Kisah Memilukan Kehidupan Wanita Tertinggi di Dunia, Mendiang Yao Defen

Erabaru.net. Yao Ming, pemain bola basket paling sukses di Tiongkok , menjadi juara NBA dan mengetuai Asosiasi Bola Basket Tiongkok.

Namun, tidak semua orang ‘raksasa’ beruntung seperti Yao Ming, dan ada banyak yang menderita penyakit raksasa.

Yao Defen, lahir pada tahun 1972, tinggal di Shucheng, Provinsi Anhui. Ketika dia masih kecil, dia tumbuh dengan cepat. Yao Defen tinggal bersama ibunya dan ayahnya telah meninggal.

Pada usia 15, tingginya telah melampaui 2 meter. Pada usia 23, tingginya meningkat menjadi 2,36 meter, 10 sentimeter lebih tinggi dari Yao Ming. Beratnya lebih dari 200 kilogram. Tinggi badan Yao Defen telah memecahkan Guinness World Record sebagai wanita tertinggi di dunia.

Saat bermain untuk tim basket sekolahnya, ia pingsan saat bermain dan harus menjalani pemeriksaan kesehatan.

Dokter kemudian menemukan tumor, yang melepaskan terlalu banyak hormon pertumbuhan dan menyebabkan pertumbuhan berlebihan pada tulangnya.

Pada tahun 2006, tumor itu berhasil diangkat dan Yao akhirnya berhenti tumbuh. Namun, tumor kembali pada tahun berikutnya tetapi keluarganya tidak mampu menanggung biaya operasi lebih lanjut.

Ukuran sepatu Yao Defen adalah 57 berdasarkan ukuran Eropa. Dia telah mengeluarkan lebih dari 1.000 yuan (Rp 2 juta) di Zhejiang untuk membeli sepatu, dan dia akan memakai sepatu tersebut samai rusak.

Setelah mendengar berita itu, Georg Wessels, seorang pemilik toko sepatu di Jerman, secara pribadi mengirim sepasang sepatu buatan tangan dari Jerman ke Yao Defen.

Yao Defen perlu makan banyak untuk menutupi tinggi dan beratnya. Dia bisa makan 6 mangkuk mie goreng sekaligus, yaitu tiga kali orang biasa. Terkadang dia bisa makan setengah dari peruk nasi untuk makan siang.

Namun, kare hidup dalam keadaan serba kekurangan, ia harus makan sesuai kebutuhan.

Dia pernah bergabung dengan pertunjukan sirkus. Namun, dia sangat takut bersosialisasi. Banyak orang di komunitas mengunjunginya. Ia juga tidak suka banyak bicara. Dia mengatakan bahwa teman terbaik dan paling tulus adalah ibunya sendiri.

Dalam hidupnya, ia berharap penyakitnya akan sembuh. Kedua, dia berharap dapa makan dengan cukup. Ketiga, ia berharap diperlakukan seperti orang normal. Terakhir, dia berharap punya teman baik.

Pada November 2012, Yao Defen menghembuskan nafas terakhir ketika ia berusia 41 tahun di kota kelahirannya. Ibunya sangat sedih dan menangis.(yant)

Sumber: Erabaru.my, Daily Mail

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=DV3f6QKIRkw

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular