Erabaru.net. Seorang anak lelaki berusia 12 tahun di sebuah kota kecil di Argentina mendirikan sebuah sekolah kecil. Anak kecil ini bernama Leonardo Nicanor Quinteros dan sekolah gratis yang dia dirikan itu bernama “Unity and Homeland School,” dengan para siswanya yang bisa bebas datang belajar tanpa dipungut biaya, dan tanpa ada ikatan apapun.

Hal yang mengejutkan adalah bahwa di sekolah itu tidak ada kepala sekolah, tidak ada guru, tidak ada petugas tata usaha, petugas kebersihan, penjaga sekolah, dan sebagainya. Hanya ada satu orang, hanya Nicanor, yang memimpin, mengelola, menjalani, dan mengejarkan segala yang sudah dia pelajari dari sekolah lain tempat dia bersekolah.
Sebelum mendirikan sekolah ini, dia sudah sering berkumpul dengan anak-anak lain di belakang rumah neneknya Ramona.
Sekolah ini dibagi berdasarkan tingkat dan memiliki beberapa buku, papan tulis, lemari, dan tentu saja, kotak P3K.
Bel yang berbunyi saat waktu istirahat, benar-benar buatan sendiri, itu adalah mikrofon dan speaker yang diikatkan pada kabel.
Hampir semua yang Nicanor miliki di sekolah ini, didapatkan melalui donasi.

Berita tentang semua yang dilakukan Nicanor telah mencapai media dan telah muncul di televisi, radio, serta internet.
Nicanor adalah seorang anak dan itulah yang telah berdampak pada dunia, dia adalah anak yang menyadari bahwa dia memiliki kesempatan istimewa untuk belajar dan pergi ke sekolah, kemudian dia memutuskan untuk mendirikan sebuah “institusi” sendiri di mana dia mengajarkan apa yang dia pelajari kepada anak-anak miskin yang tidak seberuntung dirinya.

Dalam salah satu wawancara yang dia lakukan, dia menyatakan betapa bangganya dia terhadap anak-anak yang datang ke sekolahnya. Selain itu, dia mengatakan bahwa untuk sampai ke sekolahnya, dia membutuhkan waktu 40 menit dengan sepeda, namun ketika sepedanya bermasalah, dia harus berjalan kaki.
Saya selalu berhasil sampai di sana, saya tidak pernah kekurangan.
Neneknya adalah yang paling bahagia dan paling bangga atas apa yang dilakukan Nicanor, dia membayar studinya dan juga membantu menyediakan makanan untuk anak-anak yang datang untuk belajar.

Sekolah itu memiliki 3 shift, karena ada anak-anak yang hanya bisa tiba di malam hari untuk belajar.
Tidak diragukan lagi pekerjaan yang dilakukan oleh anak ini sangat mengesankan, tindakan cinta tanpa pamrih yang dilakukan untuk orang lain, sungguh mengagumkan! (Jul)
Kredit: Youtube/ Ghost X
VIDEO REKOMENDASI
https://www.youtube.com/watch?v=AUXuTMY9Jok