Erabaru.net. Apa yang terjadi dengan hutan dan satwa liar di seluruh dunia ini sangat menghancurkan hati, salah satunya adalah akibat ulah manusia dan kita telah gagal dalam melestarikan Bumi sebagai tempat untuk setiap makhluk hidup.
Satu-satunya hal yang sangat diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang kuat adalah bagaimana cara menghasilkan lebih banyak uang, dan isu-isu yang muncul akibat penggundulan hutan di daerah-daerah besar, benar-benar diabaikan.
Beberapa masalah yang muncul dari proses ini adalah ketidakseimbangan ekosistem, erosi dan sedimentasi tanah, dan yang paling memprihatinkan dari semua perusakan habitat alami dari sejumlah besar hewan di mana orangutan terancam punah.
Baru-baru ini kamera telah berhasil menangkap rekaman orangutan yang berusaha mati-matian menyelamatkan rumahnya. Video ini dibagikan di internet dan langsung banyak menarik perhatian masyarakat bukan hanya dari aktivis hak-hak hewan, tetapi semua makhluk menjadi patah hati. Ini terjadi di Kalimantan Barat, Indonesia, di tengah-tengah proses penebangan hutan Sungai Putri, yang membuat habitat orangutan Borneo terancam punah.
Makhluk itu berusaha menempel ke ekskavator dengan harapan dapat menghentikannya dari menghancurkan tempat tinggalnya. Sayangnya, orangutan tidak bisa menghentikan mesin itu sehingga ia jatuh ke tumpukan pohon yang ia sebut rumahnya.
Video ini dibagikan oleh IAR-International Animal Rescue yang berhasil menemukan tempat tinggal orangutan.

Kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa pemandangan seperti ini mungkin terjadi di bagian manapun di dunia dan kejadian ini semakin sering terjadi di Indonesia. IAR juga menyatakan bahwa “Deforestasi telah menyebabkan populasi orangutan menurun; habitat dihancurkan, dan orangutan dibiarkan kelaparan sampai mati. ”
Dalam 50 tahun terakhir, diasumsikan bahwa lebih dari sebagian hutan yang merupakan habitat alami orangutan telah hilang karena operasi penebangan dan penggundulan hutan demi pembangunan perkebunan kelapa sawit dan proyek perusahaan lainnya.

Karmele Llano Sanchez, selaku direktur program IAR di Indonesia mengatakan: “Sungai Putri adalah rumah bagi salah satu populasi terbesar orangutan di dunia, dan kami melihat sepertinya orangutan ini berada pada titik kritis di Kalimantan karena tanpa hutan seperti ini, mereka tidak dapat bertahan hidup”
Meskipun IAR telah berjuang untuk mencegah perusakan hutan dengan segala cara, masalah ini harus dibicarakan dengan masyarakat luas jika kita ingin mengakhiri penebangan liar ini.

Betapa prihatinnya kehidupan makhluk yang malang ini? Apakah para aktivis hak-hak binatang cukup kuat untuk melawan pemerintah yang memberi ijin untuk membangun kepada perusahaan-perusahaan besar, dengan menggunakan hutan untuk keuntungan pribadi bahkan menjadi lebih kaya lagi? (rpg)
Silahkan berbagi pemikiran Anda tentang subjek ini, di bagian komentar!
Source:weloveanimals
Video Rekomendasi:
https://www.youtube.com/watch?v=qHNLVyqIino