Brasilia – Seekor burung beo ditangkap dan disita dalam operasi penggerebekan oleh polisi Brasil. Beo itu ditangkap ketika polisi menargetkan pengedar narkoba di timur laut Brasil.
Burung itu, ternyata diajarkan untuk memperingatkan pemiliknya akan kehadiran polisi dengan meneriakkan, “Mamãe, polícia!” Atau, “Mama, police!” Menurut laporan dari Globo, sebuah jaringan televisi utama di Brasil.
Burung Nuri itu ditangkap di Vila Irma Dulce pada 22 April 2019 lalu. Burung itu lalu dikirim ke Pusat Kejahatan Khusus Teresina, ibukota negara bagian Brasil, Piauí. Polisi mengatakan burung nuri itu tidak lagi mengucapkan kata-kata yang sama, saat ditahan polisi.
Mayor Mello, dari batalion polisi militer ke-17 mengatakan kepada Globo bahwa beo itu membuat polisi terkesan.
“Dia pasti sudah dilatih untuk itu. Dia mulai menjerit begitu polisi mendekat,” katanya.
Menurut polisi, pemilik burung nuri itu adalah seorang wanita bernama ‘India’, yang telah ditangkap dua kali karena perdagangan narkoba. Polisi mengatakan wanita itu tergolek lemas di tempat tidur karena kecelakaan, dan suaminya yang mengurus burung beo mereka.
Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Edvan, 30, ditangkap setelah polisi menemukan celah di rumah mereka. Anak remaja mereka juga ditangkap dengan barang bukti ganja yang disembunyikan di dalam pakaian dalamnya. Keduanya dikirim ke Flagrant Center, tempat polisi menyelidiki dan menangani kasus-kasus kejahatan yang mencolok. Gadis itu kemudian dibebaskan.
Ini bukan pertama kali burung beo digunakan oleh pengedar narkoba untuk memperingatkan kehadiran penegak hukum.
Pada 2010, seekor burung nuri bernama Lorenzo ditangkap setelah memperingati pedagang obat bius di Columbia.
Lorenzo dilaporkan dilatih untuk berteriak setiap kali seorang petugas polisi mendekati markas penyelundup narkoba. Ketika disajikan ke media setelah penangkapannya, dia berkata, “Lari, lari, kucing akan memakanmu.”
Ketika polisi menyadari adanya tipuan itu, mereka mencoba menyelinap ketika melewati unggas pengintai itu, dimana mereka menemukan senjata, ganja, dan dua burung beo yang lebih terlatih, menurut Telegraph. Empat pria juga ditangkap dalam penggerebekan itu.
Pihak berwenang mengklaim bahwa Lorenzo adalah salah satu dari hampir 1.700 kakatua yang dilatih oleh penyelundup obat bius yang disita oleh polisi, lapor Telegraph.
Hewan Penjaga Lainnya
Burung beo bukan satu-satunya hewan eksotik yang digunakan untuk menjaga komplotan bandar narkoba.
Pada 2011, buaya Amerika sepanjang 4 kaki ditemukan menjaga lebih dari 2.200 tanaman ganja di Hemet, California, menurut ABC News. Adalah ilegal untuk memiliki buaya peliharaan di California.
Buaya lain, yang ini bernama ‘Mr. Gigi’, ditemukan di California pada 2013 menjaga gudang ganja, menurut The Guardian.
Pada 2010, seorang lelaki di Kanada didenda karena memberi makan puluhan beruang hitam yang menurut polisi digunakannya untuk menjaga operasi penanaman ganja, yang pada saat itu ilegal, menurut CBC.
Di India, penanaman opium dilaporkan dipengaruhi oleh beo lokal yang memakan tanaman opium. Sebuah laporan tahun 2019 dari NDTV mengatakan burung yang kecanduan opium adalah gangguan di negara bagian Madhya Pradesh, produsen opium terbesar di India. Negara itu adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana penanaman opium berlisensi diizinkan.
Burung beo di negara ini telah mengejar benih poppy selama bertahun-tahun. Pada 2015, Times of India melaporkan bahwa burung beo yang berpesta tanaman poppy sekarat, karena musim panen telah berakhir dan burung beo tidak lagi mendapatkan dosis opium hariannya. Nandkishore Dhakar, seorang petani opium, mengatakan kepada Times of India bahwa kematian mereka tidak bisa dihindari.
“Setelah kami memotong polong, mereka kehilangan pasokan kecanduan mereka,” katanya. “Mereka kehilangan nafsu makan, mulai bertingkah aneh, dan bahkan kehilangan keinginan untuk hidup. Akhirnya, mereka mati begitu saja.”
Perdagangan Burung Beo
Sementara beberapa burung beo digunakan untuk membantu perdagangan narkoba, banyak burung beo sendiri yang diperdagangkan. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), perdagangan adalah ancaman terbesar bagi burung kakatua itu, sementara ancaman lain termasuk hilangnya habitat, fragmentasi, degradasi lingkungan, predasi, dan perburuan makanan.
Ada lebih dari 330 spesies nuri di seluruh dunia, di mana IUCN telah mengidentifikasi 94 spesies terancam.
Spix’s Macaw, macaw biru kecil dari Brasil, dinyatakan punah di alam liar September lalu oleh Birdlife International, sebuah organisasi konservasi burung. Burung biru, yang dikenal karena karakter tituler dalam film animasi ‘Rio’, sekarang dipelihara dalam program penangkaran di berbagai belahan dunia.
Burung beo biru lainnya, khususnya Hyacinth Macaw dan Lear’s Macaw, serta burung beo yang terancam punah lainnya seperti Macaw Merah dan Macaw Militer sering diangkut melintasi Bolivia dari Brasil, Birdlife International melaporkan. Organisasi itu mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa perdagangan burung nuri liar terjadi adalah karena menguntungkan, di mana spesies yang indah atau langka dapat dijual dengan harga lebih dari US$ 1.000. (MARGARET WOLLENSAK/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow
Simak Juga :
https://youtu.be/rvIS2eUnc7M