Seorang Lulusan Universitas di Tiongkok Meminjam 7.000 Yuan dari Rentenir, yang Kemudian Membengkak Menjadi 3 Juta Yuan

Erabaru.net. Seorang pria muda bermarga Yin yang baru saja lulus dari sebuah universitas di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, meminjam 7.000 yuan (1.047 dolar Amerika Serikat) pada tahun 2017 untuk membayar hutang kartu kreditnya.

Tanpa sepengetahuannya, ia telah menjadi korban dari rentenir setempat. Dalam setahun, utangnya melambung menjadi 3 juta yuan (448.550 dolar Amerika Serikat).

Mahasiswa — yang kerap berjuang mencari pekerjaan setelah lulus di tengah meningkatnya pengangguran di Tiongkok — adalah sasaran yang empuk. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa kasus mahasiswa yang bunuh diri setelah mereka tidak mampu melunasi “pinjaman untuk membiayai kuliahnya” atau “pinjaman melalui internet” yang kejam itu.

Februari ini, seorang wanita berusia 21 tahun melompat dari sebuah gedung tinggi dan meninggal. Saat memilah-milah harta miliknya, ayahnya menemukan bahwa ia telah meminjam beberapa ribu yuan dari pemberi pinjaman melalui internet, yang setelah tiga tahun rencana pembayaran, utangnya melambung menjadi 170.000 yuan (25.418 dolar Amerika Serikat).

Menurut laporan Qianjiang Evening News pada tanggal 13 April, Yin, penduduk asli Hangzhou, berusia 23 tahun pada tahun 2017. Ia ingin melunasi utang kartu kreditnya sekitar 3.000 yuan (449 dolar Amerika Serikat). Yin menemukan bahwa seorang “teman” bermarga Chen di Wechat — platform media sosial Tiongkok yang populer — menggambarkan dirinya sebagai agen pinjaman yang bekerja untuk perusahaan pinjaman. Yin menyatakan keinginannya untuk meminjam 4.000 yuan (598 dolar Amerika Serikat) dari perusahaan Chen.

Chen membawa Yin ke gedung kantornya. Setelah Yin mengisi formulir untuk memberikan informasi pribadi dan keluarga, Chen mengatakan kepadanya bahwa jumlah minimum untuk meminjam adalah 10.000 yuan (1.495 dolar Amerika Serikat). Yin setuju. Tanpa diduga, Chen menulis di surat promesnya bahwa Yin meminjam 20.000 yuan (2.990 dolar Amerika Serikat), menggunakan alasan bahwa ini adalah “aturan industri standar.” Yin memutuskan untuk menerimanya, karena ia ingin sekali meminjam uang.

Chen kemudian menetapkan lebih banyak persyaratan: untuk setiap 10.000 yuan (1.495 dolar Amerika Serikat) untuk seorang peminjam, ada biaya pemrosesan 2.675 yuan (400 dolar Amerika Serikat); jadwal pembayaran adalah untuk membayar pokok 875 yuan (131 dolar Amerika Serikat), ditambah bunga setiap minggu selama 20 minggu; pembayaran di muka tidak diizinkan.

Yin merasa kondisinya terlalu banyak dan ingin menyerah. Tetapi Chen mengancam Yin, mengatakan bahwa ia akan membawa Yin ke pengadilan karena Yin baru saja menandatangani surat untuk meminjam 20.000 yuan (2.990 dolar Amerika Serikat).

Yin tidak tahu harus berbuat apa. Pada akhirnya, ia melanjutkan pinjamannya. Pada 16 April 2017, setelah membayar biaya pemrosesan, Yin mendapat 7325 yuan (1.095 dolar Amerika Serikat) tunai dari Chen.

Pada minggu ketujuh, Yin tidak lagi memiliki uang untuk melanjutkan pembayaran. Qianjiang Evening News tidak memberikan rincian lebih lanjut mengapa Yin berada dalam kesulitan keuangan.

Yin mendatangi Chen. Chen mengatakan bahwa akan dikenankan biaya 30 persen karena gagal membayar pinjaman, dan malah menganjurkan Yin untuk meminjam uang dari perusahaan Timely Rain supaya lancar membayar hutangnya pada perusahaan Chen.

Kemudian, Yin meminjam 30.000 yuan (4.486 dolar Amerika Serikat) dari Timely Rain, dengan bunga bulanan 1.600 yuan (239 dolar Amerika Serikat). Uang kertas yang diterimanya adalah 80.000 yuan (1.196 dolar Amerika Serikat) – pokok uang ditambah akumulasi bunga. Ketika memperoleh 30.000 yuan (4.486 dolar Amerika Serikat) dari perusahaan Timely Rain, Yin memberi 15.000 yuan (2.243 dolar Amerika Serikat) kepada Chen untuk melunasi hutangnya pada perusahaan Chen.

Sekali lagi, pada bulan September 2017, Yin gagal membayar pinjamannya dari Timely Rain. Pemberi pinjaman Timely Rain menganjurkan agar Yin  mencoba meminjam dari Crown Capital. Yin menerima saran mereka.

Suatu hari, ia secara paksa dibawa ke sebuah gedung kantor oleh sekelompok pria. Mereka mengaku sebagai “manajer” Crown Capital dan mendesaknya untuk membayar semua hutangnya. Setelah disiksa selama empat jam, Yin akhirnya diizinkan pergi setelah ia berhasil membayar 20.000 yuan (2.990 dolar Amerika Serikat) dalam bunga terhutang.

Pada bulan Mei 2018, hidup Yin hancur. Kakak laki-lakinya berusaha membantunya sebagai penjamin utang, tetapi panggilan telepon terus-menerus dari para pemberi pinjaman menuntut pembayaran sangat mengganggu kehidupan sehari-harinya. Sebagai akibatnya, sang kakak harus berhenti dari pekerjaannya.

Kini utang Yin melonjak menjadi 3 juta yuan (448.550 dolar Amerika Serikat).

Keluarga Yin memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi pada akhir Mei. Polisi menemukan bahwa perusahaan pemberi pinjaman yang dijumpai Yin adalah lintah darat yang terkait dengan mafia lokal — walaupun laporan media tidak jelas apakah semua pemberi pinjaman seperti itu terkait dengan kelompok mafia yang sama.

Polisi menemukan bahwa bisnis Crown Capital tidak  terdaftar secara resmi. Selain itu, Crown Capital dan perusahaan lain seperti itu sering menggunakan taktik kekerasan dan mengintimidasi ancaman untuk menuntut pembayaran kembali dari peminjam, kata polisi.

Pada saat itu, setidaknya 47 peminjam telah menjadi mangsa lintah darat ini.

Selama interogasi, seorang karyawan di salah satu perusahaan rentenir mengatakan kepada polisi bahwa ia mulai bekerja setiap hari pada pukul 11 ​​pagi. Gaji pokoknya adalah 3.000 yuan (449 dolar Amerika Serikat). Ia mendapat “komisi” 400 yuan (59,8 dolar Amerika Serikat) dari setiap pinjaman. Ia mengatakan dengan mudah ia menghasilkan lebih dari 10.000 yuan (1.495 dolar Amerika Serikat) setiap bulan. (Olivia Li/ Vv)

VIDEO REKOMENDASI

https://www.youtube.com/watch?v=4qXDvdomaAo

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular