sangat berbahaya.

Alasan-alasan yang menyebabkan kenaikan ini dilaporkan termasuk penyelundup manusia yang mengeksploitasi laut yang lebih tenang selama masa liburan. Meningkatkan keamanan di pelabuhan-pelabuhan feri dan Eurotunnel di Prancis, juga menjadikan lebih sulit bagi para migran untuk menyeberang dengan truk atau kereta api.

Ingrid Parrot, juru bicara otoritas maritim Prancis di ‘saluran’ dan Laut Utara, berbicara tentang ‘efek Brexit’ kepada La Voix du Nord. Dia mengatakan bahwa pelaku perdagangan manusia bisa meyakinkan lebih banyak migran untuk mencoba menyeberang sebelum Brexit resmi berlaku pada bulan Maret.

Selama tiga minggu terakhir bulan Desember, otoritas Perancis menemukan sedikitnya 95 migran, termasuk sembilan anak, dan menangkap tujuh ‘pelaku penyelundup manusia’.

Pada 2 Januari, seorang warga Iran dan Inggris ditangkap di Manchester, Inggris, sehubungan dengan penyelundupan manusia di seluruh jalur perairan ke Inggris.

Tebing-tebing putih terlihat di pantai Inggris pada 2 Januari 2019, tiga hari setelah sebuah kapal yang membawa enam orang mendarat di pantai Kingsdown, Inggris. (Leon Neal/Getty Images/The Epoch Times)

Chris Hogben, yang memimpin Project Invigor, Gugus Kejahatan Keimigrasian Terorganisir Inggris, menggambarkan metode melintasi ‘tunnel’ untuk mencapai Inggris sebagai ‘sangat berbahaya’.

Dia menambahkan, “Kami tahu bahwa ada penjahat terorganisir dengan sepenuhnya tidak memperhatikan keselamatan manusia yang mereka libatkan. Namun, juga jelas bahwa beberapa dari mereka telah menjadi oportunistik dan dibuat oleh para migran sendiri tanpa bantuan kejahatan terorganisir.”

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan mereka akan mengintensifkan upaya mereka untuk membongkar jaringan penyelundupan manusia, dengan pelaku bisnis di marina dan pelabuhan perikanan juga diminta untuk lebih waspada.

“Prospek Brexit tidak mengubah kebutuhan kedua negara kita untuk memperkuat kerja sama bilateral kita untuk menerapkan langkah-langkah nyata dan terkoordinasi untuk memerangi imigrasi tidak teratur,” kata Castaner.

Javid dan Castaner telah sepakat untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah Inggris dan Perancis. Mereka akan menyusun rencana aksi bersama. Mereka dijadwalkan bertemu di London dalam beberapa minggu mendatang. (JANE GREY/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular