Pejabat pemerintah sering dijadikan sasaran sebagai penerima email palsu dari orang-orang yang menyamar sebagai praktisi Falun Gong, untuk menjelek-jelekkan Falun Gong
Erabaru.net. Sebuah surat ucapan selamat palsu yang diduga dari Perdana Menteri Justin Trudeau yang baru-baru ini beredar di media sosial kemungkinan besar berasal dari agen rezim Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan operasi pengaruh di luar negeri, demikian kata seorang pengamat Tiongkok.
Surat palsu yang seakan-akan ditulis oleh Justin Trudeau tersebut tampaknya adalah yang pertama, sedangkan surat dan email palsu yang seakan-akan berasal dari praktisi Falun Gong kepada pejabat pemerintah yang didalangi oleh agen Partai Komunis Tiongkok telah menjadi masalah yang berulang dan mengkhawatirkan bagi komunitas praktisi Falun Gong selama lebih dari satu dekade.
Surat palsu atas nama Justin Trudeau diedarkan bertepatan dengan peresmian Asosiasi Tibet Kanada – organisasi yang baru dibentuk yang mempromosikan penyatuan kembali Tibet dengan Tiongkok – yang diadakan di Toronto pada tanggal 20 April.
Pada tanggal 24 April, Kantor Perdana Menteri Kanada mengkonfirmasi kepada The Epoch Times bahwa surat tersebut tidak dikirim oleh Justin Trudeau dan bahwa Kantor Perdana Menteri Kanada sedang menyelidiki masalah tersebut.
Jurnalis dan penulis Jonathan Manthorpe mengatakan ia tidak ragu bahwa surat itu berasal dari United Front Work Department, organ Partai Komunis Tiongkok yang mengoperasikan program di seluruh dunia untuk mempromosikan agenda Beijing dan menumbangkan negara-negara lain dengan memanipulasi sifat terbuka dari masyarakat bebas.
“Ini jelas adalah operasi United Front Work Department,” kata Jonathan Manthorpe pada tanggal 27 April di Toronto di acara terkait dengan topik buku terbarunya, “Cakar Panda: Kampanye Pengaruh dan Intimidasi Beijing di Kanada.”
“Hal-hal ini terjadi setiap saat. Masyarakat Kanada harus melakukan jauh lebih banyak untuk melindungi dan bekerja melawan upaya-upaya ini daripada yang kita lakukan saat ini.”
Pengacara hak asasi manusia terkemuka dan pakar Tiongkok David Matas mengatakan pengiriman email palsu “adalah prosedur operasi standar Partai Komunis Tiongkok.”
“Partai Komunis memiliki sejumlah alat, mekanisme, dan institusi propaganda untuk memperdaya dan membingungkan orang; Institut Konfusius adalah contoh yang baik, email palsu adalah contoh baik lainnya. Dapat saya katakan bahwa Partai Komunis agaknya terlibat dalam penipuan, kepura-puraan, ketidakjujuran, membuat pernyataan palsu — mereka akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya,” kata David Matas dalam sebuah wawancara.

Pejabat Kanada Dikirimi Email Palsu yang Menjelekkan Falun Gong
Freedom House melaporkan tahun lalu bahwa agen rezim Tiongkok yang dicurigai dalam beberapa tahun terakhir menggunakan peniruan email sebagai taktik untuk menyesatkan politisi, merusak reputasi kritikusnya, dan mendapatkan informasi sensitif.
Grace Wollensak dari Himpunan Falun Dafa Kanada mengatakan email palsu adalah bagian dari kampanye Partai Komunis Tiongkok di luar negeri terhadap Falun Gong, sebuah latihan meditasi yang juga disebut Falun Dafa yang telah ditekan secara brutal di Tiongkok sejak tahun 1999.
“Pejabat pemerintah di semua tingkatan di berbagai negara telah secara sistematis dan berulang kali menjadi sasaran email palsu dari orang-orang yang mengaku sebagai praktisi Falun Gong,” kata Grace Wollensak.
“Email sering menggambarkan si pengirim adalah seorang yang obsesif, irasional, dan kasar, sehingga memberikan legitimasi kepada klaim rezim Tiongkok bahwa Falun Gong adalah ancaman bagi masyarakat dan menggoyang-goyangkan dukungan pejabat pemerintah Barat terhadap Falun Gong.”
“Beberapa email telah dilacak ke alamat IP yang berasal dari Tiongkok,” tambah Grace Wollensak.
Pada bulan Maret tahun ini, Sue Zhang, seorang koordinator untuk komunitas Falun Gong Vancouver, diteruskan sebuah email yang diterima oleh kantor anggota dewan perwakilan rakyat Kanada dari Partai Demokratik Baru Peter Julian.
Email itu dikirim ke Peter Julian dari seorang bernama “Cathy” yang awalnya berterima kasih padanya, kemudian mengatakan hal-hal aneh mengenai Falun Gong dan merujuk ke gambar yang dilampirkan pengirimnya pada Peter Julian dengan latar belakang yang tidak pantas.
“Saya telah membuat poster menggunakan foto anda untuk menunjukkan bahwa anda mendukung seni rupa dan Falun Gong. Saya yakin anda akan senang melihat poster-poster tersebut di seluruh dunia,” isi email tersebut.
“Apa yang dikatakan dalam email yang mengklaim sebagai pandangan Falun Gong adalah benar-benar salah. Praktisi Falun Gong juga tidak akan membuat poster semacam itu. Email itu menipu dan merupakan upaya jahat yang mengesankan bahwa praktisi Falun Gong adalah obsesif dan tidak stabil,” kata Sue Zhang.
Anggota parlemen Partai Liberal Kanada, Judy Sgro, ketua Parlemen Sahabat Falun Gong, menerima email yang serupa dengan email Peter Julian pada tahun 2018, juga dengan gambar dirinya dengan latar belakang yang tidak pantas dan menyatakan bahwa itu akan diposting di mana-mana untuk menunjukkan bahwa ia mendukung Falun Gong.
“Ini benar-benar upaya untuk meremehkan pengikut Falun Gong,” kata Judy Sgro, menurut National Post.
Menurut Grace Wollensak, putaran email penipuan dikirim setiap tahun ke anggota parlemen dan menteri kabinet Kanada, termasuk Menteri Urusan Global Chrystia Freeland, sekitar perayaan tahunan Falun Dafa di bulan Mei dan selama musim tur Shen Yun dari Januari hingga Mei. Shen Yun adalah pertunjukan budaya tradisional Tiongkok yang disajikan oleh Asosiasi Falun Dafa.
“Email tersebut tampaknya mengundang anggota parlemen untuk menghadiri acara, tetapi kemudian berubah menjadi ancaman aneh,” kata Grace Wollensak, menambahkan bahwa “sejumlah besar” anggota parlemen Kanada mulai menerima email seperti itu pada tahun 2010 dalam upaya nyata untuk menjelekkan praktisi Falun Gong.

Tahun lalu, Amnesty International mengirim laporan ke Kementerian Urusan Global yang mendokumentasikan email yang konon berasal dari praktisi Falun Gong. Email tersebut membuat klaim muluk dan fanatik serta dikirim ke anggota parlemen Kanada dalam upaya mengurangi dukungan untuk Falun Gong.
“Amnesty International meninjau tujuh pesan yang telah dikirim antara 12 Mei 2015 hingga bulan Januari 2017. Email-email tertentu berisi pesan aneh dan terkadang mengancam,” menurut laporan tersebut.
“Misalnya, email pada tanggal 12 Mei 2015 dan 14 Mei 2015, menghina anggota parlemen Kanada saat itu Jason Kenney dan Stephen Woodworth karena tidak menghadiri perayaan Falun Gong dan menyatakan bahwa acara yang akan datang adalah kesempatan terakhir baginya untuk “diselamatkan.”
Amnesty International mengatakan email palsu bulan April 2016 yang dikirim ke anggota parlemen Kanada David Anderson diteruskan oleh kantornya kepada Royal Canadian Mounted Police untuk diselidiki.
“Rantai email yang diberikan kepada Amnesty International menunjukkan bahwa pesan ini tampaknya dianggap serius, ketika Asisten Eksekutif Yang Terhormat David Anderson meneruskan email ini ke Royal Canadian Mounted Police,” kata laporan itu.

Lebih dari Satu Lusin Versi
Pada tahun 2015, Bruce Hyer, wakil ketua Partai Hijau Kanada dan seorang anggota parlemen, menerima email yang menyebutnya “bodoh” untuk “melewatkan kesempatan terakhir untuk diselamatkan” dengan tidak menghadiri acara Falun Gong. “Menunggu anda akan menjadi PENGHAPUSAN SEPENUHNYA!,” kata email itu.
Pada tahun 2015, lebih dari 10 anggota parlemen Kanada mengkonfirmasi menerima email palsu yang dikirim oleh penyamar praktisi Falun Gong yang mengatakan hal-hal buruk dan bernada ancaman, menurut Grace Wollensak.
“Selama bertahun-tahun, Himpunan Falun Dafa telah menerima lebih dari selusin versi email palsu yang diteruskan dari pejabat terpilih Kanada. Kami berterima kasih kepada para pejabat itu karena memberi kami informasi dan berharap orang lain tidak ditipu atau dimanipulasi oleh email semacam itu,” kata Grace Wollensak.
“Yang paling penting kami berharap pemerintah kami dapat mengambil langkah-langkah efektif untuk menghentikan praktik tercela seperti itu di Kanada. Jika agen pemerintah asing begitu berani untuk memalsukan surat seakan berasal dari Perdana Menteri Kanada, maka apa jadinya nanti?”

Mantan anggota parlemen dari Partai Demokrat Baru Wayne Marston menerima email palsu yang konon berasal dari praktisi Falun Gong pada tahun 2011. Kantor Wayne Marston melacak alamat IP dan menemukan bahwa email tersebut berasal dari Provinsi Hebei, Tiongkok. Email tersebut dikirim pada pukul 2 dini hari Waktu Standar Timur, yang merupakan siang hari di Tiongkok.
Baik David Matas maupun mantan anggota parlemen dan Sekretaris Negara David Kilgour — penulis “Panen Organ: Membunuh Praktisi Falun Gong untuk Organ Mereka” – mengatakan bahwa di masa lalu mereka juga menerima email dari penyamar praktisi Falun Gong.
Dalam satu email, David Matas diberitahu bahwa jika ia tidak berlatih Falun Gong, maka ia dan keluarganya akan menderita konsekuensi yang mengerikan, dan jika ia tidak membalas email, maka ia akan “menghadapi kesulitan dan penderitaan besar.”
“Jelas itu adalah upaya untuk menjelekkan Falun Gong. Bagi saya, saya tidak akan diyakinkan oleh kepura-puraan Partai Komunis, tetapi sebagian orang dapat diyakinkan, sehingga akan sangat merusak bagi promosi penghormatan terhadap hak asasi manusia,” kata David Matas.
“Inti dari semua ini adalah untuk memberi kesan bahwa pemerintah Kanada berpikir bahwa apa yang terjadi di Tiongkok terhadap Falun Gong adalah baik-baik saja, dan tentu saja dalam kasus Tibet, apa yang terjadi pada Tibet adalah baik-baik saja, yang bukan merupakan kenyataan,” tambah David Matas.
“Jadi saya pikir adalah penting untuk melawan penipuan dan kepura-puraan ini sehingga orang tidak kehilangan jejak pelanggaran nyata yang terjadi.”

Email Palsu dikirim ke Pejabat di Negara Lain
Pejabat pemerintah di negara lain juga menjadi sasaran kampanye email palsu.
John Hugh, mantan anggota dewan kota di Parramatta, Australia, menerima email mencurigakan dari seorang bernama Amanda Chin yang mengaku sebagai praktisi Falun Gong dan memintanya untuk menghadiri sebuah acara. Ketika John Hugh menjawab bahwa ia tidak dapat hadir, Amanda Chin membalas, “Bodoh! Ini adalah kesempatan terakhir bagimu untuk diselamatkan. Menunggu anda akan menjadi PENGHAPUSAN SEPENUHNYA!”
Email yang dikirim ke kantor senator Amerika Serikat pada bulan Januari 2011 dilacak ke alamat IP di provinsi Hubei, Tiongkok.
Pengirim, yang mengaku sebagai juru bicara Falun Gong, berterima kasih kepada senator atas dukungannya di masa lalu dan kemudian membuat serangkaian tuntutan yang tidak biasa, termasuk menuntut senator dan keluarganya berlatih Falun Gong. Email tersebut diakhiri dengan ancaman bahwa jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, praktisi Falun Gong akan digerakkan untuk memastikan senator tidak memenangkan pemilihan ulang.
Setelah gempa bumi Christchurch di tahun 2011, perwakilan terpilih di Selandia Baru menerima email dari penyamar praktisi Falun Gong yang menyatakan bahwa 159 orang yang meninggal “mendapatkan apa yang pantas mereka terima.” Dr. Cathy Casey, anggota dewan kota Auckland yang mengenali email yang ia terima sebagai tipuan, mengatakan adalah “mengejutkan” dan “tercela” bahwa seseorang akan menggunakan taktik semacam itu.
“Ketika Partai Komunis menemukan bahwa orang-orang di Barat dapat melihat melalui propaganda langsung dan fitnah mereka terhadap Falun Gong, Partai Komunis menggunakan taktik licik semacam ini untuk membuat para praktisi tampak tidak rasional, supaya pendukung Falun Gong mencabut dukungannya, dan secara tidak langsung membenarkan penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang tak bersalah di Tiongkok,” kata Erping Zhang, juru bicara Pusat Informasi Falun Dafa.
“Email-email palsu ini adalah bagian dari kampanye informasi yang menyesatkan, serangan dunia maya, dan spionase online yang dilakukan secara lebih luas yang dilakukan oleh agen Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong di luar Tiongkok. Kami mendesak mereka yang menerima pesan semacam ini di masa depan agar waspada dan segera memperingatkan Pusat Informasi Falun Dafa untuk memeriksa keaslian informasi tersebut,” kata Erping Zhang. ( Limin Zhou/ Vv)
VIDEO REKOMENDASI