Bogota – Bintang Hollywood Angelina Jolie pada Sabtu, 8 Juni 2019 lalu, mendesak masyarakat internasional untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada tiga negara Amerika Selatan. Tiga negara tersebut menampung migran terbanyak dari Venezuela yang dilanda krisis, dengan mengatakan 20.000 anak-anak Venezuela beresiko tanpa hak kewarganegaraan dasar di tiga negara itu.
Jolie berbicara di Kolombia sebagai utusan khusus pada Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Dia sedang dalam perjalanan dua hari untuk bertemu dengan migran Venezuela di sana dan bertemu dengan Presiden Kolombia Ivan Duque di Cartagena.
Empat juta pengungsi dan migran Venezuela sudah kabur dari krisis ekonomi dan kemanusiaan yang melanda tanah air mereka.
Lebih dari satu juta orang tinggal di Kolombia, di mana pemerintah dan lembaga-lembaga bantuan telah berjuang untuk menyediakan perumahan, makanan, dan perawatan kesehatan bagi gelombang migran yang terus tumbuh yang tiba di daerah perbatasan yang sudah miskin dan penuh kekerasan.
Orang tua dari anak-anak Venezuela yang lahir di luar negeri sering berjuang untuk mendaftarkan kelahiran bayi mereka, baik karena mereka tidak memiliki akses ke konsulat Venezuela yang terus menyusut atau karena mereka tidak memiliki dokumen migrasi.
“Presiden dan saya berbicara tentang risiko kewarganegaraan bagi lebih dari 20.000 anak-anak Venezuela, komitmennya untuk selalu membantu anak-anak,” kata pemenang Penghargaan Academy berusia 44 tahun itu, pada konferensi pers.
“Kami sepakat tentang kebutuhan mendesak bagi masyarakat internasional untuk memberikan lebih banyak dukungan ke Kolombia, Peru dan Ekuador, yang menanggung beban terbesar dari krisis ini.”
Duque mengatakan dia berharap kunjungan itu akan mengingatkan dunia akan keseriusan krisis migrasi.
“Saya, Jolie dan pejabat UNHCR mengadakan pertemuan yang produktif pada Sabtu pagi, termasuk diskusi tentang bagaimana menasionalisasi anak-anak yang tidak memiliki kewarganegaraan,” kata Duque.
Jolie mengunjungi migran Venezuela di Peru pada Oktober tahun lalu. Dia menyimpulkan dan membeberkan hasil kunjungannya di kota perbatasan gurun Maicao, pada Sabtu malam.
Krisis ekonomi Venezuela yang meledak telah menyebabkan kekurangan makanan dan obat-obatan dasar. Sementara pertikaian politik telah menyebabkan gelombang kekerasan fatal.
Krisis semakin dalam sejak Amerika Serikat menjatuhkan sanksi, termasuk pada industri minyak penting, dalam upaya untuk menggulingkan diktator sosialis saat ini Nicolas Maduro. Amerika mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido.
Puluhan negara demokratis di seluruh dunia mengakui Guaido sebagai presiden sementara. Mereka sepakat mengatakan bahwa Maduro mencurangi pemilihan presiden 2018 yang dimenanginya. Akan tetapi dukungan mereka tidak cukup untuk menggeser Maduro, yang masih memiliki dukungan dari petinggi militer negara sosialis yang dekat dengan Rusia dan Tiongkok itu. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow
Simak Juga :
https://youtu.be/rvIS2eUnc7M