Kabar tentang suster yang sangat cantik segera menyebar dan menjadi viral, tiba-tiba saja rumah sakit tempatnya bekerja menjadi ramai, terlalu ramai hingga suster itu sendiri akhirnya terpaksa dipecat!
Erabaru.net. Seperti dilansir dari Webtretho, Namkhing Kanyapak dianggap sebagai suster paling cantik di Thailand. Bukan hanya memiliki wajah yang bisa dibilang lebih cantik dari beberapa pemain film wanita umumnya, namun karena pendidikan di bidang serta pekerjaannya sebagai suster, membuat dia mempunyai sikap, nada bicara, serta bahasa tubuh yang penuh perhatian dan menunjukkan kepedulian terhadap siapapun yang berinteraksi dengannya.
Namkhing Kanyapak juga memiliki senyum yang dijamin membuat mata laki-laki manapun yang melihatnya, menjadi terbelalak dan tidak mau mengalihkan pandangan.
Di halaman yang khusus memuat foto gadis-gadis cantik, gadis Thailand yang cantik ini menjadi fenomena, segera setelah fotonya dimuat. Tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya dia dikenal dan mendapat pujian dari banyak orang, atas kecantikannya.

Tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya, setiap foto yang diposting di akun pribadinya, langsung mendapat umpan balik positif dari banyak orang, mendapat suka dan komentar positif dari banyak warganet, khususnya dari para laki-laki, yang mencoba mendapat nomor telepon, alamat, data diri,… dan berharap bisa berkenalan secara langsung dengannya.

Kecantikan yang mengundang masalah
Tidak disangka, akhirnya kepopulerannya, justru malah mendatangkan masalah. Akhirnya warganet mengetahui bahwa Namkhing Kanyapak bekerja sebagai seorang suster di sebuah rumah sakit, dan kemudian ada banyak orang (khususnya laki-laki) yang datang ke rumah sakit tersebut untuk bertemu dengannya, mereka bahkan sampai membentuk antrian panjang.

Sang suster cantik Namkhing Kanyapak awalnya mencoba untuk menyambut mereka semua dengan ramah, namun rumah sakit bukanlah tempat untuk berkenalan, maka sudah jelas, selanjutnya suster cantik itu justru terhambat pekerjaannya.
Bukan hanya tugasnya untuk merawat pasiennya sendiri menjadi terhambat, tapi pasien lain juga ikut terhambat, dan kemudian, pekerjaan suster lain serta pekerjaan dokter di situ, menjadi terhambat.
Yang paling parah, di rumah sakit itu, ada lebih banyak orang yang datang untuk berkenalan dengannya, daripada jumlah pasien yang ingin berobat di sana.
Apalagi di rumah sakit, dimana para dokter dan suster harus berkonsentrasi penuh dalam bekerja, dan mereka juga harus bekerja dengan sigap dan cepat, karena itu akan berpengaruh terhadap kesehatan atau bahkan nyawa seorang pasien. Kini, bukan saja lingkungan rumah sakit menjadi tidak tenang, namun juga agak sulit bagi para dokter dan suster di sana untuk bergerak dengan cepat.
Walaupun kemudian Namkhing Kanyapak meminta orang-orang untuk berhenti dan menjelaskan keadaannya, mengatakan bahwa itu adalah rumah sakit, tempatnya bekerja, dan bukan tempat untuk menambah teman ataupun mengobrol, namun orang yang datang justru semakin banyak, dan mereka datang setiap hari!

Akibat situasi ini, ada beberapa pasien rumah sakit yang meminta untuk pindah, ada beberapa pasien yang tidak mau dirawat di rumah sakit itu, dan saluran telepon serta email pengaduan, dipenuhi dengan aduan dari para keluarga pasien, kebanyakan mengeluhkan satu hal yang sama, yakni, terlalu banyak dan berisiknya rumah sakit tersebut, serta beberapa lain yang mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang “melambat.”
Setelah pertemuan pejabat rumah sakit, keputusan dibuat, dan Namkhing Kanyapak harus segera diberhentikan dari rumah sakit tersebut. Dia bukan saja menyebabkan kondisi rumah sakit menjadi tidak stabil, secara tidak langsung dia juga bisa “membahayakan” para pasien yang dirawat di sana.
Tentu saja Namkhing Kanyapak sangat tidak terima, mengatakan bahwa itu bukanlah kesalahan dirinya, dirinya juga tidak pernah meminta satu orangpun untuk datang ke rumah sakit tempatnya bekerja.
Namun, keputusan sudah dibuat, dan pejabat rumah sakit tetap pada keputusannya.
Setelah kisah tentang Namkhing Kanyapak ini tersebar luas, banyak orang yang menyatakan simpati, namun banyak juga yang menyatakan bahwa keputusan yang diambil oleh rumah sakit terlalu berlebihan. Beberapa warganet memberi semangat dan mendoakan Namkhing Kanyapak, mengatakan agar mantan suster cantik itu tidak perlu bersedih, karena hidup punya banyak kejutan, dan berharap semoga di tempat kerjanya yang baru, dia tidak perlu lagi mengalami hal ironis seperti di tempat kerja yang sebelumnya.
Kecantikan bukanlah sesuatu yang bisa dimiliki setiap orang, jadi siapapun yang memiliki kecantikan, pasti senang akan hal itu, namun dalam kasus Namkhing Kanyapak, dia justru mendapat masalah dan kemudian bersedih akibat kecantikan yang dia miliki, dia dipecat dan menjadi pengangguran.
3 orang pemuda Arab diusir karena terlalu tampan
Pada tanggal 21 April 2013, seperti dilansir dari VOV, ada 3 orang pemuda yang akan ikut dalam Festival Warisan Budaya Jenadiyah di Riyadh, Ibukota Arab Saudi, ketiga orang pemuda tersebut berasal dari Uni Emirat Arab. Ketiga pemuda tersebut “diusir” dari kerajaan oleh polisi karena alasan… terlalu tampan!

Pihak berwenang menjelaskan bahwa kehadiran tiga pemuda itu akan membuat anggota Komite Dorongan dan Pencegahan Etis takut, kalau-kalau para tamu (khususnya wanita), akan jatuh cinta dengan mereka. Akibatnya, ketiga pemuda tampan tersebut segera dikawal dan dipulangkan kembali ke Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.
Ketiga pemuda itu tentu saja merasa bingung karena mereka merasa tidak melakukan kesalahan apapun, namun bagaimanapun juga, mereka kemudian benar-benar dideportasi. (Jul)
Sumber: tinnhanh.dkn.tv
VIDEO REKOMENDASI
https://www.youtube.com/watch?v=EM9wAQ61juo